tribunwarta.com – Peredaran produk perawatan kulit ( skincare ) dan kosmetik ilegal mengancam kesehatan masyarakat Indonesia. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di seluruh Indonesia selaku lembaga pengawas terus melakukan upaya untuk mencegah peredarannya.
Menurut Kepala Balai Besar POM di Bandar Lampung Zamroni, kosmetik yang tidak memiliki ijin edar atau juga terindikasi produk palsu, adalah produk illegal yang harus dimusnahkan.
“Ada pun ciri-ciri kosmetik ilegal selain tidak memiliki izin edar, label pada kemasan tidak ada atau tidak lengkap. Bila petugas Balai Besar POM mendapatinya, sesuai dengan KUHAP pasal 45 (4) dan PP nomor 72 tahun 1998, maka produk ilegal tersebut akan diamankan dan dimusnahkan,” kata Zamroni dalam siaran pers, Kamis (5/1/2023).
Zamroni mengatakan, masyarakat harus paham bahwa produk asli memiliki label seperti, nama produk, nomor izin edar, kode produksi, nama dan alamat produsen (importir atau distributor), netto, komposisi kandungan bahan, batas kadaluarsa, kegunaan dan cara pengunaan.
Selain itu, produk legal dengan bahasa asing yang masuk ke RI juga seharusnya memiliki terjemahan dalam Bahasa Indonesia khususnya komposisi, cara penggunaan, dan peringatan.
Pengedar kosmetik ilegal bisa dipidanakan
Kepala Kepala Balai POM di Batam Kepulauan Riau Lintang Purba Jaya menambahkan, dalam hal mencegah produk illegal, BPOM makin mengetatkan pengawasan. Termasuk melakukan patroli siber khusunya di platform media sosial.
Bahkan dalam upaya pencegahan, BPOM juga telah menjalin kerja sama dengan Kepolisian untuk menghadapi kasus peredaran kosmetik ilegal.
“Pelaku akan dipidanakan,” tegas Lintang.
Zamroni menambahkan, dalam upaya mencegah hal yang tidak diinginkan, masyarakat harus berhati-hati saat membeli skincare atau dan kosmetik ilegal.
“Masyarakat juga bisa melakukan pengecekan produk yang mengantongi izin edar BPOM juga dapat dilakukan melalui aplikasi BPOM Mobile yang dapat diunduh melalui Play Store. Selain itu BPOM mengajak pelaku usaha di bidang kosmetik untuk mengurus izin edar/notifikasi, BPOM siap melakukan pendampingan,” tungkap Zamroni.
Lintang menambahkan, sepanjang tahun 2022 BPOM-Batam mendapati 4.931 produk kosmetik ilegal. Peredaran produk tersebut banyak ditemui melalui jual beli secara online dari luar negeri.
“Jadi, tren yang terjadi saat ini ialah penjualan secara jastip (jasa titip) online, tentu itu menjadi perhatian kami,” tegas Lintang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.