Cara Hitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa dan Contohnya

Cara Hitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa dan Contohnya

Ketika membeli asuransi jiwa, kamu akan mendapatkan manfaat berupa uang pertanggungan asuransi. Uang pertanggungan ini sering juga disebut sebagai UP. 

UP merupakan proteksi dari perusahaan asuransi selaku penanggung yang diberikan kepada ahli waris nasabah. UP ini diberikan jika tertanggung mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia.

Manfaatnya akan sangat berguna untuk memberikan jaminan keamanan finansial bagi keluarga yang ditinggalkan atau jika tertanggung tidak sanggup bekerja lagi akibat dampak cacat tetap.

Cara menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa

Setiap nasabah asuransi tidak akan selalu mendapatkan jumlah UP yang sama. Karena, UP yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. 

Ketika akan membeli asuransi jiwa, ada baiknya kamu sudah memperhitungkan berapa UP yang kamu butuhkan. Ada beberapa metode untuk mengetahui jumlah UP yang ideal, yaitu:

1. Metode human life of value

Pada metode ini, uang pertanggungan mutlak dihitung berdasarkan pendapatan bulanan dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup. 

Perhitungan ini dilakukan tanpa memperhatikan faktor bunga maupun pertumbuhan dana jika uang tersebut disimpan dalam produk simpanan di perbankan.

Sebagai contoh, Eko (35 tahun) memiliki penghasilan bersih Rp5 juta setiap bulannya, istrinya merupakan ibu rumah tangga. Mereka memiliki satu orang anak yang berusia 9 tahun. 

Jika Eko ingin menghitung UP dengan metode human life value dan memilih jangka waktu proteksi selama 5 tahun, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: 

  • Penghasilan bersih x 12 bulan x jangka waktu proteksi
  • Rp5 juta x 12 x 5 tahun = Rp300 juta

2. Metode income based value

Metode ini menghitung UP dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return jika uang yang diterima disimpan dalam produk simpanan perbankan. 

Mengambil dari contoh kasus Eko yang tadi, maka perkiraan perhitungan dengan metode ini adalah: 

  • (Penghasilan bersih x 12 bulan) / persentase imbal hasil
  • (Rp5 juta x 12) / 6% = Rp1 miliar

Mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika UP diterima, maka dana tersebut ditempatkan pada instrumen investasi pendapatan tetap. 

Misalnya seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), investasi reksadana pendapatan tetap, jadi bukan pada deposito.

Secara historis, ORI memiliki kinerja setahun pada kisaran 6-8 persen. Jadi, uang sebesar Rp1 miliar akan menghasilkan Rp5 juta setiap bulannya karena Rp1 miliar x (6% / 12) = Rp5 juta.

3. Metode financial needs based value

Besar uang pertanggungan memiliki kisaran minimal sama dengan besarnya uang kebutuhan tertentu saat ini (present value) dikali dengan 150 persen. 

Sedangkan jumlah maksimal adalah sebesar uang di masa mendatang (future value) dikali dengan 80 persen.

Maka, metode ketiga ini mutlak dikombinasikan dengan investasi yang dilakukan untuk mencapai kebutuhan keuangan di masa mendatang (future value) dari kebutuhan keuangan tersebut. 

Metode Financial Needs Based Value, maka pertanggungan asuransi jiwa digunakan untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika kepala keluarga meninggal.

Misalnya, biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp200 juta, maka sembilan tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp550 juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya.

Jadi, uang pertanggungan untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp550 juta. Atau, jika ingin lebih murah bisa memilih jumlah pertanggungan Rp275 juta. 

Namun wajib disertai dengan kombinasi investasi pada reksadana saham sebanyak Rp250 ribu setiap bulannya, yaitu dengan target return minimal sebesar 18 persen per tahun.

Kalkulator uang pertanggungan asuransi jiwa

Supaya lebih mudah, kamu juga bisa mencoba menghitung UP dengan kalkulator uang pertanggungan berdasarkan pendapatan berikut ini. 

Pengertian uang pertanggungan asuransi

Uang pertanggungan asuransi adalah total jumlah uang yang akan dikeluarkan atau dibayarkan oleh penanggung (perusahaan asuransi). 

Uang tersebut diberikan pada saat tertanggung (pemegang polis) mengajukan klaim sesuai dengan risiko yang dijamin dalam perjanjian dalam polis atau program asuransi.

Biasanya, resiko ini dikarenakan terjadinya kejadian yang dijamin dalam asuransi, atau memenuhi syarat untuk tertanggung mengajukan klaim.

Sementara itu, pengertian asuransi sendiri merupakan produk proteksi finansial yang bekerja dengan cara mengalihkan risiko dari nasabah (pihak tertanggung) kepada perusahaan asuransi (pihak penanggung). 

UP merupakan satu dari banyak istilah yang sebaiknya dipahami seseorang sebelum membeli produk asuransi.

Berapa nilai uang pertanggungan asuransi yang ideal?

Berbeda perusahaan, berbeda pula besaran uang pertanggungan yang akan akan diberikan. Ada yang besarnya puluhan juta atau bahkan mencapai miliaran rupiah.

Misalnya, uang pertanggungan asuransi jiwa kita sebesar Rp200 juta. Uang itu mungkin terlihat cukup banyak saat ini karena uang sebesar itu tidak ada di tabungan kita sekarang. 

Tapi kenyataannya Rp200 juta itu kecil untuk sebuah proteksi asuransi jiwa. Karena setiap tahun biaya hidup mengalami kenaikan akibat adanya inflasi. Inflasi di Indonesia umumnya sekitar 6-7 persen setiap tahun. 

Andai biaya hidup keluarga kita saat ini per bulan adalah Rp10 juta. Artinya UP itu hanya mencukupi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan untuk bertahan hidup kurang dari dua tahun. 

Dengan demikian, UP yang nilainya Rp200 juta, dalam dua tahun saja nilai riilnya atau daya belinya turun menjadi Rp178 juta karena harga barang yang naik. 

Semakin bertambah tahun, daya beli dari besaran UP pun menurun. Jaminan proteksi finansial yang didapatkan pun tidak akan memadai.

Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa besaran UP yang dipilih akan menentukan premi asuransi yang harus dibayarkan setiap bulannya. Semakin besar uang pertanggungannya, makan akan semakin tinggi juga harga preminya. 

Pertimbangan saat menentukan uang pertanggungan 

Ketika akan menentukan UP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar UP tersebut nantinya benar-benar bermanfaat dan bisa memenuhi kebutuhan. Pertimbangkan dulu hal-hal ini: 

1. Nilai ekonomis 

Nilai ekonomis adalah hal pertama yang perlu dipertimbangkan. Nilai ekonomis ini menggambarkan kemampuan ekonomimu. 

Untuk mengetahui seperti apa kemampuan ekonomi kamu dan keluarga, kamu bisa menghitung jumlah pendapatan bersih setiap bulannya serta total pengeluaran keluarga. 

Pendapatan bersih adalah jumlah pendapatan yang sudah dikurangi dengan potongan untuk tunjangan, pajak, dan sebagainya. 

2. Menentukan ahli waris 

Biasanya, ahli waris adalah pihak yang akan mendapatkan UP ketika tertanggung atau pemilik asuransi jiwa mengalami kerugian, baik cacat total atau meninggal dunia. 

Tapi, pertimbangkan juga seperti apa beban tanggungan ahli warismu nantinya. Apakah ahli waris yang kamu tunjuk juga menanggung biaya hidup anggota keluarga lainnya, seperti istri, anak, adik, orang tua, dan sebagainya.

Karakteristik uang pertanggungan yang bermanfaat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kalau kamu salah menentukan UP, maka manfaatnya tidak bisa dirasakan dengan maksimal. Setidaknya ada 4 karakteristik yang menggambarkan UP yang bermanfaat, yaitu:

1. Liabilities 

Uang yang didapatkan dapat digunakan untuk membayar utang sehingga tertanggung tidak mewarisi utang kepada ahli waris (pasangan atau anak).

2. Income

Uang yang didapatkan juga perlu dipersiapkan untuk pemasukan atau biaya kehidupan pasangan di kemudian hari.

3. Final expenses

Uang pertanggungan asuransi jiwa juga harus dapat membiayai pengeluaran-pengeluaran akhir, misal melunasi rumah sakit, biaya penguburan atau kremasi, membayar rumah duka, dan lain sebagainya.

4. Education fund or estate

Terakhir, dalam menentukan jumlah pertanggungan asuransi jiwa, perlu mempertimbangkan biaya pendidikan anak (paling tidak sampai anak selesai kuliah S1).

Jadi selalu pastikan untuk memilih produk-produk asuransi jiwa yang tepat dengan disertai uang pertanggungan asuransi yang didasari dengan keempat faktor keamanan di atas agar keuangan keluarga dan ahli waris terjamin.

Cara menghitung premi asuransi

Premi asuransi jiwa tidak selalu sama bagi setiap nasabah. Karena, tarif premi ini dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya besaran uang pertanggungan asuransi yang akan didapatkan.

Semakin tinggi uang pertanggungannya, maka preminya juga akan semakin mahal, demikian juga sebaliknya. Lantas, bagaimana cara menghitung premi asuransi jiwa berdasarkan uang pertanggungannya?

Besaran premi akan ditentukan oleh perusahaan asuransi. Kemudian, jika premi tersebut akan dikalikan dengan jumlah tanggungan. 

Misalnya, besaran premi yang ditentukan oleh perusahaan asuransi adalah Rp150 ribu per bulan, dan jumlah tertanggungnya sampai dengan 3 orang. 

Artinya, premi yang perlu dibayar setiap bulannya sebesar adalah Rp150 ribu x 3 orang, sama dengan Rp450 ribu per bulan.

Tips dari Lifepal! Asuransi jiwa bisa dimanfaatkan untuk memberikan pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia atau cacat total akibat kecelakaan.

Jadi, kesejahteraan ahli waris tetap terjamin meskipun sudah tidak ada penghasilan tetap dari tertanggung.

Selain asuransi jiwa, jika kamu sudah menjadi orang tua, perlu juga untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dari sekarang.

Pada dasarnya, biaya pendidikan anak tidaklah sedikit. Sebaiknya, persiapkan dana pendidikan sebaik mungkin agar anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak hingga lulus. 

Supaya tidak salah langkah dalam mempersiapkan dana pendidikan, coba simak penjelasan cara mempersiapkan dana pendidikan anak di video berikut ini, ya. 

Pertanyaan seputar uang pertanggungan asuransi jiwa

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *