BI: Optimisme Konsumen Bali Menguat di Juni 2022

BI: Optimisme Konsumen Bali Menguat di Juni 2022

Denpasar: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat optimisme konsumen di daerah itu pada Juni 2022 kembali menguat. Kondisi itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) provinsi setempat berdasarkan hasil survei pada area optimistis sebesar 143,3.
 
“Nilai IKK pada Juni 2022 sebesar 143,3, juga lebih tinggi dibandingkan dengan pada Mei sebesar 131,2,” kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho, di Denpasar, dilansir dari Antara, Senin, 1 Agustus 2022.
 
Optimisme tersebut, lanjut Trisno, juga lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi nasional yang mencatatkan IKK Nasional sebesar 128,2. Adapun ekonomi Bali saat ini terus menunjukkan pemulihan yang tercermin dari meningkatnya konsumsi masyarakat pada Juni 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Hal ini didorong oleh periode high season bagi kunjungan wisatawan di Juni yang menstimulasi sektor pariwisata Bali,” ujarnya.
 
Kondisi tersebut juga didukung dengan pelonggaran kebijakan mobilitas masyarakat seiring semakin terkendalinya kasus covid-19 di Bali. Selanjutnya, optimisme akan perbaikan ekonomi Bali ke depan didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan seiring dengan kebijakan pelonggaran persyaratan perjalanan dan penambahan rute penerbangan.

Ia menambahkan, meningkatnya keyakinan konsumen Bali pada Juni 2022 didorong oleh membaiknya persepsi ekonomi saat ini yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat lni (IKE) Provinsi Bali pada Juni 2022 sebesar 129,2, meningkat dibandingkan dengan 113,5 pada bulan sebelumnya.
 

Peningkatan tersebut, kata Trisno, didorong oleh persepsi masyarakat akan membaiknya kondisi penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja. Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Provinsi Bali tetap terjaga pada level optimistis dengan indeks sebesar 157,3.
 

“Peningkatan ekspektasi konsumen tersebut disebabkan oleh semakin baiknya perkiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha enam bulan yang akan datang,” pungkasnya.

 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *