SURYA.CO.ID, BLITAR – Jalur antardaerah di Kabupaten Blitar bagian Selatan seperti terus menyajikan maut bagi truk-truk besar. Sekali lagi sebuah truk tronton pengangkut tebu mengalami kecelakaan tunggal, Selasa (16/8/2022) lalu, dan membuat sopirnya terkungkung selama 30 menit di ruang kemudi sebelum selamat berkat telepon seluler (ponsel) miliknya.
Sopir truk tebu N 8948 EK bernama Teguh (47), warga Dusun Ngampel, Desa/Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri, menjadi korban saat melintasi jalur menuju Kabupaten Malang sekitar pukul 04.00 WIB.
Ketika melintasi jalan menikung dan menurun di jalan Desa Pager Wojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, truk tersebut kehilangan keseimbangan dan langsung ambruk ke kanan. Teguh panik, karena ia terbentur di dalam kabin atau ruang kemudi kemudian tergencet ke kanan.
Dan karena tidak ada orang melintas di pagi buta di tengah hutan itu , Teguh mencoba naik ke sisi kiri ruang kemudi. Anehnya, ia gagal meski beberapa kali mencoba.
“Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 04.00 WIB, sehingga kondisi jalan raya (jalur Malang-Blitar) masih sepi,” ujar Iptu Suhartono, Kapolsek Kesamben, Rabu (17/8/2022).
Karena terjebak cukup lama, Teguh akhirnya pasrah duduk di dalam ruang kemudi. Dan ia baru ingat dengan ponsel yang terlempar entah kemana saat truk terguling.
Setelah ponsel ditemukan, ia mencoba menghubungi temannya sesama sopir truk tebu. Dan mengatakan bahwa ia mengalami kecelakaan. Beruntung, panggilannya langsung tersambung ke beberapa temannya yang juga mengemudikan truk di jalur yang sama.
“Tidak mudah karena temannya harus naik ke atas kabin, baru membuka paksa pintu kiri, yang posisinya di atas, buat mengeluarkannya,” jelas Suhartono.
Meski truknya terguling dan dipastikan mengalami benturan keras namun ia tak mengalami luka serius. Namun tebu yang diangkutnya itu sempat tertumpah ke jalan, sehingga membutuhkan waktu lama juga untuk membersihkannya.
Dari keterangan korban, Suhartono menjelaskan bahwa kecelakaan tunggal itu terjadi setelah truk berangkat melintasi Kota Blitar atau Barat. Ia berangkat dari Tulungagung sekitar pukul 02.00 WIB, dengan harapan sampai di Pabrik Gula Kebonagung, Kabupaten Malang lebih pagi sehingga tak terjebak kemacetan.
Dan saat melintas di jalan yang menurun tajam dan banyak tikungan, truk terguling ke kanan.”Meski terguling ke kanan namun tak sampai menutup total jalan,” ungkapnya. ****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.