Sensor radiator mobil adalah komponen penting untuk mencegah terjadinya overheat pada mesin. Bukan cuma itu, sensor ini juga memegang peranan krusial jika kamu ingin mesin mobil memiliki performa yang bagus.
Pasalnya, jika tidak dirawat dengan baik, kerusakan pada sensor ini bisa menyebabkan masalah fatal yang bisa membuat kamu terpaksa harus mengganti keseluruhan mesin.
Oleh sebab itu, simak informasi tentang fungsi, cara perawatan, dan juga harga sensor radiator mobil yang akan dibahas di artikel ini.
Harga sensor radiator mobil
Untuk bisa mendapatkan sensor radiator, kamu bisa membeli langsung di bengkel atau lewat toko online. Saat akan membeli, pastikan kamu menemukan sensor yang tepat untuk jenis mobil kamu.
Beda merk mobil, bisa saja membutuhkan sensor yang berbeda. Bahkan meski satu merk pun, perbedaan tipe dan tahun keluaran mobil juga bisa membuat jenis sensor radiator mobil yang dibutuhkan jadi berbeda.
Sensor radiator mobil terdiri dari beberapa komponen, dan setiap komponen memiliki harga berbeda. Berikut ini adalah daftar harganya di pasaran.
Tipe sensor | Harga |
Switch sensor temperatur panas | Rp100.000 |
Switch temperatur | Rp135.000 |
Adaptor Sensor Temperatur Air Radiator | Rp130.000 |
Ambient Air Temperature Sensor | Rp117.000 |
Sensor Temperatur Intake | Rp89.000 |
Sensor Temperatur Udara | Rp114.000 |
Sensor Panas | Rp35.000 |
Sensor Temperatur | Rp82.950 |
Fungsi sensor radiator mobil
Sensor radiator mobil berfungsi untuk mengendalikan suhu pada sistem pembakaran mesin. Sensor ini merespon sinyal yang diberikan oleh engine control unit (ECU) untuk menyesuaikan injeksi bahan bakar dan waktu pembakaran yang tepat.
Sensor temperatur sendiri terdiri dari berbagai variasi dan memiliki kemampuan untuk bertahan pada berbagai temperatur. Sensor NTC (Negative Temperature Coefficient), akan menurunkan suhu saat terjadi peningkatan temperatur panas.
Sebaliknya sensor PTC (Positive Temperature Coefficient), akan meningkatkan suhu panas jika terjadi kenaikan temperatur pada sistem pendingin mesin mobil.
Proses ini akan terus berlangsung selama mesin mobil dinyalakan untuk menjaga agar suhu mesin tidak melebihi batas normalnya.
Pada radiator ada juga komponen kipas radiator yang berperan dalam menjaga suhu cooling system. Sensor kipas radiator mobil berfungsi untuk mendeteksi seberapa besar panas yang dihasilkan oleh mesin mobil.
Tanda sensor radiator mobil rusak
Sensor panas radiator mobil yang rusak perlu diperbaiki sesegera mungkin. Ada beberapa tanda yang bisa menjadi gejala sensor radiator mobil mengalami kerusakan, antara lain:
1. Jarak tempuh kendaraan menjadi pendek
Ketika sensor radiator rusak maka sinyal yang salah akan dikirimkan pada Engine Coolant Temperature (ECT). Seperti, memberitahu ECT bahwa mesin dalam keadaan normal, padahal tidak.
Sehingga akan terjadi pemborosan bahan bakar karena mesin yang panas akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Dengan begitu, kendaraan menjadi boros bahan bakar dan jarak tempuh kendaraan pun menjadi pendek.
2. Lampu indikator mesin menyala terus
Lampu indikator mesin yang menyala menandakan adanya overheat pada mesin. Pada kondisi normal, ketika lampu sensor mesin menyala, sensor radiator akan bekerja untuk mendinginkan mesin sehingga tidak terjadi overheat.
Namun bila sensor radiator rusak, mesin gagal didinginkan sehingga perubahan suhu mesin di atas normal dan menyebabkan lampu indikator mobil menyala terus.
3. Keluar asap hitam dari knalpot
Oleh karena sensor radiator mobil yang rusak akan memberikan sinyal yang salah terkait perubahan suhu mesin, maka akan mengakibatkan ECU memperbanyak campuran bahan bakar.
ECU yang mendeteksi suhu mesin tetap normal akan terus mencampur bahan bakar dan membuat proses pembakaran saat mesin dinyalakan menjadi sulit. Akibatnya, kendaraan akan menghasilkan asap hitam dari knalpot.
4. Overheat pada mesin
Kerusakan sensor radiator mobil akan mengakibatkan mesin menjadi panas atau overheat. Pasalnya, radiator berfungsi sebagai kipas pendingin yang gunanya untuk menurunkan suhu mesin ketika mobil menyala.
Rusaknya sensor radiator mobil jelas akan membuat mesin terus-menerus panas sampai akhirnya terjadi overheat.
5. Mesin mobil bergetar
Seperti disebutkan sebelumnya, sensor radiator mobil yang rusak akan membuat ECU memperbanyak campuran bahan bakar dan mesin mengalami overheat.
Dalam keadaan itu, mesin akan kehilangan daya sehingga menyebabkan mesin mobil bergetar. Terutama ketika kamu berkendara pada kecepatan rendah.
Cara mencegah sensor radiator mobil rusak
Kerusakan sensor radiator mobil ternyata berpengaruh besar ya terhadap fungsi komponen lain dalam mesin. Oleh sebab itu kamu harus menjaga baik-baik fungsi sensor radiator mobil.
Berikut ini adalah cara mencegah sensor radiator mobil rusak dan apa saja yang bisa kamu lakukan.
1. Jaga tingkat suhu pendingin mesin di batas normal
Ketika sensor radiator mobil bekerja dengan baik, tidak akan ada banyak panas yang dikeluarkan mesin, sehingga mesin pun terhindar dari overheat yang berisiko fatal.
2. Rutin membersihkan sensor radiator
Membersihkan mobil hingga ke bagian mesin adalah hal yang sangat penting dilakukan, termasuk sampai ke bagian dalam radiator mobil.
Dengan rutin membersihkannya, akan menjaga agar sensor radiator mobil tidak cepat rusak dan bisa bekerja maksimal.
3. Air pendingin di radiator cukup
Pastikan air radiator mobil berada dalam volume yang cukup. Jika air dalam tangki sensor radiator mobil kurang, maka mesin akan cepat panas dan rentan mengalami overheat.
4. Rutin periksa sensor kipas radiator mobil
Rutin periksa kipas pendingin pada sensor radiator mobil. Ada kalanya kipas pada sensor radiator mobil tidak mau berputar untuk mendinginkan mesin. Bisa disebabkan karena debu yang bertumpuk, tersumbat kotoran, atau hal yang lainnya.
5. Servis mobil secara rutin
Jangan lewatkan servis berkala. Ini adalah hal mendasar yang perlu kamu lakukan sebagai pemilik mobil. Servis berkala dilakukan dengan pemeriksaan lengkap serta dapat mendeteksi dini segala kerusakan.
Jika kamu ingin menjaga sensor radiator mobil tetap bagus dan performa mobil tetap prima, lakukan servis mobil rutin pada mobil secara berkala.
Pentingnya punya asuransi mobil
Asuransi mobil adalah salah satu hal yang perlu kamu pertimbangkan ketika ingin memiliki mobil. Apalagi jika kamu termasuk sering dan rutin menggunakan mobil untuk bekerja atau beraktivitas setiap hari.
Sebab mobil akan rentan mengalami kerusakan dan kecelakaan yang tak terduga di jalanan. Bukan cuma mobil baru, mobil bekas pun bahkan penting untuk memiliki asuransi mobil.
Tips dari Lifepal! Gunakan asuransi mobil sesuai dengan kebutuhan mobil. Pilih jenis asuransi mobil yang paling tepat dengan kondisi mobil serta kondisi keuanganmu.
Asuransi mobil akan menanggung biaya perbaikan atas kerusakan mobil. Cakupan pertanggungannya tergantung dari jenis yang kamu pilih. Ada dua jenis asuransi mobil, yaitu:
- Asuransi all risk, merupakan jenis asuransi yang menanggung segala bentuk risiko pada mobil. mulai dari kerusakan ringan, kerusakan berat, atau risiko kehilangan akibat pencurian.
- Asuransi TLO, atau Total Loss Only adalah asuransi yang bisa menanggung kerugian hingga 75 persen nilai kendaraan.
Pilihlah jenis asuransi mobil yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Kalau bingung menentukan pilihan, coba ikuti kuis asuransi mobil terbaik dari Lifepal berikut ini.
FAQ seputar sensor radiator mobil
Salah satu bentuk antisipasi terhadap menurunnya harga jual mobil karena kerusakan adalah menggunakan asuransi mobil. Asuransi akan menanggung biaya perbaikan mobil, khususnya jika mobil mengalami kerusakan seperti karena kecelakaan.
Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.