Ciri Engine Mounting Mobil yang Rusak dan Cara Ceknya

Ciri Engine Mounting Mobil yang Rusak dan Cara Ceknya

Jangan sampai biaya perbaikan mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaran. Manfaatkan asuransi mobil all risk untuk mendapatkan jaminan ganti rugi atas biaya perbaikan mobil secara menyeluruh di bengkel terbaik.

Ciri engine mounting mobil bermasalah dan cara mengeceknya

Jika bagian engine mounting bermasalah hingga rusak, maka bisa dipastikan perjalanan kamu tidak akan nyaman. 

Berikut ini beberapa ciri engine mounting mobil bermasalah dan cara ceknya. 

1. Mesin bergetar lebih kuat

Ciri pertama ini bisa kamu rasakan saat sedang berkendara. Jika engine mounting bermasalah, tentunya getaran yang dihasilkan oleh mesin tidak dapat ditahan dan bisa dirasakan oleh penumpang.

Engine mounting tidak bisa meredam getaran, sehingga getaran akan terasa hingga ke dalam kabin. Jika kamu merasakan getaran yang kuat seperti mobil diesel pada saat di perjalanan, mungkin saja bagian ini bermasalah.

2. Mobil mengeluarkan bunyi

Engine mounting yang bermasalah juga bisa kamu ketahui pada saat awal menyalakan mobil. Mobil akan mengeluarkan bunyi aneh pada saat mobil di akselerasi. Semakin keras bunyinya, ada indikasi kerusakan semakin parah.

3. Hentakan mesin yang kuat

Ciri selanjutnya adalah hentakan mesin yang kuat pada saat kamu menstarter mobil kamu. Segera lakukan pengecekan di bagian engine mounting apabila kamu mengalami hal ini, ya. 

4. Posisi mesin yang tidak sesuai

Ciri terakhir adalah adanya perubahan pada posisi mesin mobil. Hal ini disebabkan karena karet engine mounting yang sudah robek atau tidak tebal, sehingga adanya perubahan posisi mesin. Posisi mesin bisa saja menjadi miring atau turun.

Penyebab engine mounting mobil rusak

Mengetahui penyebab kerusakan suatu komponen bisa membantumu untuk merawat komponen tersebut agar bisa bertahan lama. Kerusakan yang ada pada engine mounting dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.

1. Perawatan dan perbaikan yang kurang detail

Engine mounting terletak pada posisi yang cukup tersembunyi dan dalam kap mesin, sehingga jika tidak dilakukan pengecekan secara mendetail, mungkin tidak ditemukan kerusakan pada komponen ini.

2. Karet robek dan retak

Karet yang menjadi bagian utama engine mounting jika sudah berumur terlalu lama bisa menjadi keras sehingga akan mudah mengalami robek. Hal ini bisa menyebabkan mesin tidak menempel dengan kencang lagi dan terjadi getaran.

3. Beban kendaraan yang besar

Penyebab terakhir dan yang paling sering terjadi adalah adanya beban yang harus ditahan oleh komponen ini terlalu berat.

Semakin beratnya beban, maka energi yang dikeluarkan mobil saat melakukan akselerasi tentu juga semakin besar. Maka getaran ekstra yang membuat komponen ini bekerja pun sangat terasa.

Apakah engine mounting harus diganti semua?

Jika komponen ini rusak, tentunya bisa menyebabkan kerusakan pula pada bagian mesin yang lain. Maka dari itu, jika kamu menemukan tanda-tanda kerusakan pada engine mounting, sebaiknya kamu segera melakukan servis di bengkel terdekat.

Jika kerusakan terjadi karena karet yang robek atau retak, maka kamu bisa mengganti seluruh komponen engine mounting ini agar bisa berfungsi dengan baik kembali.

Sebelum diganti, ada baiknya untuk memastikan kondisi kendaraan dan komponen dengan bertanya pada teknisi mobil yang ada di bengkel.

Kapan engine mounting harus diganti?

Meskipun bagian engine mounting ini tergolong dalam komponen yang slow moving dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang, bagaimana pun juga fungsi engine mounting akan berkurang seiring dengan masa pemakaiannya.

Komponen yang digunakan dalam kurun waktu yang lama bisa saja mempengaruhi kinerjanya. Oleh karena itu, engine mounting pun tetap perlu diganti secara berkala. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mengganti komponen ini?

Pada dasarnya, engine mounting mobil disarankan untuk pemakaian sebanyak 50.000-60.000 kilometer saja. Jika sudah melebihi jarak tempuh itu, maka kamu perlu segera melakukan penggantian komponen dengan yang baru, terlepas jika kondisi komponen masih baik. 

Selain lama waktu pemakaian, perhatikan juga frekuensi penggunaan mobil. Kalau sering dipakai untuk menempuh perjalanan berat dan jauh, maka kerusakan bisa semakin cepat sehingga penggantian komponen perlu lebih sering dilakukan.

Penting punya asuransi mobil

Merawat kendaraan tidak hanya dengan rutin memeriksa kondisinya ke bengkel dan selalu berkendara dengan hati-hati. Kamu juga bisa mendaftarkan mobil milikmu ke asuransi.

Asuransi mobil bisa membantu meringankan biaya perbaikan saat ada kerusakan parah atau kecelakaan. Umumnya, ada dua jenis asuransi mobil yang bisa kamu pilih, yaitu asuransi all risk dan total loss only (TLO).

Asuransi all risk bisa menanggung semua kerusakan mobil, mulai dari yang kecil hingga besar. Sedangkan asuransi TLO bisa mengcover kerusakan yang nilainya lebih dari 75% atau dari nilai kehilangan.

Kalau kamu belum yakin dengan pilihan asuransi untuk mobilmu, coba cek dengan kuis asuransi mobil terbaik berikut ini.

Tips dari Lifepal! Sebaiknya selalu rutin melakukan pengecekan pada mobil terutama saat akan melakukan perjalanan jauh, termasuk pada bagian engine mounting mobil. 

Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi menimpa kita saat melakukan perjalanan. Lebih bagus lagi jika kamu melakukan penggantian engine mounting setiap menempuh jarak 50.000 km sampai 60.000 km.

Kamu bisa tahu cara cek engine mounting mobil dengan mudah seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Agar berkendara lebih aman dan tidak ada was-was, jangan lupa untuk membeli asuransi mobil yang sudah bekerja sama dengan banyak bengkel rekanan di Indonesia. 

Pertanyaan seputar cara cek engine mounting mobil

Beberapa ciri yang bisa diperhatikan, yaitu:

  • Getaran pada mesin yang lebih kuat;
  • Adanya bunyi yang aneh pada saat mobil dinyalakan;
  • Hentakan mesin yang kuat saat di gas; dan
  • Adanya perubahan posisi mesin, seperti miring atau turun.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk merawat komponen ini, diantaranya yaitu tidak menggunakan mobil secara berat dan mengganti komponen jika jarak tempuh sudah mencapai 50.000 – 60.000 KM.

Jangan lupa untuk membeli asuransi mobil yang bisa memberikan jaminan ganti rugi apabila mobil kamu bermasalah, ya.

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *