Belum Mengutamakan Program Pelayanan Karyawan? Hati-hati Anda Bisa Kehilangan Karyawan!

Belum Mengutamakan Program Pelayanan Karyawan? Hati-hati Anda Bisa Kehilangan Karyawan!

tribunwarta.com – Apakah sudah ada program pelayanan karyawan di perusahaan Anda? Mengingat ini adalah tahap penting dalam mempertahankan karyawan.

Yuk cari tahu lebih dalam persoalan ini melalui ulasan berikut!

Rubrik Finansialku

Pentingnya Mempertahankan Karyawan

Sesuai dengan urutan-urutan operasional, fungsi operasional yang terakhir adalah mempertahankan karyawan.

Setelah memperoleh karyawan, mengembangkan kemampuan, memberikan kompensasi yang adil dan layak, dan menginterpretasikan keinginan perorangan serta keinginan organisasi yang mampu dan mau melakukan kerja sama, maka saatnya Anda mempertahankan karyawan-karyawan tersebut.

Cara mempertahankan karyawan ini yaitu dengan program keselamatan dan kesehatan kerja serta program pelayanan karyawan.

Program keselamatan dan kesehatan kerja akan membantu dalam pemeliharaan kondisi fisik karyawan, sementara program pelayanan karyawan akan membantu dalam pemeliharaan sikap para karyawan.

Namun Anda tentu berpikiran bahwa semua itu hanya buang-buang uang saja bagi perusahaan. Tapi tahukah Anda bahwa hal ini tentunya akan membawa manfaat besar bagi perusahaan itu sendiri?

[Baca Juga: Mari Mengukur Kontribusi Modal Manusia (Human Capital) terhadap Tujuan Perusahaan]

Oleh karena itu, Finansialku mengajak Anda untuk mengonsultasikan keuangan perusahaan agar dapat menganggarkan biaya pelayanan karyawan ini.

Perencana keuangan Finansialku merupakan profesional bersertifikat CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia.

Kami akan dengan senang hati membantu mewujudkan manajemen keuangan yang baik bagi perusahaan Anda. Untuk menghubungi kami, silahkan melalui formulir online, telepon (022 – 2056 5890) atau email ([email protected]).

Anda juga bisa membaca masalah program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah dibahas pada artikel sebelumnya di sini.

Kini kita akan membahas mengenai program pelayanan karyawannya. Penasaran seperti apa? Simak ulasannya berikut ini.

Peran Program Pelayanan Karyawan pada Perusahaan

Jika sebelumnya diungkapkan bahwa 2 program untuk mempertahankan karyawan adalah program keselamatan dan kesehatan kerja serta program pelayanan karyawan, kali ini mari kita bahas mengenai peran program pelayanan karyawan.

[Baca Juga: Sudahkah Anda Memahami Konsep Modal Manusia (Human Capital)? Yuk Simak Pembahasannya Di Sini!]

Secara umum, fungsi pemeliharaan karyawan menyangkut kegiatan untuk memelihara kondisi fisik dan mental para karyawan.

Kondisi fisik dan mental yang baik akan diciptakan oleh proses rekrutmen karyawan yang baik, pengembangan, pemberian kompensasi dan integrasi, serta dilanjutkan dengan pemeliharaan karyawan yang baik pula.

Di samping itu, kita perlu memberikan perhatian khusus terhadap usaha-usaha untuk memelihara sikap karyawan. Disinilah peran program pelayanan karyawan, yakni membantu memelihara semangat karyawan.

#1 Bentuk Program Pelayanan Karyawan

Banyak istilah yang dipergunakan untuk program-program pelayanan karyawan, beberapa contohnya adalah “jaminan sosial“, “program kesejahteraan karyawan“, dan sebagainya.

Namun perbedaan nama juga mengandung perbedaan bentuk program, dimana bentuknya pun memang beragam.

Misalnya saja ada pensiun, asuransi jiwa, pelayanan kesehatan, pemberian pinjaman, penyediaan perumahan, penyediaan transportasi, pembentukan toko-toko milik perkumpulan karyawan, dan lain sebagainya.

Meskipun banyak jenisnya, bentuk program pelayanan karyawan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni sebagai berikut:

    Program yang menyangkut ekonomi para karyawan,

    Program rekreasi/hiburan, dan

    Program penyediaan fasilitas bagi para karyawan.

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

#2 Alasan Dibutuhkannya dan Tujuan Program Pelayanan Karyawan

Seperti telah dibahas sebelumnya, akhir-akhir ini program-program kesejahteraan karyawan telah mengalami pengembangan pesat. Banyak alasan yang bisa dijadikan latar belakang diperhatikannya masalah kesejahteraan karyawan ini.

Pendekatan paternalis (paternalistic approach) terhadap masalah personalia merupakan salah satu penyebab utama terselenggaranya program pelayanan karyawan ini.

Pada pendekatan ini diungkapkan bahwa manajemen merupakan sosok ayah bagi para karyawannya. Karena itu, sudah selayaknya jika manajemen memerankan sosok ayah yang memikirkan kesejahteraan karyawannya.

[Baca Juga: Para HR Sudah Tahu: Asuransi Hari Tua, DPLK dan Anuitas?]

Pendekatan ini muncul akibat pengaruh akan berkembangnya organisasi-organisasi buruh sehingga para majikan merasa khawatir terhadap tingkah laku para karyawannya.

Akibatnya, majikan berusaha memberikan apa yang dirasa baik untuk para karyawan supaya mereka tidak membentuk organisasi buruh.

Selain pendekatan tersebut, perhatian pemerintah yang makin meningkat terhadap persoalan kesejahteraan karyawan dan persaingan yang makin ketat juga menjadi sebab lain yang meningkatkan perhatian pengusaha terhadap masalah kesejahteraan karyawan.

Jadi, apabila disingkat, beberapa alasan berkembangnya program pelayanan karyawan ini adalah sebagai berikut:

    Perubahan sikap para karyawan, yang disebabkan terutama oleh semakin meningkatnya taraf pendidikan.

    Permintaan dari organisasi-organisasi buruh,

    Permintaan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang atau peraturan-peraturan.

    Persaingan yang semakin ketat sehingga mengakibatkan para pengusaha berupaya untuk memberikan berbagai jaminan demi mempertahankan karyawannya.

    Adanya pengawasan terhadap tingkat, upah, terutama dari asosiasi para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian upah. Hal ini menyebabkan pengusaha tidak bisa begitu saja menaikkan tingkat upah dan untuk mengatasinya terkadang mereka memberikan kenaikan dalam bentuk jaminan sosial kepada para karyawannya.

Berbagai penyebab di atas terkadang sulit dikuantifikasikan serta dinilai manfaatnya secara ekonomis atau dinyatakan dalam satuan moneter.

Meski demikian, pengusaha tetap mengupayakan program pelayanan karyawan demi manfaatnya bagi manajemen.

Hal ini mengarah kepada tujuan dari program pelayanan karyawan, yaitu meningkatkan produktivitas dan semangat kerja karyawan.

[Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Produktivitas Kerja? Simak Pembahasannya Disini!]

Disini dapat dihubungkan korelasi antara konflik dan stres kerja yang banyak dialami oleh karyawan dalam perusahaan/organisasi dengan produktivitas dan semangat karyawan yang bersangkutan.

Dengan demikian, agar tidak ada suatu hambatan dalam mencapai tujuan perusahaan, pimpinan harus memberikan program pelayanan karyawan yang bersifat positif sehingga dapat memberikan semangat kerja karyawan.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Dengan adanya produktivitas dan semangat kerja yang tinggi akan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk pekerjaan dengan tanggung jawab yang sudah diberikan.

#3 Prinsip Program Pelayanan Karyawan

Prinsip utama dan program pelayanan karyawan, sebagaimana program lainnya adalah agar hasil yang diperoleh maksimal dengan biaya yang minimal. Dengan demikian, diperoleh sebuah program yang efektif dan ekonomis.

Beberapa prinsip lainnya adalah seperti diuraikan berikut ini:

    Program hendaknya diarahkan untuk memuaskan kebutuhan yang sebenarnya. Sering kali terjadi salah penafsiran keinginan para karyawan. Kesulitan lain yang sering timbul adalah bahwa seringnya para karyawan tidak memberikan jawaban yang jujur pada saat ditanya mengenai fasilitas apa yang mereka inginkan.

    Pelayanan hendaknya dibatasi pada kegiatan-kegiatan yang lebih efektif dijalankan secara kelompok daripada secara

    Pelayanan haruslah menggunakan dasar yang seluas mungkin sehingga program pelayanan tersebut dapat dinikmati oleh sebagian besar karyawan perusahaan. Contohnya adalah pelaksanaan program rekreasi yang berupa fasilitas olahraga. Hendaknya bisa dinikmati oleh sebagian besar karyawan.

    Biaya program pelayanan ini hendaknya bisa dihitung dan provisinya dihitung secara jelas untuk dasar pembelanjaannya. Prinsip ini terutama penting untuk program asuransi atau Taksiran yang wajar dan realistis haruslah bisa dibuat untuk menentukan uang santunan yang akan dibayarkan.

[Baca Juga: Para HR Wajib Tahu! Tipe-tipe Insentif Karyawan yang Diberikan]

Mengingat prinsipnya, program pelayanan karyawan sebagaimana program lainnya, haruslah direncanakan dan ditentukan tujuannya sebagai pedoman dalam menyusun program tersebut.

Karena berbagai pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan, sebaiknya program pelayanan karyawan terdiri dari kombinasi/campuran berbagai bentuk program.

Kombinasi seperti apakah yang dipilih?

Untuk menentukan kombinasi program yang terbaik, Foegen menyarankan langkah-langkah sebagai berikut ini dalam penentuannya:

    Menghitung berbagai biaya dari berbagai bentuk/tipe program.

    Membuat penilaian untuk menentukan beberapa dana yang tersedia guna menutup biaya dari berbagai program pelayanan di masa mendatang.

    Menentukan prioritas dari masing-masing program pelayanan karyawan. Berbagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan prioritas adalah peraturan pemerintah, preferensi manajemen, dan preferensi karyawan.

    Memutuskan kombinasi terbaik dari berbagai bentuk program pelayanan. Pengambilan keputusan hendaknya memperhatikan berbagai bentuk program pelayanan karyawan yang mungkin dilakukan, kesenangan relatif yang ditujukan baik oleh manajemen maupun oleh karyawan, biaya dari masing-masing jenis program, dan total dana yang tersedia untuk seluruh program pelayanan karyawan.

#4 Masalah Utama dalam Program Pelayanan Karyawan

Terdapat banyak masalah yang mengitari program pelayanan karyawan, dengan 2 masalah utamanya adalah pengendalian biaya dan kurangnya partisipasi karyawan.

#1 Pengendalian biaya

Salah satu masalah utama yang dihadapi perusahaan dalam membentuk program pelayanan karyawannya adalah makin meningkatnya biaya penyelenggaraan program pelayanan.

Perusahaan perlu menentukan biaya program pelayanannya secara hati-hati, karena biaya program ini merupakan biaya tetap (fixed cost).

Perlu diketahui, sering kali pengusaha tidak bisa mengurangi biaya untuk program kesejahteraan karyawan, meskipun kondisi keuangan perusahaan memburuk.

Hal ini disebabkan pengurangan atau peniadaan biaya ini dikhawatirkan akan menimbulkan rasa tidak puas pada diri karyawan (misalnya pemberian tunjangan hari raya).

[Baca Juga: Benarkah Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan? Simak Pembahasannya Di Sini!]

Administrasi yang tertib, teratur, dan informatif akan memudahkan perusahaan didalam melakukan pengendalian, biaya program ini.

Untuk program-program seperti pensiun dan asuransi, perlu ditentukan besarnya provisi yang harus dibayarkan oleh karyawan. Manajemen perlu menghitung dengan saksama sehingga manajemen mempunyai dasar untuk menentukannya.
Cara yang sering dipergunakan adalah dengan memperhatikan juga adanya probabilitas. Hal lain yang penting adalah hendaknya dasar ini bisa dikomunikasikan kepada para karyawan, sehingga mereka tahu mengapa misalnya mereka harus membayar sejumlah tertentu setiap bulannya.

#2 Partisipasi karyawan

Masalah kedua yang kerap kali muncul pada penyelenggaraan program pelayanan karyawan adalah dari segi partisipasi karyawannya.

Anda tentu paham bahwa supaya program pelayanan karyawan bisa berhasil dengan baik, maka dibutuhkan adanya partisipasi para karyawan.

Dukungan ini bisa diperoleh jika ada kerja sama antara manajemen dengan karyawan. Program pelayanan yang dijalankan perusahaan kadang-kadang tidak disenangi oleh karyawan.

Oleh karena itu, manajemen perlu melakukan semacam survei untuk menentukan tipe program yang sebenarnya menjadi keinginan para karyawan.

Cara yang sering ditempuh adalah dengan membentuk semacam panitia yang anggotanya terdiri dari wakil manajemen dan wakil pekerja untuk memberikan rekomendasi mengenai tipe program apa yang sebaiknya dilaksanakan.

[Baca Juga: Mengenal Balance Scorecard, Metode Penilaian Kinerja (Performance Measurement System) dengan 4 Perspektif]

Selain dua masalah di atas, masih banyak masalah umum lainnya yang mungkin timbul dalam program pelayanan karyawan. Antara lainnya, yaitu:

#3 Kemungkinan timbulnya permintaan dari pihak karyawan untuk tambahan program-program kesejahteraan lainnya

Pemberian liburan dengan tetap menerima gaji sering hanya dibatasi pada golongan pemimpin. Tetapi, kemudian hal ini dianggap tidak wajar, karena itu para karyawan pabrik (blue collar workers) juga menuntut perlakuan yang sama.

Akibatnya, perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya untuk memberikan jaminan sosial yang sama. Keadaan akan lebih berat lagi, jika kemudian golongan pimpinan yang pernah mendapat perlakuan istimewa meminta tambahan jaminan sosial dalam bentuk yang lain.

#4 Kemungkinan bahwa program kesejahteraan karyawan ini hanya akan menjadi sumber keluhan (grievances) yang baru

Tambahan fasilitas yang dimaksudkan agar para karyawan menjadi lebih senang di dalam menjalankan pekerjaannya kadang-kadang bisa menjadi sumber keluhan.

Sebagai contohnya, saat disediakan kafetaria untuk melayani para karyawan yang ingin makan di tempat kerja, bisa menimbulkan kritikan dari para karyawan tentang pelayanannya yang kurang baik, menunya yang tidak pernah bervariasi, atau masakannya yang tidak enak dan sebagainya.

#5 Kemungkinan timbulnya kesan paternalis

Pemberian berbagai bentuk jaminan sosial, bisa menimbulkan kesan adanya sikap paternalistis dari pihak manajemen. Berbagai bentuk jaminan sosial yang diterima karyawan yang dimaksudkan sebagai hadiah, kadang-kadang diterima dengan rasa kurang antusias.

#6 Kemungkinan terabaikannya program-program personalia yang lain

Hal ini tidak baik, karena manajer personalia masih harus bertanggung jawab terhadap masalah-masalah lainnya, seperti program seleksi yang baik, penyusunan pro-gram latihan, dan sebagainya.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

#5 Bentuk-bentuk Program Pelayanan Karyawan

Seperti sempat dibahas sebelumnya, bentuk-bentuk program pelayanan karyawan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian berikut:

    Program pelayanan yang menyangkut kesejahteraan ekonomi karyawan,

    Program pemberian hiburan/rekreasi, dan

    Program pelayanan yang bersifat memberikan tambahan fasilitas kepada para karyawan.

Kesimpulan: Program Pelayanan Karyawan Penting!

Melalui pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan terakhir yakni mempertahankan karyawan juga penting di samping tahapan lainnya.

Tahap ini sendiri terbagi menjadi 2 program, yakni dengan program keselamatan dan kesehatan kerja yang akan membantu untuk memelihara kondisi fisik karyawan, sementara program pelayanan karyawan akan membantu memelihara sikap para karyawan.

Dampak terburuk dari pengabaian kedua program ini adalah kehilangan karyawan. Namun kabar baiknya adalah Anda dapat mencegahnya dengan kedua program tersebut.

Selain merupakan kewajiban yang diharuskan pemerintah, perusahaan juga perlu menyadari pentingnya program pelayanan karyawan ini bagi perusahaan itu sendiri, menilik dari efeknya terhadap produktivitas dan semangat kerja.

Kami berharap artikel ini bermanfaat dan Anda bisa membagikannya kepada teman kerja atau bisnis yang juga membutuhkan informasi serupa. Anda bisa share artikel ini. Terima kasih!

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai program pelayanan karyawan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Gramedia Widiasarna Indonesia.

Sumber Gambar:

    Program Pelayanan Karyawan 01 – https://goo.gl/vmkUWX

    Program Pelayanan Karyawan 02 – https://goo.gl/ZQD9wC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *