Fungsi dan Skema Alternator IC pada Sistem Pengisian Mobil

Fungsi dan Skema Alternator IC pada Sistem Pengisian Mobil

Alternator adalah komponen dalam sistem kelistrikan mobil yang menghasilkan arus listrik. Arus listrik ini akan dikontrol oleh IC regulator untuk disalurkan ke komponen mesin mobil lainnya. Skema alternator IC berkaitan erat dengan sistem pengisian.

Pada kendaraan, sistem pengisian merupakan sistem yang menyediakan arus listrik. Listrik inilah yang memungkinkan sejumlah perangkat di dalam mobil bisa dihidupkan, seperti lampu, audio, dan sebagainya.

Pengertian sistem pengisian

Sebenarnya, pada mobil terdapat baterai yang dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Akan tetapi, daya baterai ini terbatas. Diperlukan adanya sistem pengisian untuk menyalurkan listrik ke daya baterai yang sudah habis.

Fungsi utama sistem pengisian adalah menghasilkan energi listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan sejumlah perangkat dalam mobil. 

Misalnya seperti lampu, audio, dan klakson mobil. Semua komponen ini tidak bisa berfungsi kalau tidak ada asupan listrik yang memadai. Sistem pengisian listrik baru akan berjalan ketika mesin mobil sudah dihidupkan.

Bisa dibilang, sistem pengisian adalah salah satu sistem terpenting pada mobil. Adanya gangguan pada sistem pengisian akan menghambat arus listrik dan membuat mobil tidak bisa dipakai.

Komponen sistem pengisian IC regulator

Ada beberapa komponen yang menjadi bagian dari sistem pengisian. Akan tetapi, salah satu komponen yang termasuk komponen utama sistem pengisian adalah alternator dan regulator. Berikut ini penjelasannya.

1. Alternator

Seperti yang telah dijelaskan di awal, alternator memiliki fungsi utama untuk menyediakan arus listrik. Arus listrik dari alternator didapatkan dari energi kinetik yang diubah menjadi listrik.

Di dalam alternator terdapat beberapa komponen lain yang saling bekerja sama dalam menyediakan arus listrik. Beberapa komponen alternator meliputi: 

    • Rotor untuk menciptakan gelombang elektromagnetik
    • Dioda untuk mengarahkan arus listrik
    • Stator untuk menciptakan arus bolak balik
    • Puli untuk menerima putaran dari tali kipas
  • Fan untuk pendingin alternator
  • Bearing untuk memastikan rotor berputar dengan halus

Arus listrik yang dihasilkan dari bearing akan disalurkan ke komponen lain dalam sistem pengisian. Tapi, sebelum mencapai ke komponen lain, listrik dari alternator akan terlebih dahulu dikelola pada komponen regulator.

2. Regulator

Regulator merupakan komponen sistem pengisian yang bekerja dalam mengatur atau mengontrol besaran arus listrik yang dihasilkan. Tujuannya supaya sistem pengisian mobil tidak berlebihan.

Besaran arus listrik yang sudah dikendalikan oleh regulator nantinya akan disalurkan ke komponen rotor coil. IC regulator adalah salah satu jenis regulator yang sering dipakai pada sistem pengisian mobil.

Skema alternator IC dimulai ketika alternator menyalurkan listrik kemudian listrik tersebut dikelola oleh IC regulator. 

Dibandingkan dengan regulator konvensional yang umum digunakan pada mobil lama, IC regulator dipercaya mampu menghasilkan output yang lebih baik dan mampu mengendalikan temperatur agar sistem pengisian tidak overheat.

3. Komponen lainnya pada sistem pengisian

Komponen yang termasuk komponen utama sistem pengisian adalah alternator dan regulator. Akan tetapi, selain kedua komponen tersebut, masih ada lagi beberapa komponen lain dalam sistem pengisian.

Salah satunya adalah baterai atau accu, yaitu sumber energi listrik yang utama pada mesin mobil. Baterai atau accu tidak bisa bertahan lama tanpa didukung dengan adanya sistem pengisian.

Selain itu, ada juga ampere untuk mengukur besaran arus listrik, sekering atau fuse untuk mencegah korsleting pada sistem pengisian, dan lampu indikator untuk menunjukkan adanya masalah pada sistem pengisian.

