Berdansa Mengikuti dan Mendengarkan Irama Pasar Forex

Berdansa Mengikuti dan Mendengarkan Irama Pasar Forex

tribunwarta.com – Layaknya irama musik, irama pasar Forex memiliki fluktuasi harga yang mirip. Kadang naik, kadang turun. Keduanya bisa menimbulkan emosi.

Irama musik seringkali memancing pendengarnya untuk ikut berdansa dengan lagu tersebut. Begitu pula dengan fluktuasi irama harga pasar Forex.

Dengan mengikuti irama harga, trader bisa mengikuti tren yang ada dan turut menikmati profit. Namun, bagaimana caranya?

Mari simak ulasannya dalam artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!

Rubrik Finansialku

Mendengarkan Irama Harga Pasar

Musik terbentuk dari berbagai unsur seperti irama, tempo, nada, dan sebagainya.

Untuk memahami dan menikmati musik seseorang tidak perlu untuk menjadi musisi, karena siapapun tentu bias melakukannya.

Dengan mendengarkannya seksama, kita dapat mengenali ritme, tempo, intensitas, dan unsur lain pada musik tersebut.

Begitu pula dengan pasar Forex yang berfluktuasi seperti irama pada musik.

Sebagai trader, untuk dapat menikmati irama fluktuasi pasar Forex, Anda perlu melihat dan mengamati pasar secara seksama.

Seperti yang Anda ketahui, bahwa pasar Forex merupakan instrumen terbesar dibandingkan instrumen lainnya, mengalahkan pasar saham, komoditas, dan sebagainya.

Volatilitasnya yang tinggi bisa memberi peluang maupun mengundang risiko.

Tantangannya, Anda sebagai trader harus dapat membedakan peluang mana yang berisiko besar ataupun risikonya bisa kita minimalisasi untuk profit yang maksimal.

Hindari transaksi dengan risiko besar tapi peluang profit kecil.

[Baca Juga: Insan Pembangun Bangsa Telah Pergi, Inilah Fakta BJ Habibie]

Fluktuasi harga Forex berubah sangat cepat. Maka, analisa yang kita lakukan haruslah sederhana, tidak memakan banyak waktu namun tepat.

Selain analisa yang tepat, trader juga perlu menghitung rasio risk reward dalam waktu singkat sebelum harga berubah.

Hal ini bertujuan untuk manajemen risiko agar kerugian minimal dan profit maksimal.

Sebelum membahasnya lebih jauh, yuk atur arus kas Anda dengan rapi, teratur dan tidak ribet dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.

Aplikasi ini dapat memudahkan Anda dalam pencatatan pendapatan, alokasi pengeluaran, anggaran bulanan, persiapan dana seperti liburan, membeli barang atau pernikahan, dan berbagai fitur lainnya yang membuat pencatatan finansial Anda semakin baik.

Anda bisa men-download aplikasi Finansialku melalui Google Play Store atau lakukan registrasi terlebih dahulu melalui PC.

[Baca Juga: Tujuan Keuangan Freelancer Tahun Baru 2019, Apa Tujuan Anda?]

Dapatkan potongan harga berlangganan hingga Rp50.000 dengan kode promo: POTONG50RIBU untuk menjadi member Premium agar Anda bisa berkonsultasi tanpa batas dengan Konsultan Keuangan Bersertifikat dari Finansialku.

Jika uang Anda ingin Anda alokasikan untuk membangun keuntungan melalui investasi dengan cara yang tepat, bangun dasar pengetahuan Anda dengan mendengarkan tayangan cara berinvestasi yang benar dalam channel Youtube Finansialku.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Transaksi yang Profitable

Profit konsisten merupakan tujuan yang hendak semua trader raih. Profit diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli setelah dikurangi komisi transaksi.

Untuk meraih profit kita harus menentukan hendak beli dan jual di kisaran harga tertentu sesuai porsi risiko yang kita pilih. Sedangkan risiko merupakan selisih antara harga beli dan target cut loss.

Membedakan antara transaksi potensial dan berisiko memang tidaklah mudah. Diperlukan keahlian dan pengalaman trader.

[Baca Juga: Membangun Negeri Dari Inspirasi Dan Kisah Sukses BJ Habibie]

Terlebih lagi harga senantiasa berubah dengan cepat bisa membingungkan untuk mengenali peluang atau risiko.

Sebab itulah DENGAN mengenali “irama pasar” akan sangat membantu kita dalam mengenalinya.

Sehingga trader lebih mudah mengenali secara tepat dan dalam waktu singkat mengetahui tren yang terjadi, entry dan exit point.

Mengenali Irama Pasar

Tahap ini merupakan langkah awal di mana keputusan trading akan dibuat. Mula-mula kita perlu mengamati pergerakan harga pada chart, Sehingga kita dapat mengenali risiko dan peluang yang ada.

Transaksi yang berpotensi profit menunjukan kisaran harga harian yang cukup untuk trader mencetak profit.

Kisaran waktu dapat menyesuaikan dengan time frame trading Anda apakah harian atau mingguan.

Carilah pasangan mata uang yang fluktuatif hindari yang datar atau sideways.

Kandidat mata uang yang fluktuatif memberikan trader peluang jual beli dengan selisih harga yang signifikan.

Sedangkan jika sideways bisa melelahkan karena posisi menggantung, profit tidak signifikan bahkan rugi komisi.

[Baca Juga: Cara Hitung dan Lapor Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22) Terbaru]

Langkah berikutnya yaitu kenali irama pasar dengan mengidentifikasi tren yang sedang terjadi.

