“Ini menjadi pegangan teguh dalam mengantisipasi banjir dan hasilnya genangan surut lebih cepat dan jumlah titik banjir berkurang walau terjadi curah hujan ekstrem,” kata Anies dalam keterangan tertulis, Minggu, 9 Oktober 2022.
Anies mengatakan kapasitas tampungan drainase Jakarta berkisar antara 100 hingga 150 milimeter (mm) per hari. Banjir terjadi ketika curah hujan ekstrem dan membuat kapasitas tampungan melebihi 150 mm per hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Pada 2020, tercatat curah hujan terekstrem 377 mm per hari, namun banjir dapat surut lebih dari 95 persen genangan dalam waktu 96 jam,” ujar dia.
Anies menyebut surutnya banjir tersebut lebih cepat dibanding banjir pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya pada 2015 saat curah hujan 277 mm per hari, namun 95 persen wilayah tergenang baru surut dalam 168 jam.
Contoh lainnya, yakni banjir pada 2007 dengan curah hujan 340 mm per hari. Sebanyak 270 ribu lebih warga mengungsi dan 955 rukun warga (RW) tergenang. Sedangkan pada 2020 curah hujan 377 mm per hari namun hanya 36 ribu warga dan 390 RW tergenang.
“Hal ini menandakan dampak banjir di Jakarta dapat semakin terkendali,” papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Anies menuturkan hal itu tidak lepas dari sejumlah upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Mulai dari gerebek lumpur, membuat kolam olakan air, memperbaiki saluran air, hingga mengintensifkan sumur resapan.
“Pemprov DKI Jakarta memiliki 475 unit pompa stasioner dan 429 unit pompa mobile. Kapasitas pompa pun meningkat 54 persen dalam sepuluh tahun terakhir, yakni total kapasitas pompa saat ini sebesar 129 meter persegi,” ucap dia.
Saat ini, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta tengah merampungkan program 942. Program itu bertujuan membangun sembilan polder, empat waduk, dan dua sungai.
Upaya itu paralel dengan penggunaan teknologi yaitu Flood Control System atau sistem pengendali banjir. Teknologi itu memungkinkan pemetaan banjir lebih akurat dan pengelolaan risiko banjir yang lebih terukur.
“Dua langkah ini sangat penting karena monitoring banjir lebih efektif. Ini adalah progres dan akan terus kami tingkatkan,” tutur Anies.
(END)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.