Asuransi term life adalah produk asuransi jiwa yang memberikan perlindungan dalam jangka waktu tertentu.
Pertanggungan dari asuransi ini hanya akan diberikan pada ahli waris apabila tertanggung meninggal dunia dalam kurun waktu periode asuransi. Jika dalam periode itu gak ada klaim misal karena usia panjang, maka premi yang sudah dibayarkan hangus dan gak ada pengembalian/nilai tunai. Hal ini yang membedakan term life dengan asuransi whole life.
Perbedaan term life vs whole life
Kedua produk tersebut merupakan turunan produk asuransi jiwa. Mari simak kelebihan dan kekurangan asuransi jiwa term life dibandingkan whole life.
Jangka waktu perlindungan
Masa pertanggungan untuk asuransi jiwa term life terbatas, biasanya hanya satu tahun dan maksimal 20 tahun. Sementara itu, jenis asuransi jiwa lainnya, sebut saja whole life, memberikan masa pertanggungan hingga usia 99 tahun.
Di sini sebenarnya term life cukup unggul dibandingkan whole life, apabila kita cukup optimis sekaligus pesimis. Bukan berarti kita tidak ingin berumur panjang. Akan tetapi, menurut BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa angka harapan hidup orang Indonesia berkisar pada usia 69 tahun.
Tidak hanya itu, di atas usia 60-an sebenarnya anak-anak sudah berpenghasilan.
Sebagai informasi saja, semakin lama kita membayar premi tentu semakin besar jumlah yang harus kita bayarkan, bukan? Sementara dengan durasi lebih pendek, tentu kita membayarkan premi dengan total lebih kecil.
Nah, daripada menghabiskan banyak uang untuk masa pertanggungan yang sebenarnya tidak begitu diperlukan, maka asuransi jiwa term life bisa menjadi alternatif.
Nilai tunai
Perbedaan mendasar antara term life dan whole terletak pada nilai tunai. Nilai tunai ini adalah sejumlah uang yang akan disetor kepada nasabah atau ahli waris di akhir masa polis. Whole life memiliki manfaat tersebut, sementara term life gak.
Term life hanya memberikan uang pertanggungan (UP) apabila terjadi klaim meninggal dunia pada tertanggung. Jika lewat periode tersebut ternyata gak ada klaim, maka premi yang sudah dibayarkan hangus.
Pada asuransi whole, nasabah atau ahli waris bakal mendapatkan nilai tunai yang jumlahnya sudah fix (pasti) dari awal di akhir masa polis. Sedikit out of topic, inilah yang membedakan asuransi jiwa whole dengan unit link. Berbeda dengan unit link, nasabah gak bisa memilih portofolio pengembangan dana premi dan instrumen investasi. Namun, jumlah nilai tunai cenderung lebih “aman” karena gak mengikuti fluktuasi nilai investasi.
Biaya premi
Biaya premi asuransi term life sudah pasti jauh lebih murah daripada whole life. Sebab, gak ada alokasi dana untuk nilai tunai dan waktu pertanggungan lebih pendek.
Contoh, kita mengambil asuransi jiwa berjangka dengan premi sekitar Rp5,6 juta per tahun selama 20 tahun. Uang pertanggungan yang ditawarkan adalah Rp750 juta. Nah, asuransi jiwa whole life atau seumur hidup kemungkinan bisa dibanderol dengan premi dua kali lipat atau UP yang lebih rendah.
Meski demikian, biaya premi asuransi jiwa term life bisa meningkat setelah masa pertanggungan/akhir masa polis. Sementara pada asuransi whole life terdapat penerapan premi flat seumur hidup.
Cuti premi
Pada asuransi jiwa term life gak dikenal istilah cuti premi. Jika kita gak bayar premi maka polis akan mati. Sementara pada asuransi jiwa whole life, kita bisa mengajukan cuti premi. Karena terdapat nilai tunai yang bisa meng-cover preminya.
Bahkan, beberapa produk asuransi jiwa whole ada yang menerapkan sistem pembayaran premi terbatas, misalnya 10 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun. Akan tetapi, nasabah bakal di-cover seumur hidup.
Pilih term life atau whole life?
Dari penjelasan di atas timbul pertanyaan, sebaiknya kita pilih term life atau whole life ya?
Asuransi jiwa term life cocok bagi kamu yang:
- Jika kamu hanya butuh sejumlah uang pertanggungan untuk periode tertentu saja, misalnya kamu punya anak kecil (yang belum bekerja) atau punya cicilan dalam jumlah besar seperti KPR.
- Pengin asuransi jiwa dengan premi murah tetapi UP-nya cukup besar.
- Kalau kamu jago atau bisa berinvestasi sendiri, maka lebih investasi sendiri saja dan beli asuransi jiwa berjangka sebagai proteksi.
Asuransi jiwa whole life cocok bagi kamu yang:
- Jika kamu mau mewariskan sesuatu pada anak atau orang terdekat, maka asuransi jiwa whole dapat menjadi opsi terbaik.
- Jika kamu butuh dana pensiun yang bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa tua.
- Pengin bangun bisnis atau membeli aset di masa tua.
Biar lebih gampang buat memilih jenis asuransi jiwa yang cocok buat kamu, yuk ikutan kuis jenis asuransi jiwa terbaik berikut yang Lifepal sediakan.
Pertanyaan seputar term life
Asuransi jiwa term life atau disebut asuransi jiwa berjangka adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan dalam jangka waktu tertentu. Bisa setahun, 5, 10, 20, dan maksimal 30 tahun.
Asuransi jiwa whole atau disebut asuransi jiwa seumur hidup adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan seumur hidup. Terdapat dua manfaat, yaitu uang pertanggungan dan nilai tunai di akhir masa polis.
Beberapa contoh asuransi jiwa term life terbaik, antara lain asuransi term life Manulife. Yaitu ProActive Plus yang memberikan pertanggungan hingga 20 tahun dengan premi mulai dari Rp300 ribuan per bulan. Sementara Prudential atau Allianz tidak menyediakan asuransi jiwa berjangka.
Beberapa contoh asuransi term life termurah, antara lain produk asuransi dari Manulife, Capital Life, dan lain-lain. Ada produk yang bahkan dibanderol dengan premi mulai dari Rp100 ribuan saja per tahun tetapi memberikan uang pertanggungan hingga Rp100 jutaan.
Kita bisa membeli asuransi term life melalui perusahaan asuransi maupun broker. Salah satu broker asuransi online terpercaya yang menyediakan produk asuransi jiwa berjangka adalah Lifepal. Lifepal telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.