Cara kerja sistem pengisian IC regulator

Sebenarnya, cara kerja sistem pengisian pada setiap mobil berbeda. Tapi, sebagai gambaran umum, berikut ini skema IC regulator alternator mobil yang biasanya diterapkan.

1. Sistem pengisian menyala bersamaan dengan mesin mobil

Begitu kunci mobil dimasukkan dan mesin mobil berada pada posisi ‘ON’, maka sistem pengisian juga akan menyala secara otomatis. Ini adalah tahap awal dari rangkaian proses pengisian.

Saat sistem pengisian baru dinyalakan, arus listrik pertama akan dijalankan melalui baterai atau accu. Listrik tersebut disalurkan ke bagian lampu pengisian.

2. Pengisian baterai saat mobil melaju di kecepatan rendah

Setelah pengisian pertama melalui baterai, mobil sudah bisa digunakan untuk berkendara. Ketika mobil dibawa melaju di kecepatan rendah atau menengah, proses pengisian baterai akan dimulai.

Di tahap ini, stator pada alternator akan menghasilkan tegangan yang disalurkan ke regulator dan baterai. Sebelum sampai ke baterai, tegangan listrik dari alternator sudah dikendalikan terlebih dahulu dengan skema IC regulator.

3. Arus listrik semakin kuat seiring dengan kecepatan tinggi

Begitu mobil dibawa untuk berkendara di kecepatan tinggi, arus listrik yang dihasilkan juga akan semakin kuat. Ini bisa terjadi karena putaran mesin juga semakin cepat, menyebabkan jumlah tegangan yang dihasilkan juga semakin besar.

Secara garis besar, skema atau cara kerja alternator ke IC regulator dimulai begitu mesin mobil dinyalakan. Setelah itu, sistem pengisian ini akan berhenti secara otomatis begitu mesin mobil dimatikan.

Jadi, meskipun kunci mobil sudah dipasang, tapi jika mesin belum menyala maka sistem pengisian juga belum bisa berjalan.

Cara mengenali tanda kerusakan pada IC regulator

Salah satu cara paling mudah untuk mendeteksi tanda kerusakan pada sistem pengisian adalah memperhatikan lampu indikator mobil.

Di dasbor mobil, kamu akan melihat adanya sejumlah lampu indikator. Salah satunya adalah lampu indikator alternator. Lampu ini akan menyala apabila terjadi masalah pada alternator maupun IC regulator.

Akan tetapi, ketika lampu indikator alternator menyala, kamu mungkin tidak bisa langsung mengetahui apakah kerusakan terjadi pada alternator saja atau terjadi juga pada komponen lainnya.

Untuk itu, kamu perlu membawa mobil ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut oleh teknisi yang sudah ahli. Nantinya, cara perawatan untuk mengatasi kerusakan akan disesuaikan dengan faktor penyebabnya.

Tips dari Lifepal! Jangan abaikan lampu indikator alternator yang menyala. Sebaiknya segera bawa mobil ke bengkel untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Akan lebih baik lagi kalau kamu membawa mobil untuk melakukan servis berkala secara rutin. Servis berkala akan membantu merawat seluruh komponen mobil, termasuk komponen sistem pengisian, sebelum kerusakan terjadi.

Manfaatkan asuransi mobil untuk meng-cover biaya perbaikan di bengkel 

Memiliki mobil tentu sudah harus siap dengan berbagai biaya yang menyertainya. Yang biasanya paling menguras kantong adalah biaya perbaikan mobil di bengkel. 

Karena itu, agar keuangan kamu tidak terbebani karena mahalnya biaya servis mobil, gunakan asuransi mobil terbaik yang bisa meng-cover biaya kerusakan baik kecil maupun besar. 

Temukan asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan kamu melalui kuis asuransi mobil terbaik dari Lifepal berikut ini. 

Setelah itu, hitung biaya premi asuransi yang mesti kamu bayarkan menggunakan kalkulator premi asuransi mobil yang sudah disesuaikan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan. 

Pertanyaan seputar skema alternator IC

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *