Penyakit skoliosis adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada tulang belakang seseorang di mana bentuk tulang belakang membentuk huruf C atau S. Banyak pasien skoliosis yang memutuskan untuk mengikuti terapi saja karena biaya operasi skoliosis yang cukup mahal.
Ketidaknormalan pertumbuhan pada tulang belakang sehingga membentuk huruf C atau S ini akan berdampak terhadap tubuh pasien pada kemiringan derajat tertentu.
Umumnya, penyebab seseorang mengalami sakit tulang belakang adalah akibat cedera atau bawaan dari lahir. Akan tetapi, ditemukan juga beberapa kasus bahwa tidak ada alasan pasti mengapa seseorang mengalami kelainan ini.
Jika salah satu anggota keluarga kamu memiliki riwayat menderita skoliosis, maka kemungkinan kamu akan memiliki penyakit ini dua kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki riwayat penyakit skoliosis.
Sebenarnya, para penderita skoliosis tidak diharuskan untuk melakukan operasi atau tindakan pembedahan untuk mengobati penyakit skoliosis. Kamu bisa melakukan terapi skoliosis yang biayanya masih terjangkau, yakni kisaran Rp250 ribu hingga Rp550 ribu untuk satu kali terapi.
Namun, apabila kemiringan tulang telah mencapai lebih dari 45 sampai 50 derajat, maka disarankan sekali untuk segera melakukan operasi skoliosis.
Untuk mengobati penyakit skoliosis, dibutuhkan dana yang tidak sedikit, bahkan Rp10 juta saja masih kurang. Salah satu antisipasi terbaik menjaga finansialmu adalah dengan memiliki asuransi kesehatan, cek secara online dengan formulir di bawah ini!
Biaya operasi skoliosis
Berapa biaya operasi skoliosis? Apakah operasi skoliosis bisa ditanggung BPJS? Berikut ini daftar biaya operasi skoliosis di beberapa rumah sakit di Indonesia.
1. Biaya operasi skoliosis di rumah sakit swasta
Apabila ternyata kamu sanggup untuk membayar biaya pengobatan dan perawatan untuk penyembuhan skoliosis, maka ini biaya operasi skoliosis yang harus kamu persiapkan.
Rumah Sakit | Biaya Operasi Skoliosis |
Eka Hospital BSD | Mulai dari Rp25 juta |
Eka Hospital Bekasi | Mulai dari Rp22 juta |
MRCC Siloam Hospital Semanggi | Mulai dari Rp95 juta |
Mayapada Hospital Jakarta Selatan | Mulai dari Rp25 juta |
RS Mulia Pajajaran | Mulai dari Rp13 juta |
Mitra Keluarga Surabaya | Mulai dari Rp1 juta |
Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar | Mulai dari Rp5 juta |
RSAL Dr. Ramelan Surabaya | Mulai dari Rp7 juta |
RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya | Mulai dari Rp20 juta sampai Rp100 juta |
RS EMC Tangerang | Mulai dari Rp19 juta sampai Rp70 juta |
Rumah Sakit Premier Jatinegara | Mulai dari Rp50 juta sampai Rp150 juta |
Rumah Sakit Ortopedi Purwokerto | Mulai dari Rp10 juta |
2. Biaya operasi skoliosis di Singapura
Melakukan pengobatan dan perawatan medis di Singapura bisa jadi pilihan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan teknologi mumpuni.
Selain tenaga medis yang profesional dan berpengalaman, juga kelengkapan alat kesehatan yang canggih tidak ada duanya. Para dokter yang menangani pun sudah bersertifikasi internasional.
Akan tetapi, kamu perlu menyiapkan Rp50 juta sampai Rp200 juta untuk biaya operasi skoliosis di Singapura. Biaya ini belum termasuk perawatan pemulihan pasca operasi skoliosis.
Rumah sakit yang direkomendasikan di antaranya adalah Singapore General Hospital, Gleneagles Medical Centre, International Orthopaedic Clinic (IOC), dan Mount Elizabeth Hospital.
Apakah operasi skoliosis ditanggung BPJS?
Kabar baiknya, BPJS mengcover biaya operasi skoliosis pesertanya apabila melakukan operasi skoliosis di rumah sakit di Indonesia yang telah bekerja sama dengan BPJS.
Tidak sampai di situ saja, biaya perawatan seperti biaya kamar rawat inap selama tiga hari, biaya transfusi darah sebanyak satu kantong, dan obat-obatan generik juga akan ditanggung oleh BPJS.
Kendati demikian, bila ternyata dalam kasus pemulihan pasca operasi dibutuhkan lebih dari tiga hari perawatan inap di rumah sakit dan membutuhkan lebih dari satu kantong transfusi darah maka biaya tambahan tersebut akan menjadi tanggung jawab pasien.
Pengobatan dan prosedur operasi skoliosis
Berdasarkan pengalaman operasi skoliosis, sebelum melakukan tindakan pembedahan atau operasi skoliosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada bahu, tulang belakang hingga pinggul untuk mencari tahu sudah berapa derajat tingkat kemiringan tulang penderita skoliosis ini.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan rontgen, MRI, CT Scan, atau Sinar X. Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut ternyata kemiringan tulang pasien sudah mencapai lebih dari 45 derajat sampai 50 derajat maka dokter akan menyarankan untuk segera melakukan operasi.
Tujuan dari operasi skoliosis ini adalah untuk mengurangi tingkat kemiringan pada tulang dan mencegah terjadinya perkembangan pada kelainan tulang semakin memburuk.
Khusus untuk pasien anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan tulang, penggunaan ransel atau rompi sebagai penyangga tulang sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan pertumbuhan tulang bisa kembali normal.
Lebih lanjut lagi pemeriksaan yang akan dilakukan sebagai berikut:
- Mengetahui apakah keluarga pasien memiliki riwayat penyakit skoliosis.
- Melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat lengkungan tulang dari tampak depan, samping, dan belakang.
- Melakukan pemeriksaan keseimbangan tubuh juga termasuk di dalamnya pemeriksaan tinggi pinggul dan bahu.
- Melakukan pengamatan apakah terjadi perubahan kulit terhadap pasien yang menandakan bahwa pasien telah menderita skoliosis sejak lahir.
- Melakukan pemeriksaan terhadap kemampuan gerak pasien, kekuatan otot, dan refleksnya.
- Terakhir melakukan pengukuran tinggi dan berat badan pasien.
Jenis operasi skoliosis
Adapun jenis-jenis operasi yang dilakukan pada penderita skoliosis, di antaranya:
- Operasi skoliosis, akan terjadi pada pasien dewasa dengan tingkat kemiringan tulang sebesar lebih dari 50 derajat atau pasien anak-anak yang sedang masa pertumbuhan mengalami bengkok tulang dengan kemiringan lebih dari 35 derajat.
- Operasi laminektomi, tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat tulang belakang yang melengkung agar sistem saraf yang vital tidak mendapatkan tekanan.
- Operasi disektomi, tindakan pembedahan yang terjadi bertujuan untuk meringankan tekanan pada saraf dengan mengangkat satu atau lebih bantalan atau cakram yang ada di tulang belakang.
- Operasi penggabungan tulang, tindakan pembedahan yang terjadi untuk menggabungkan beberapa ruas tulang menjadi satu tulang dan mengurangi risiko lengkungan tulang lebih parah.
- Brace untuk skoliosis, terapi yang menggunakan brace atau korset untuk pasien skoliosis yang masih berusia anak-anak yakni 5 sampai 19 tahun di mana mereka mengalami kemiringan tulang belakang dengan tingkat kemiringan 25 derajat. Harga brace untuk penderita skoliosis relatif murah mulai dari Rp800 ribu hingga Rp2 jutaan.
- Titanium skoliosis, tindakan pembedahan ini hanya diperuntukan untuk penderita skoliosis dengan bentuk tulang belakang menyerupai huruf S. Nantinya, ada logam seperti pen yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien untuk menyambungkan tulang.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan operasi skoliosis
Sudah diungkapkan sebelumnya bahwa pasien penderita skoliosis yang mengalami kemiringan tulang sebesar lebih dari 45 derajat sampai 50 derajat maka disarankan untuk segera melakukan tindakan pembedahan atau operasi skoliosis.
Bila tidak maka kemungkinan gangguan kesehatan lainnya seperti saraf kejepit, gangguan pada paru-paru dan jantung karena adanya tekanan pada organ vital tersebut sangat mungkin terjadi.
Khusus untuk anak perempuan yang belum haid atau menstruasi, sebaiknya tidak melakukan operasi skoliosis dahulu karena bila dipaksakan untuk melakukan operasi, kemungkinan tulang bengkok lagi cukup besar.
Selain itu, ada beberapa kondisi kesehatan lainnya yang menjadi standar bahwa pasien penderita skoliosis harus segera dioperasi, seperti:
- Pasien sudah mendapatkan terapi brace namun kondisi kemiringan tulang belakang tidak mengalami kebaikan juga malah tingkat kemiringannya semakin meningkat.
- Pasien terlambat mendapatkan terapi brace, di mana tingkat kemiringan sudah mencapai 50 derajat dengan usia tulang pasien perempuan 15 tahun dan laki-laki 17 tahun di mana kondisi kemiringan tulang belakang yang cukup berat.
- Sekalipun tidak mengalami gangguan fisik tetapi saat diperiksa ternyata kondisi kemiringan tulang belakang telah mencapai 50 derajat.
- Penyakit skoliosis yang tidak seimbang atau unbalanced scoliosis.
- Pasien penderita skoliosis sama sekali tidak pernah menggunakan brace.
- Merasakan nyeri yang terus-menerus.
- Pasien mengalami gangguan psikologis akibat penyakit skoliosis.
Pemulihan pasca operasi skoliosis
Para pasien penderita skoliosis yang menjalani tindakan pembedahan atau operasi skoliosis akan merasakan nyeri pasca operasi skoliosis. Hal ini terjadi lantaran pasien baru saja menjalani tindakan medis berupa pembedahan untuk memindahkan otot dan memperbaiki posisi tulang.
Saat proses pemulihan beberapa hari setelah operasi rasa tidak nyaman yang dirasakan pasien adalah rasa yang wajar. Keadaan pasien akan mulai membaik setelah tiga sampai empat hari bahkan pasien sudah bisa turun dari tempat tidur, berjalan dan dinyatakan bisa untuk pulang ke rumah.
Khusus untuk pasien remaja, rasa nyerinya masih akan terasa saat memasuki minggu kedua dan keempat di mana mereka sudah mulai melakukan aktivitas sekolah pada umumnya. Rasa nyeri ringan masih akan terasa dan masih membutuhkan obat pereda nyeri.
Lalu, setelah memasuki minggu ketiga sampai keenam pasca operasi skoliosis, pasien sudah tidak membutuhkan lagi obat antinyeri.
Apa risiko operasi skoliosis?
Dikarenakan operasi skoliosis tergolong sebagai operasi besar, kemungkinan risiko terjadinya penyakit komplikasi mungkin saja terjadi seperti gangguan kesehatan jantung dan paru-paru, kerusakan pada saraf tulang belakang, kerusakan tulang belakang permanen, hingga yang paling parah adalah risiko gagal operasi.
Apakah pengidap skoliosis bisa sembuh total?
Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah setelah melakukan operasi pengidap skoliosis bisa sembuh total? Jawabannya bergantung pada kondisi dan usia kamu.
Apabila kamu menjalani pengobatan skoliosis saat masih muda, mungkin peluang untuk sembuh total lebih besar karena tulang-tulang kamu masih kuat dan sehat.
Namun, jika usia kamu sudah berumur, mungkin akan sulit untuk kembali normal karena kondisi tulang yang semakin menurun.
Olahraga untuk pengidap skoliosis
Namun, kamu tak perlu khawatir karena kamu masih bisa melakukan beberapa aktivitas atau olahraga yang bisa membantu penanganan skoliosis, yakni menstabilkan kondisi tulang belakang kamu.
1. Peregangan tubuh
Jika kamu sudah didiagnosa mengalami kelainan tulang belakang, sebaiknya kamu rajin melakukan peregangan tubuh. Peregangan tubuh ini akan membantu tubuh kamu jadi lebih lentur dan ketegangan pun berkurang.
2. Sit up
Kamu juga bisa loh melakukan gerakan seperti sit up yang akan membantu memperkuat otot punggung kamu agar bekerja dengan maksimal.
Agar tidak mengalami masalah, jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan sit up, ya.
3. Berenang
Berenang juga merupakan salah satu olahrga yang bisa kamu lakukan jika kamu mengidap skoliosis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan pada bagian tulang belakang.
Dengan berenang, bisa membantu kamu dalam memperkuat tulang belakang.
Pentingnya memiliki asuransi kesehatan terbaik
Terjadinya inflasi setiap tahunnya membuat biaya pengobatan dan perawatan medis terus naik. Meskipun bisa dicover oleh BPJS Kesehatan, namun ada beberapa pengobatan yang tidak bisa dicover. Oleh sebab itu, kamu tetap membutuhkan produk asuransi kesehatan terbaik.
Asuransi kesehatan memiliki manfaat dasar seperti pertanggungan biaya rawat inap, rawat jalan, pembedahan hingga manfaat tambahan seperti biaya medical check up, melahirkan dan perawatan gigi.
Lifepal punya banyak pilihan produk asuransi kesehatan terbaik dengan polis terlengkap dan biaya premi murah mulai dari Rp50 ribu per bulan.
Selain memiliki asuransi kesehatan, jangan lupa juga untuk mempersiapkan dana darurat apabila ada kebutuhan yang mendadak dan tidak terduga.
Hitung dana darurat dengan kalkulator di bawah ini. Kalau masih ada yang ingin ditanyakan, kamu bisa nih langsung hubungi Tanya Lifepal.
Tips dari Lifepal! Apabila kamu menderita skoliosis jangan dibiarkan begitu saja. Sebab, skoliosis yang dibiarkan bisa mengganggu organ-organ lainnya pada tubuh. Segera periksakan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Kabar baiknya, biaya operasi skoliosis bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga tabungan kamu akan tetap aman.
Namun, untuk berjaga-jaga, kamu bisa membeli asuransi kesehatan dengan manfaat pertanggungan yang lebih lengkap lagi. Cek produk asuransi kesehatan terbaik di sini.
FAQ seputar biaya operasi skoliosis
Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.