tribunwarta.com – Sudahkah Anda mengetahui perbedaan Capital Gain dan Capital Loss? Yuk, ketahui lebih lanjut penjelasan lengkapnya dalam artikel kali ini.
Keuntungan dan Risiko Berinvestasi
Apabila Anda berkecimpung di dunia investasi pasar modal tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah capital gain dan capital loss. Kedua istilah tersebut merupakan istilah yang lumrah digunakan ketika melakukan jual beli saham di bursa efek.
Pada umumnya, capital gain dan capital loss merupakan risiko yang ada ketika seseorang bermain saham untuk jangka waktu yang relatif pendek atau disebut trading saham.
Capital Gain (Keuntungan)
Capital gain dapat didefinisikan sebagai keuntungan yang didapatkan oleh seorang investor ketika harga penjualan dikurangi jumlah harga beli saham. Tentunya untuk disebut sebagai capital gain harga jual harus lebih tinggi dari harga beli.
Capital gain ini dapat terjadi di berbagai aset. Misalnya properti, barang, reksa dana, obligasi, barang koleksi, opsi, dan lain sebagainya. Anda memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, tapi di sisi lain Anda juga memiliki risiko kehilangan aset.
Tentu saja capital gain dikatakan sebagai kondisi yang paling disukai investor ketika mereka berinvestasi. Keuntungan ini dapat diperoleh ketika investor menjual aset investasinya.
[Baca Juga: Mana yang Lebih Menguntungkan: Yuk Nabung Saham VS Yuk Investasi Reksa Dana]
Namun, perlu Anda ingat bahwa capital gain baru akan diperoleh apabila aset yang Anda miliki sudah dijual. Jadi, apabila Anda masih memiliki aset tersebut maka belum tentu berarti capital gain walaupun harga jualnya lebih tinggi dari harga belinya.
Sedangkan untuk capital gain jangka panjang, investasinya harus berjalan lebih dari 1 tahun. Biasanya, semakin panjang periode investasi maka risiko serta peluang untuk mendapatan keuntungan juga semakin besar.
Pengenaan pajak untuk capital gain jangka panjang sekitar 15-20% di mana lebih rendah dari pajak pendapatan biasanya.
Untuk lebih memahami, berikut contohnya.
Misalnya Budi membeli saham BBCA dengan harga Rp26.000 per lembar sebanyak 10 lot. Kemudian, Budi menjualnya kembali dengan harga Rp30.000 per lembar sebanyak 10 lot. Dengan begitu, capital gain yang diperoleh Budi adalah sebesar:
Rp30.000.000 – Rp26.000.000 = Rp4.000.000
Artinya, capital gain yang diperoleh Budi adalah sebesar Rp4.000.000.
[Baca Juga: Yuk! Kenalan dengan Investasi]
Contoh lainnya adalah capital gain di bidang aset properti.
Misalnya Dina membeli sebuah apartment di tahun 2015 dengan harga beli sebesar Rp2 miliar. Apartemen tersebut ditempati sampai tahun 2020 atau selama 5 tahun. Pada tahun 2020 tersebut, Dina menjual apartemen tersebut dengan harga Rp3 miliar.
Namun, sebelumnya mereka perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp200 juta untuk maintenance, sewa agen apartemen, serta urusan dengan pengacara.
Dengan begitu, capital gain yang diperoleh Dina adalah:
Rp3.000.000.000 – Rp2.000.000.000 – Rp200.000.000 = Rp800.000.000
Jadi, capital gain yang diperoleh Dina adalah sebesar Rp800 juta dari hasil menjual apartemen tersebut.
Kalau Anda masih belum begitu paham dengan istilah capital gain pada saham, Anda bisa mencari tahu lebih lanjut lewat ebook dan podcast yang sudah disiapkan oleh Finansialku, dengan menekan gambar di bawah ini.
Capital Loss (Kerugian)
Kebalikan dengan capital gain, capital loss merupakan kondisi ketika harga jual lebih rendah dari harga belinya. Apabila terjadi capital loss berarti seorang investor saham belum bernasib baik.
Tentunya capital loss sangat mungkin terjadi di tengah harga saham yang cukup fluktuatif. Bagi mereka yang berinvestasi atau pun trading saham, untung dan rugi merupakan hal biasa yang mereka alami.
Untuk contoh capital loss, sebagai berikut.
Rina membeli saham dari perusahaan MYOR seharga Rp2.400 per lembar sebanyak 10 lot dan menjual kembali sahamnya dengan harga Rp2.200 per lembar sebanyak 10 lot. Jadi, total capital loss yang dialami Rina adalah:
Rp2.400.000 – Rp2.200.000 = Rp200.000
Artinya Rina mengalami capital loss sebesar Rp200.000.
[Baca Juga: Para Investor, Pahami Peluang Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Reksa Dana]
Tentunya besaran capital loss sangat bervariasi. Hal itu tergantung dengan berapa harga jual dan harga beli yang disepakati oleh seseorang. Tidak ada hitungan pasti apakah seseorang bisa mendapatkan capital gain atau capital loss karena ada banyak faktor yang memengaruhinya.
GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan
Walaupun capital loss tetap ada konsekuensi pajak yang menyertainya. Untuk besaran pajak ini bergantung pada berapa lama Anda memiliki investasi tersebut dan disertai dengan faktor-faktor lainnya.
Tentunya, setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak yang melekat pada investasi mereka.
Faktor yang Memengaruhi Capital Gain dan Capital Loss
Saat Anda memutuskan untuk menjual investasi Anda, perlu Anda ketahui bahwa banyak sekali faktor yang berpengaruh terhadap kemungkinan Anda mengalami capital loss atau capital gain. Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhinya.
#1 Waktu
Waktu merupakan hal yang sangat krusial dan penting ketika berinvestasi. Seberapa lama Anda berinvestasi tidak menjamin apakah Anda akan mendapatkan capital gain atau malah capital loss.
Pada dasarnya, semakin lama Anda memiliki sebuah investasi maka semakin besar peluang kenaikan harganya. Namun, Anda juga perlu memperhitungkan beban variabel lain ketika Anda melakukan investasi jangka panjang.
Jangan sampai hal-hal tersebut malah menurunkan kemungkinan capital gain yang Anda terima.
#2 Pajak
Pada setiap variabel investasi yang Anda gunakan, terdapat pajak yang melekat. Oleh karena itu, Anda juga perlu memperhitungkan biaya pajak yang perlu Anda keluarkan ketika Anda berinvestasi.
Bijak dalam berinvestasi memang merupakan hal yang harus dilakukan. Selama Anda melakukan perhitungan semua variabel yang diperlukan, maka bisa jadi capital gain berada di pihak Anda.
Tapi, apabila yang terjadi adalah capital loss, Anda jangan khawatir dan jadikan hal itu sebagai pelajaran dan pengalaman.
[Baca Juga: Investor Pemula, Ketahui Cara Memulai Investasi Emas Agar Tidak Salah!]
Mengenal Capital Gain dan Capital Loss
Setelah mengetahui apa itu capital gain dan capital loss dalam berinvestasi beserta contohnya maka, tentunya sekarang Anda sudah semakin mengenalnya, kan?
Baik capital gain atau pun capital loss dalam berinvestasi merupakan hal yang biasa. Namun, jangan sampai karena mengalami capital loss Anda jadi kapok berinvestasi lagi.
Jadikan setiap pengalaman yang didapat sebagai pembelajaran untuk kedepannya.
Untuk Anda yang baru memulai berinvestasi, Anda bisa konsultasi dengan Perencana Keuangan di aplikasi Finansialku. Download aplikasinya di Play Store atau App Store.
Atau Anda bisa membaca e-book Panduan Investasi Saham Untuk Pemula secara gratis dengan meng-klik link di bawah ini. Yuk berinvestasi!
Jadi, bagaimana pengalaman investasi Anda? Capital gain atau capital loss? Yuk bagikan pengalaman Anda dalam berinvestasi di kolom komentar yang telah tersedia. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar: