tribunwarta.com – Setidaknya ada beberapa etika profesi akuntansi yang harus akuntan miliki. Sudah tahu apa saja?
Kalau belum, cari tahu informasi selengkapnya di artikel Finansialku satu ini!
Summary:
Apa Itu Etika Profesi Akuntansi?
Setiap profesi memiliki etika yang menjadi fondasi atau pegangan untuk orang-orang yang bekerja di bidang terkait.
Begitu juga dengan mereka yang bekerja di bidang akuntansi, juga membutuhkan ‘pakemnya’ tersendiri sebagai fondasi dalam bekerja.
Melansir laman jurnal.id, etika profesi akuntansi merupakan:
“Ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat memahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai akuntan.”
Sederhananya, hal ini mengatur bagaimana idealnya seorang akuntan dalam bekerja secara profesional.
Etika profesi akuntansi sendiri dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) berdasarkan pandangan normatif akuntan profesional.
[Baca Juga: Sejarah Akuntansi di Indonesia dan Dunia]
Prinsip Etika Profesi Akuntansi
Berikut ini adalah prinsip etika profesi akuntansi yang harus menjadi pedoman buat para akuntan profesional:
#1 Integritas
Integritas mengharuskan akuntan untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
Integritas artinya mengharuskan para akuntan untuk berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya.
Termasuk tidak boleh secara sengaja dikaitkan dengan laporan, komunikasi, atau informasi lain ketika akuntan percaya bahwa informasi tersebut berisi:
#2 Objektivitas
Objektivitas mengatur akuntan untuk mematuhi prinsip objektivitas yang mensyaratkan mereka tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis.
Pertimbangan profesional atau bisnis yang harus akuntan tekankan adalah karena adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain.
#3 Kompetensi dan Kehati-hatian
Akuntan harus patuh terhadap prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, yang mensyaratkan akuntan untuk:
IAI juga mensyarakatkan akuntan untuk menggunakan pertimbangan yang baik dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian profesional ketika melakukan aktivitas profesional.
Selain itu, akuntan profesional juga harus menjaga kompetensi profesional mensyaratkan suatu kesadaran yang berkelanjutan dan pemahaman atas beberapa hal:
Pengembangan profesional berkelanjutan ini memungkinkan akuntan mengembangkan dan mempertahankan kemampuan kerja di lingkungan profesional.
Akuntan profesional harus memiliki kesungguhan mencakup tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan persyaratan penugasan, secara hati-hati, cermat, dan tepat waktu.
Selain itu, akuntan juga harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memastikan beberapa hal.
Salah satunya adalah memastikan bahwa mereka yang bekerja secara profesional di bawah pengawasannya sudah memperoleh pelatihan dan supervisi yang tepat.
[Baca Juga: Omzet 20 Juta, Apa Perlu Akuntan Untuk Membuat Laporan Keuangan?]
#4 Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan ini mensyaratkan akuntan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang mereka peroleh. Sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis, mencakup:
Kecuali jika terdapat hak atau kewajiban hukum atau profesional untuk mengungkapkannya.
Kondisi Ketika Akuntan Boleh Mengungkap Informasi Rahasia
Meski demikian, terdapat beberapa keadaan yang mengharuskan akuntan mengungkapkan informasi rahasia, yaitu:
Adapun, dalam memutuskan untuk mengungkapkan atau tidak, akuntan harus mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:
#5 Perilaku Profesional
Perilaku profesional ini mensyaratkan akuntan untuk mematuhi perundang-undangan yang berlaku dan menghindari perilaku apa pun yang akuntan ketahui atau seharusnya akuntan ketahui yang dapat mendiskreditkan profesi.
Akuntan juga tidak boleh terlibat dalam bisnis, pekerjaan, atau aktivitas apa pun yang merusak atau mungkin merusak beberapa hal yang hasilnya tidak sesuai dengan prinsip dasar etika:
Akuntan juga harus menghindari perilaku yang mungkin mendiskreditkan profesi. Termasuk perilaku yang menurut pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai.
Perilaku tersebut mengakibatkan pengaruh negatif terhadap reputasi baik profesi.
Ketika melakukan aktivitas pemasaran atau promosi, akuntan juga tidak boleh mencemarkan nama baik profesi.
Selain itu, akuntan juga harus bersikap jujur dan mengatakan yang sebenarnya, juga menghindari perilaku:
Jika akuntan memiliki keraguan atau tepat atau tidaknya suatu bentuk iklan atau pemasaran lainnya, maka akuntan harus berkonsultasi dengan asosiasi profesi yang relevan.
[Baca Juga: Pengertian Siklus Akuntansi dan Penjelasan Lengkap]
Fungsi dan Tujuan Etika Profesi Akuntansi
Adapun, melansir laman hashmicro.com, fungsi dan tujuan etika profesi akuntansi sendiri terdiri dari:
Jenis Etika Profesi Akuntansi
Setelah mengetahui kelima prinsip serta fungsi dan tujuan etika profesi akuntansi, saatnya kita mengetahui tentang jenis etika profesi akuntansi.
Etika profesi akuntansi, melansir laman money.kompas.com, terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Jasa yang mereka tawarkan utamanya memeriksa laporan keuangan suatu organisasi, dan konsultasi di bidang manajemen, perpajakan, penyusunan laporan keuangan, dan lain sebagainya.
[Baca Juga: Info Lengkap Jurusan Akuntansi dan 8 Prospek Pekerjaan yang Menjanjikan di Masa Depan]
Pentingnya Etika Profesi
Kode etik atau etika profesi wajib kita patuhi sesuai bidang kerja masing-masing. Agar dapat menjalankan pekerjaan secara profesional dan sesuai aturannya.
Namun, tak kalah pentingnya selain etika profesi. Kita juga perlu merencanakan keuangan secara tepat sesuai kebutuhan.
Sebab, dengan bekerja yang berarti punya penghasilan sendiri. Tentu saja ada sejumlah tujuan-tujuan keuangan yang ingin kita capai.
Selain itu, dengan membuat perencanaan keuangan, kita bisa meminimalisasi permasalahan keuangan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Sebagai langkah awal, Sobat Finansialku bisa perbanyak referensi dengan membaca ebook Finansialku berikut ini.
Ebook GRATIS, Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan
Jika kamu merasa memerlukan saran dan arahan yang lebih spesifik dalam merencanakan keuanganmu, jangan ragu untuk konsultasi dengan ahlinya.
Hubungi Perencana Keuangan Finansialku melalui Aplikasi Finasialku atau buat janji via WhatsApp, ya.
Itu dia informasi mengenai etika profesi akuntansi. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, kamu bisa menuliskannya lewat kolom komentar, ya!
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi: