Airlangga Sindir CEO RI: Sering Improvisasi Sendiri-sendiri

Airlangga Sindir CEO RI: Sering Improvisasi Sendiri-sendiri

tribunwarta.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengibaratkan pengelolaan ekonomi RI seperti sebuah orkestra. Ia berharap bisa mengelola ekonomi seperti konduktor Addie MS menjalankan orkestranya.

“Orkestra rapi dan baik. Cuma bedanya, kita ini mengelola ekonomi maunya kita seperti konduktor Addie MS, semua nurut,” ucapnya, di Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (02/12/2022).

Kemudian Airlangga mengatakan, yang membuat berbeda dengan orkestra Addie MS ialah dalam ekonomi, para CEO perusahaan kerap melakukan improvisasi.

“Cuma di ekonomi ini para CEO ini sering melakukan improvisasi sendiri-sendiri. Jadi nadanya berbeda-beda,” lanjutnya.

Menurutnya, ada beberapa komponen penting dalam mengorkestrasi ekonomi Indonesia, di antaranya stabilisasi fiskal, moneter dan sektor riil. “Jadi kalau tiga itu semuanya bisa dalam harmoni, ekonomi kita akan tahan,” ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi RI. Salah satunya karena pemerintah telah melakukan pembatasan fiskal, maka pemerintah mendorong investasi hingga Rp 1.400 triliun untuk tahun depan.

“Kalau sebagian besar industri yang ada di sini bisa ekspansi, ini separuh persoalan bisa selesai Bu menkeu. Karena ini tergantung daripada domestik, daripada investasi,” katanya.

Lebih lanjut, Airlangga pun menyoroti sektor yang berhubungan dengan dolar sebagai salah satu hal yang harus terus diperkuat, mengingat saat ini nilai dolar terhadap rupiah terus menguat.

Kondisi ini pun berimbas pada cadangan devisa RI yang sedikit mandek. Padahal, Indonesia sendiri mencatatkan surplus perdagangan dalam 30 bulan berturut-turut.

“Dolar ekonomi harus kuat. Karena kalau kita lihat, banyak para eksportir dananya tidak parkir. Ini kan persoalannya klasik, selalu mereka mengatakan parkir dulu karena bank-nya di luar, ada escrow account, ataupun bahasa jelasnya di sana dapat bunga 3%. Di Indonesia tingkat bunga dolarnya relatif masih over the counter,” terang Airlangga.

Karena hal tersebutlah, Airlangga menilai, Bank Himbara perlu lebih transparan untuk memberikan special rate. Bahkan, Gubernur BI Perry Warjiyo disebut-sebut akan memberikan GWM (Giro Wajib Minimum) khusus untuk menarik devisa dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *