Abu Bakar Baasyir: Negara yang Baik Diatur Hukum dari Pancasila Sila Pertama

Merdeka.com – Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir mengikuti upacara HUT RI ke-77 yang dipimpin Menko PMK Muhadjir Effendi, Rabu (17/8). Mantan terpidana terorisme itu duduk di kursi undangan mengenakan pakaian serba putih.

Dia mengikuti setiap tahapan upacara pengibaran bendera dengan khidmad. Bahkan ia ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya, saat proses pengibaran bendera merah putih meski hanya duduk di kursi, karena kondisi kesehatan.

Terkait peringatan HUT RI, mantan pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu mengajak pemerintah dan masyarakat lebih meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Caranya, lanjut dia, untuk mengatur negara ini hanya dengan hukum Tuhan Yang Maha Esa.

“Itulah bersyukur yang sempurna. Sehingga menjadi negara yang baik dan penuh ampunan (baldatun thayyibatun warrabun ghafur), karena diatur dengan hukum dari Pancasila, sila yang pertama ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’,” katanya.

Baasyir juga mengajak masyarakat dan para pemimpin untuk mengamalkan Pancasila dengan sebenarnya. Termasuk di dalam mengatur negara, menurutnya harus dengan hukum yang datangnya dari Tuhan. Ia menilai semenjak kemerdekaan hingga saat ini banyak terjadi pelanggaran atau penyelewengan terhadap Pancasila. Para memimpin banyak yang tidak menghiraukan hukum yang dibuat oleh Tuhan.

“Jadi mengamalkan Pancasila itu begitu, banyak yang tidak mengerti,” lanjutnya.

Muhadjir Effendi mendapatkan undangan untuk memimpin upacara di Popes Al Mukmin. Ia bersyukur upacara yang baru pertama kali diadakan tersebut berjalan lancar dan sukses. Ia berharap para santri bisa belajar dengan baik, tak hanya ilmu agama namun juga ilmu umum.

“Harus ada perimbangan antara ilmu umum dan ilmu agama. Kalau dari segi karakter kan sudah tidak diragukan karena pendidikan akhlak diutamakan di sini. Harus ada perimbangan antara belajar ilmu umum dengan ilmu agama. Kalau agamanya cukup luas, kemudian dilengkapi dengan ilmu umum, maka saya yakin para santri dan alumninya akan bisa ikut mengisi kemerdekaan,” tuturnya.

Humas Ponpes Al Mukmin, Endro Sudarsono menambahkan, kegiatan upacara tersebut diikuti rarusan siswa SMP, SMA hingga mahasiswa.

“Ada sekitar 600 peserta upacara pagi ini. Ada yang SMP, SMA dan ada yang mahasiswa. Ini upacara pertama kali di ponpes Al Mukmin,” pungkas Endro.

[cob]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *