tribunwarta.com – Apple baru saja meluncurkan fitur baru untuk aplikasi “Books”. Dengan fitur tersebut, pengguna bisa mendengarkan tulisan dalam buku sebagai audio yang dinarasikan oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Fitur yang tertunda sejak November tahun lalu itu memungkinkan pengguna memilih buku yang menampilkan narasi AI, dan menampilkan sejumlah buku baru yang dinarasikan dengan suara digital narator manusia.
Inisiatif baru ini bisa menjadi pesaing berat bagi pasar buku audio (audiobook) yang sedang berkembang pesat. Bedanya, audiobook yang beredar saat ini merekam suara asli manusia, bahkan terkadang penulisnya sendiri.
Ada empat suara untuk memulai fitur ini, dua hadir untuk buku fiksi dan romansa. Dan dua suara untuk nonfiksi dan pengembangan diri. Saat ini, cakupan peluncuran yang terbatas menunjukkan lebih banyak genre dan suara yang akan hadir di masa mendatang.
Fitur ini memungkinkan pula para orang tua yang lelah untuk membiarkan audiobook AI milik Apple membacakan dongeng untuk anak. Selain itu, para tunanetra pun bisa terbantu untuk mengakses lebih banyak judul buku.
Apple mengatakan batas harga jual akan berlaku untuk buku dan hanya akan didistribusikan melalui Apple Books. Penerbit dan penulis akan mempertahankan hak atas audiobook, yang berarti tidak ada batasan untuk memproduksi dan mendistribusikan audiobook versi lain.
Penulis yang ingin bukunya diubah menjadi audiobook yang dinarasikan AI harus menggunakan mitra pilihan Apple untuk produksi dan distribusi, serta memenuhi beberapa kriteria lainnya. Untuk saat ini, audiobook dari Apple hanya tersedia dalam bahasa Inggris.
Kritikan Penerbit
The Guardian melaporkan Apple telah mendekati beberapa penerbit independen sebagai mitra potensial untuk layanan narasi audiobook AI baru, tetapi tidak semua setuju untuk berpartisipasi.
Rupanya, beberapa perusahaan percetakan tidak diberi tahu bahwa Apple adalah perusahaan di balik teknologi audiobook AI ini. Kala itu, mereka hanya dikasih tahu bahwa ada perusahaan yang berniat membuat audiobook AI, di mana produksi ditanggung penuh oleh perusahaan itu. Penulis pun akan tetap menerima royalti penjualan yang adil.
Penerbit yang terlibat dilaporkan harus menandatangani perjanjian kerahasiaan. Hal cukup standar saat bekerja dengan Apple.
Seorang penerbit yang skeptis mengatakan bahwa narator audiobook membutuhkan sentuhan seni dan perasaan dalam membacakan sebuah buku. Jika narator diubah menjadi AI, buku akan terdengar hambar dan tak memiliki nyawa.
Sementara itu, Apple melihat fenomena audiobook sebagai peluang. Dengan bantuan AI, akan semakin banyak judul buku yang tersedia dalam format audiobook.
“Semakin banyak pecinta buku yang mendengarkan audiobook, namun hanya sebagian kecil dari buku yang diubah menjadi audio. Ini membuat jutaan judul tidak terdengar,” kata situs web Apple, dikutip dari Imore, Jumat (6/1/2023).
“Banyak penulis – terutama penulis independen dan yang terkait dengan penerbit kecil – tidak dapat membuat audiobook karena biaya dan kerumitan produksi. Narasi digital Apple Books membuat pembuatan audiobook lebih mudah diakses oleh semua orang, membantu Anda memenuhi permintaan yang terus meningkat dengan menyediakan lebih banyak buku untuk dinikmati pendengar,” lanjut keterangan Apple.