20 Desa di Garut Dilanda Banjir Bandang dan Longsor

20 Desa di Garut Dilanda Banjir Bandang dan Longsor

Garut: Intensitas hujan tinggi yang terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat menyebabkan banjir bandang dan longsor di Kabupaten Garut. Sebanyak 20 desa yang tersebar di lima kecamatan telah terdampak.
 

Kejadian tersebut menyebabkan satu meninggal dan 1.666 kepala keluarga tedampak. Berdasarkan laporan sementara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, bencana yang terjadi karena intensitas hujan tinggi dengan durasi lama.

Selain itu, berdasarkan hasil assesment tim BPBD Kabupaten Garut sebayak 1.644 rumah milik warga terdampak. Rinciannya, 16 unit rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 8 rumah rusak berat, 4 rumah rusak sedang, dan 4 rumah rusak ringan.
 

Lalu,, eberapa infrastruktur mulai jembatan hingga jalan rusak. Sementara itu, lahan pertanian di Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, Cibalong, Pameungpeuk, Cisompet mengalami kerusakan hingga gagal panen.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan hujan deras yang telah terjadi di wilayahnya dengan durasi lama menyebabkan banjir bandang dari luapan Sungai Cipalebuh. Kejadian itu mengakibatkan jalur penghubung Kecamatan Cihurip dan Kecamatan Singajaya sepanjang 35 meter terputus.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Baca: 12 Titik di Tangsel Longsor dan Banjir Akibat Hujan Deras

“Jalan penghubung Kecamatan Singajaya dan Cihurip memang sepanjang 35 meter terputus tapi masih bisa dilalui kepinggir dengan cara membuat jalur baru sepanjang kurang lebih 50 meteran. Karena desa dan kecamatan sudah melakukan langkah lebar kurang lebih 3 meter sampai 4 meter, lebar 7 atau 10 meter supaya warga tetap melakukan aktivitas,” kata Helmi, Sabtu, 25 September 2022.

Ia mengatakan BPBD masih menghitung jumlah kerugia. Pihaknya sudah mendirikan Posko bencana yang berada di Kecamatan Pameungpeuk. 

“Rumah yang terendam banjir bandang 1.200 unit dan para petugas sedang diinventarisasi diperkirakan yang rusak itu sekitar 200 sampai 400 rumah. Karena, yang mengungsi setelah kejadian itu ada 40 kepala keluarga (KK), tapi tim gabungan sedang diupayakan rumahnya supaya bersih dan diharapkan tidak ada yang khusus mengungsi,” ujarnya.

 

(NUR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *