Bos Bursa Targetkan Laba Rp428 Miliar

Bos Bursa Targetkan Laba Rp428 Miliar

Jakarta: Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menargetkan laba bersih yang akan dibukukan tahun depan mencapai Rp428,22 miliar. Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2023 yang telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
 
Sementara untuk total pendapatan naik sebesar Rp111,7 miliar atau 7,16 persen dari pendapatan usaha di 2022 yang dipatok Rp1,67 triliun. Sedangkan untuk biaya usaha di tahun depan diproyeksikan naik Rp86,05 miliar atau 7,34 persen menjadi Rp1,26 triliun.
 
“Laba sebelum pajak menjadi Rp559,46 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp131,24 miliar, maka perolehan laba bersih BEI di 2023 adalah sebesar Rp428,22 miliar,” jelas Iman dalam konferensi pers, Rabu, 26 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di sisi lain, mengenai total aset, diproyeksikan naik 8,45 persen atau sebesar Rp6,27 triliun dari RKAT 2022 revisi.
 

“Adapun saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada 2023 diproyeksikan mencapai Rp3,09 triliun,” ujarnya.
 
Pada 2023, ia menjelaskan, BEI sebagai salah satu SRO masih berfokus dengan tema pengembangan yang telah ditetapkan berdasarkan Master Plan BEI 2021-2025, yakni memperluas produk dan partisipan, serta meningkatkan layanan non-cash equities.
 
Pelaksanaan kegiatan pada 2023 akan difokuskan pada tiga hal utama, yakni Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity.
 
“Secara garis besar, inisiatif strategis yang akan BEI lakukan pada 2022 hingga beberapa tahun ke depan bertujuan untuk terus melaksanakan pengembangan integritas pasar serta meningkatkan perlindungan investor, melakukan pengembangan sistem untuk memastikan keterbukaan informasi bagi  para investor, meningkatkan jumlah Initial Public Offering (IPO) dan pencatatan efek baru, pemanfaatan cloud computing, hingga melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG),” tuturnya.
 
Selain itu, BEI juga terus berupaya memberikan layanan produk dan jasa kebursaan secara optimal kepada stakeholders melalui optimalisasi infrastruktur perdagangan untuk dapat meningkatkan likuiditas perdagangan.
 

(ANN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *