SURYA.CO.ID, NGANJUK – Minat membaca kini memang mengalami pergeseran akibat adanya gadget atau media sosial, tetapi tidak menghalangi misi Pemkab Nganjuk untuk memacu literasi masyarakat.
Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) yang menelan anggaran Rp 7 miliar, menjadi bukti keseriusan pemda untuk mencerdaskan masyarakat.
Jumat (12/8/2022), pembangunan gedung Arpus itu dimulai, di mana gedung berfasilitas layanan perpustakaan tersebut dibangun di atas tanah seluas 8000 meter persegi. Sedangkan luas bangunan mencapai 800 meter persegi.
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi mengatakan, dalam pembangunan gedung yang bagus tersebut harus ada komitmen bersama dengan tiga komponen yang ada. Di mana Pentingnya komitmen bersama tersebut antara rekanan atau kontraktor, konsultan perencana dan konsultan pengawas.
Ketiga komponen itu, menurut Marhaen, cukup penting untuk menjaga kualitas dan mutu yang baik suatu bangunan. “Membangun Nganjuk itu budaya mutu dan kualitas sangat diutamakan. Nganjuk harus punya budaya mutu dalam pembangunan apapun,” tegas Marhaen.
Dikatakan Marhaen, pihaknya berharap dengan hadirnya gedung perpustakaan yang baru tersebut nantinya tidak hanya menghadirkan fasilitas yang baik. Namun juga harus diimbangi dengan semangat membaca yang terus meningkat di Bumi Anjuk Ladang.
“Dengan demikian dapat menambah indeks pembangunan literasi masyarakat di Kabupaten Nganjuk,” terang Marhaen.
Lebih lanjut dijelaskan Marhaen, bahwa perkembangan literasi di dunia perpustakaan semakin berkembang dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang ada. Munculnya literasi digital, memberikan kemudahan masyarakat dalam mencari berbagai informasi dengan cepat dan lengkap.
Untuk itu, ungkap Marhaen, diharapkan literasi perpustakaan Dinas Arpus Kabupaten Nganjuk mampu berinovasi dalam memberikan informasi kepada masyarakat. “Seperti misal, melalui buku elektronik (e-book) atau yang lainnya, sehingga anak-anak bisa betul-betul menikmatinya,” ujar Marhaen.
Sementara Kepala Dinas Arpus Kabupaten Nganjuk, Putu Winasa menjelaskan, Indeks minat baca di Kabupaten Nganjuk saat ini mencapai 78 persen di perkotaan, dan wilayah pinggiran sebesar 64 persen atau kurang sebesar 68 persen. “Kondisi itu masih di bawah Provinsi Jawa Timur, sehingga ke depan harus bisa dikejar,” kata Putu.
Untuk Gedung Perpustakaan yang mulai dibangun, menurut Putu Winasa, didesain untuk meningkatkan layanan perpustakaan yang berbasis IT. Hal itu sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi. Gedung tersebut terdiri dari dua lantai.
Lantai pertama digunakan untuk ruang lobi dan keamanan. Lantai dua untuk ruang layanan, di antaranya layanan anak, remaja, lansia, dan disabilitas.
“Melihat pentingnya manfaat dari Gedung Perpustakaan tersebut kami berharap tim teknis pelaksana bisa mempercepat penyelesaian pembangunan,” terang Putu. *****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.