Anda dapat mengenali tren yang sedang terjadi pada time frame tertentu misalnya tren jangka pendek saat entry maupun exit dan menyesuaikan dengan tren analisa.

Contohnya jika day trading, Anda melakukan pembelian dengan time frame 5 menit, maka pastikanlah tren tersebut searah dengan time frame analisa misalnya harian atau bahkan mingguan.

Berbagai Teknik Identifikasi Tren

Harga cenderung bergerak pada suatu arah daripada bergerak pada arah sebaliknya.

Setelah mengetahui tren tertentu, trader bisa membuka posisi sesuai tren. Hal yang harus Anda ingat ialah hindari melawan tren.

Dalam mengidentifikasi jenis tren, dapat Anda lakukan dengan berbagai cara seperti menarik garis tren (trendline), garis support resisten, maupun bantuan indikator analisa teknis.

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

[Baca Juga: Guys, Coba Deh Cek 5 Tempat Buat Investasi Emas Ini]

#1 Trendline

Pergerakan harga tidak mungkin naik atau turun secara terus menerus, pasti membentuk koreksi harga.

Seperti yang telah tertera sebelumnya, tren terdiri dari uptrend, downtrend, dan sideways (trendless).

Uptrend kita kenali dengan pergerakan harga yang membentuk puncak yang semakin tinggi dari waktu ke waktu serta dasar yang makin tinggi pula.

Kondisi sebaliknya kita kenal dengan downtrend.

Sedangkan trendless atau tanpa tren artinya harga bergerak pada kisaran tertentu dan gagal membentuk puncak tertinggi atau terendah baru serta tidak membentuk dasar terendah atau tertinggi yang baru.

Garis uptrend tergambar dengan cara menyambungkan puncak puncak tertinggi dan dasar-dasar terendah yang naik.

Garis downtrend tergambar dengan menyambungkan puncak-puncak terendah beserta dasar lembah yang makin rendah juga.

Sedangkan trendless paling mudah kita gambar karena tinggal menghubungkan garis pada kisaran harga sempit sekaligus menjadi support dan resisten.

Gambar 1 Pola Uptrend dan Downtrend

#2 Support dan Resisten Trend

Garis tren yang terbentuk menunjukkan posisi support dan resisten.

Support artinya tekanan beli bisa menahan tekanan jual dan harga kembali naik. Sedangkan resisten artinya tekanan jual melampaui tekanan beli sehingga harga berlanjut turun.

Pada kondisi uptrend, dasar bukit yang semakin naik merupakan kondisi support. Untuk gambaran lebih jelas silakan lihat contoh gambar 2.

Gambar 2 Uptrend Pada XAU/USD Timeframe Harian. Garis Ungu Menunjukkan Garis Support. (Sumber: Tradingview.com)

Sebaliknya pada kondisi downtrend, puncak yang semakin turun merupakan kondisi resisten. Untuk gambaran lebih jelas silakan lihat contoh gambar 3.

Gambar 3 Downtrend Pada EUR/USD Timeframe Harian. Garis Ungu Menunjukkan Garis Resisten. (Sumber: Tradingview.com)

Trendline yang banyak diuji dan tidak berhasil tembus harganya memiliki tingkat akurasi yang sangat kuat.

Trendline yang akurat sebaiknya terhubung dengan paling sedikitnya 3 titik harga.

Semakin banyak, tentu semakin baik akurasinya. Jika garis tren berhasil tembus biasanya harga akan bergerak dengan semangat menuju arah tren berlawanan.

Inilah yang dinantikan para trader penggemar strategi “breakout”.

Namun hati-hati jika harga dalam rentang kuang dari 1 hari menembus trendline, tunggu sejenak hingga harga penutupan pada timeframe harian.

Dalam timeframe menitan atau jam, bisa saja secara sementara garis tren tertembus kemudian harga kembali ke arah yang sesuai trendline.

Manajemen Risiko

Meski sudah memahami irama pasar yang sedang terjadi, tidak menjadi jaminan bahwa kita dapat berdansa sesuai prediksi.

Bisa saja kita salah memahami atau bahkan ada hal yang bisa membuat irama pasar berubah dan trader yang awalnya berdansa dengan pasar justru jatuh tersungkur.

Itulah mengapa Anda sebaiknya selalu menggunakan strategi manajemen risiko yang tepat.

Agar risiko lebih minimal, sebaiknya hanya melakukan transaksi ketika potensi profit lebih besar dari kemungkinan risiko.

Hal ini bisa kita amati dengan rasio risk yang jauh lebih kecil daripada rasio profit. Idealnya risiko maksimal 20-30% untuk trader dengan gaya agresif. Makin besar potensi profit yang bisa diperoleh tentu lebih baik.

Pergerakan Pasar Menunjukkan Tren

Pergerakan harga pasar selalu menunjukan irama alias tren tertentu. Ada berbagai cara untuk memudahkan trader mengenali irama yang sedang terjadi.

Dengan memahami irama pasar, probabilitas trader dalam meraih profit menjadi semakin besar. Siapkah Anda berdansa dengan irama pasar?

Tren apa saja yang pernah Anda lalui saat melakukan Trading? Tulis pengalaman Anda dalam kolom bawah ini.

Bagikan artikel ini kepada trader lain yang belum mengetahuinya. Terima kasih.

Sumber Gambar:

    Irama Pasar Forex – http://bit.ly/2lRIoLb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *