5 Prinsip Parenting yang Mendukung Anak Berpikir Positif

5 Prinsip Parenting yang Mendukung Anak Berpikir Positif

tribunwarta.com – Pada prinsip parenting, mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Karena bagaimanapun, prinsip parenting yang digunakan orangtua akan mempengaruhi tumbuh kembang dan pola berpikir anak hingga ia menjadi dewasa.

Rubrik Finansialku

5 Prinsip Parenting yang Perlu Anda Tahu!

Jika diibaratkan, anak adalah sebuah kertas putih yang masih polos dan orangtua adalah senimannya. Hal apa yang nantinya tergambar di atas kertas putih tersebut adalah tergantung bagaimana orangtua menerapkan pola asuhnya.

Karena itu, karakter, mindset, dan pertumbuhan anak adalah tanggung jawab orangtua untuk membentuk anak mengeluarkan potensinya secara maksimal.

Kemampuan berpikir positif, kemampuan mengambil keputusan, dan juga kepercayaan diri adalah modal yang harus dimiliki oleh setiap anak. Untuk menghadirkan potensi tersebut dalam diri anak, sekali lagi peran orangtua akan sangat diperlukan.

Berikut 5 prinsip parenting atau pola asuh yang bisa Anda terapkan kepada anak Anda:

#1 Menjadi Panutan yang Baik

Orangtua sering kali disebut sebagai sekolah pertama bagi anak. Hal ini wajar saja. Mengingat orangtua adalah sosok pertama yang dilihat, dikenal, dan dekat dengan anak.

Karena itu, segala bentuk tindakan yang dilakukan orangtua akan dipelajari bahkan ditiru oleh anak. Menyadari hal ini, sudah sewajarnya sebagai orangtua senantiasa berusaha menjadi panutan yang baik bagi anak.

Menjadi panutan dan contoh baik bagi anak akan jauh lebih mudah dibandingkan menyuruh anak berulang-ulang kali.

[Baca Juga: 7 Tahap Mengajarkan Anak Menghargai Uang]

Jika anak ingin tumbuh sebagai pribadi yang selalu berkata jujur, bersikap baik, dan juga santun, maka Anda pun perlu melakukan hal yang sama.

Jika Anda melakukan hal ini, anak akan memahami bahwa hal tersebut boleh dan perlu dilakukan. Karena itu, mereka akan mulai meniru Anda dan melakukan hal yang biasa Anda lakukan.

#2 Jangan Terlalu Memanjakan Anak

Salah satu kesalahan orangtua adalah terlalu memanjakan anak. Sekali-kali memanjakan anak tentu saja tidak salah. Namun, ada katanya Anda perlu bersikap tegas atau bahkan menghukum jika anak sulit diatur.

Jika anak Anda berjalan ke pusat perbelanjaan dan menemukan barang yang menarik, sangat wajar jika ia meminta Anda membelikannya. Namun, Anda tidak harus selalu menuruti kemauannya. Jika menurut Anda barang tersebut tidak harus dibeli, tegaskan kepada anak bahwa ia tidak bisa membeli barang tersebut.

[Baca Juga: Anak Merengek Minta Mainan Mahal, Beli atau Biarkan?]

Meskipun cara ini akan membuat anak merajuk, namun cara ini sebenarnya juga merupakan bentuk rasa sayang kepada anak. Anda akan membuatnya belajar mengenai arti dari menahan diri dan bahwa tidak semua hal bisa ia miliki.

Tentu saja, selain menegur anak, Anda juga perlu memberinya pemahaman supaya ia mengerti tujuan dari sikap yang Anda lakukan.

#3 Luangkan Waktu Setiap Hari

Bagaimanapun, anak membutuhkan perhatian dari orangtuanya. Anak yang kurang diperhatikan cenderung akan melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan perhatian, bahkan dengan melakukan hal yang buruk.

Sebagai orangtua, Anda harus meluangkan waktu untuk anak setiap hari. Tidak peduli meskipun pada hari itu Anda merasa lelah dan sibuk.

Perhatian sebenarnya tidak harus berupa pertemuan dan semacamnya. Anda bisa menanyakan kabar anak atau meluangkan waktu beberapa menit sepulang kerja untuk mengobrol bersama anak.

Yang terpenting, anak menyadari bahwa mereka memiliki orangtua yang menyayangi mereka. Anak yang cukup kasih sayang cenderung tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan memiliki prinsip hidup yang jelas.

#4 Tumbuhkan Sifat Mandiri Pada Anak

Anak yang mandiri tentu saja akan lebih mudah memiliki pikiran yang positif. Ia tahu bahwa ia bisa melakukan apa yang ia mau dan inginkan selama hal itu baik dan tidak mengganggu orang di sekitarnya.

Sifat mandiri ini akan membuat anak menjadi kuat dan cenderung lebih sabar saat memahami suatu masalah.

Selain itu, mereka juga lebih percaya diri dan berani mengambil keputusan sehingga mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh pergaulan yang kurang baik.

#5 Tentukan Peraturan di Rumah dan Alasannya

Aturan yang jelas di rumah akan membuat anak memahami mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal ini juga membantu anak memahami maksud dari risiko dan konsekuensi.

Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menghormati peraturan-peraturan yang mereka temui kelak.

[Baca Juga: 10 Game Belajar Anak Untuk Pertumbuhan Otak Si Kecil]

Selain membuat peraturan, Anda juga perlu memastikan bahwa anak memahami alasan mengapa satu aturan perlu dibuat dan dilakukan.

Jika mungkin, Anda juga bisa membuat peraturan rumah bersama-sama dengan anak Anda. Biarkan mereka menentukan sendiri juga bagaimana konsekuensi yang akan mereka dapat jika melanggar peraturan tersebut.

Namun, yang terpenting dari itu adalah Anda harus melakukan peraturan sesuai dengan yang disepakati. Sebagai contoh, jika Anda menetapkan peraturan tidak ada yang boleh bermain ponsel saat makan malam, maka Anda juga harus melakukan hal yang sama.

Berbagai Pengalaman

Jika Anda memiliki prinsip parenting ideal yang cocok untuk Anda dan anak, tidak ada salahnya untuk membagikan informasi tersebut kepada pembaca lainnya yaitu dengan menuliskan informasi atau pengalaman Anda di kolom komentar.

Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, tidak ada salahnya juga untuk membagikan artikel ini kepada orang yang Anda kenal, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Kevin Adrian. 6 Oktober 2019. 5 Prinsip Parenting Membentuk Karakter Positif pada Anak. Alodokter.com – https://bit.ly/2DKmDCL

Sumber Gambar:

    Prinsip Parenting – https://bit.ly/33L954E

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *