BBM Satu Harga Pertamina Kini Hadir di 402 Wilayah Se-Indonesia

BBM Satu Harga Pertamina Kini Hadir di 402 Wilayah Se-Indonesia

tribunwarta.com – Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menghadirkan layanan BBM Satu Harga di 54 kabupaten yang termasuk dalam wilayah tertinggal. Hal ini menjadi bukti komitmen Pertamina dalam menghadirkan ketersediaan energi yang terjangkau di seluruh Indonesia.

“Kini, 54 Kabupaten yang termasuk dalam wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) sudah dilayani oleh lembaga penyalur BBM Satu Harga Pertamina. Ini adalah bukti Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).

Alfian menjelaskan sebagai ujung tombak penyaluran energi, Pertamina Patra Niaga terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau guna mendukung program pemerintah mewujudkan energi berkeadilan lewat program BBM Satu Harga. Implementasi program ini diwujudkan dengan peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga yang kembali dilakukan bersama BPH Migas di 3 wilayah secara serentak, yakni Nias Selatan, Sambas, dan Hulu Sungai Selatan.

“Dengan peresmian kali ini, total 402 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga sudah resmi beroperasi di 125 kabupaten. 81 diantaranya adalah lembaga penyalur yang baru, hingga Desember, kami akan mempercepat 11 lembaga penyalur lainnya yang sudah ditetapkan sebagai target di tahun 2022,” ungkapnya.

Alfian menuturkan sebaran titik BBM Satu Harga ini memang fokus kepada wilayah-wilayah di luar Jawa, Madura, Bali, atau wilayah yang memerlukan akses energi. Tidak jarang, wilayah ini mendatangkan tantangan yang besar dalam proses distribusinya, apalagi yang masuk ke wilayah 3T.

“Saat ini sebaran BBM Satu Harga antara lain 62 berada di Sumatera, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Untuk yang di wilayah 3T, sudah biasa jika proses distribusinya menggunakan berbagai moda transportasi, baik itu darat, air, dan udara, ada yang pergantian transportasinya 4 sampai 5 kali, bahkan sampai ada 8 kali sebelum BBM dapat dinikmati masyarakat,” paparnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Alfian mengatakan Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dalam memastikan proses distribusi terus berjalan dengan baik. Menurutnya, kehadiran BBM Satu Harga agar dapat melayani secara berkelanjutan harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Daerah telah memfasilitasi kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga. Ke depan, kami akan terus berkoordinasi memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau bagi masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan BPH Migas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi, terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

“Dengan adanya peresmian ini, 81 lembaga penyalur dari target 92 titik BBM Satu Harga di tahun 2022 sudah beroperasi. Berarti masih ada tugas untuk menyelesaikan 11 lokasi lainnya yang harus dikerjakan bersama-sama,” sebutnya.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat telah mendukung pelaksanaan Program BBM Satu Harga, mudah-mudahan manfaat kehadiran BBM Satu Harga ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga dapat menggerakan roda perekonomian di wilayah 3T, dan menjadi perwujudan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Erika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *