Kontrak harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange terangkat USD 12,6 atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada USD 1,781,80 per ounce, setelah sempat mencapai level tertinggi sesi di USD 1.784,60 per ounce.
Untuk minggu ini kontrak harga emas Agustus naik 2,1 persen, terbesar sejak kenaikan 4,2 persen selama seminggu hingga 25 Februari 2022.
Dolar AS melemah di tengah penurunan tajam dalam imbal hasil obligasi pemerintah setelah investor menafsirkan ekonomi AS yang menyusut sebagai satu lagi alasan bagi Federal Reserve (Fed) untuk mengurangi langkah pengetatannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Greenback yang diperdagangkan berlawanan dengan emas, telah jatuh hampir satu persen jika digabungkan dalam dua hari terakhir terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya.
Grafik emas menunjukkan bahwa logam mulia itu dapat terus naik hingga USD 1.800 per ounce. Kondisi ini bisa terjadi jika imbal hasil obligasi mundur lebih jauh dari proyeksi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih lembut sepanjang sisa tahun ini.
“Risiko kenaikan persentase penuh oleh The Fed sudah lama hilang,” kata Analis Oanda Ed Moya dikutip dari Antara, Sabtu, 30 Juli 2022.
Data ekonomi juga mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi, melonjak 1,0 persen pada Juni, kenaikan terbesar sejak September 2005 dan menyusul kenaikan 0,6 persen pada Mei.
Dalam 12 bulan hingga Juni, indeks harga PCE naik 6,8 persen, kenaikan terbesar sejak Januari 1982 dan menyusul kenaikan 6,3 persen tahun ke tahun pada Mei. Inflasi tampak memanas pada Juni.
Institute for Supply Management Chicago Business Barometer turun menjadi 52,1 pada Juli dari 56 pada Juni, pembacaan terendah sejak Agustus 2020 dan juga lebih rendah dari perkiraan para ekonom untuk pembacaan stabil di 56.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 32,9 sen atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada USD 20,197 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD 13 atau 1,48 persen, menjadi ditutup pada USD 889,80 per ounce.
(SAW)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.