Intip Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia

Intip Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia

tribunwarta.com – JAKARTA – Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Bahkan dia berhasil menggeser posisi dari pemilik Grup Djarum, Hartono bersaudara.

Low Tuck Kwong dikenal sebagai orang terkaya di Indonesia. Dia lahir pada 17 April 1958 di Singapura, artinya saat ini usianya menuju ke 75 tahun di 2023 ini. Kemudian Ayahnya bernama David Low Nyi Ngo, seorang direktur dan pemilik perusahaan konstruksi di negeri singa. Selain itu, Low Tuck Kwong dikabarkan dikaruniai dua orang anak.

Sewaktu muda, tepatnya ketika dia berusia 20 tahun, Low Tuck Kwong pernah bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura, setelah itu di tahun 1972, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia demi mendapatkan peluang dan kesempatan yang jauh lebih besar.

Selepas mendarat di Indonesia, dia mulai menjajal peruntungan di bidang bisnis yang sama dengan yang digeluti oleh sang ayah, yakni kontraktor bangunan. Low Tuck Kwong mulai merintis perusahaan konstruksi yang khusus menangani pekerjaan umum, konstruksi bawah tanah hingga konstruksi bawah laut.

Kemudian usaha Low Tuck Kwong ini semakin terlihat, di tahun 1988 dia berhasil mendapatkan kontrak batubara. Setelah itu, pada Tahun 1992 Low Tuck memutuskan untuk pindah kewarganegaraan, dia yang sebelumnya berstatus sebagai warga Singapura kemudian beralih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Lalu, pada tahun 1997, Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasapratama. Kemudian di tahun 1998 dia mulai mengoperasikan terminal batubara di Balikpapan.

Sejak saat itu Low Tuck mengakuisisi sejumlah konsesi baru hingga akhirnya dia resmi membentuk perusahaan induk yang dikenal dengan nama PT Bayan Resources.

Melalui sejumlah perusahaan, Bayan Group akhirnya memiliki hak eksklusif melalui 5 kontrak pertambangan dan tiga kuasa pertambangan dari pemerintah Indonesia.

Dalam perjalanan karirnya, orang terkaya di Indonesia ini sempat berkonflik dengan Sukamto Sia, taipan dari Singapura. Dia adalah menantu dari eks pemilik Bank Bira, Atang Latief.

Pada Juli 2008 silam, Sukamto melayangkan somasi terhadap Low Tuck dan Bayan Resources. Kemudian di Agustus 2008, Bayan Resources melakukan IPO.

Baru-baru ini, Forbes memberitakan pada Kamis (5/1/2023), Low Tuck Kwong menempati posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia. Adapun total kekayaan yang dimilikinya adalah US$28,5 miliar. Kekayaannya bertambah pada akhir tahun 2022 setelah meningkatnya harga saham di perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Pada akhir tahun 2022, yakni di 29-30 Desember lalu, Low Tuck Kwong dikabarkan telah menambah kepemilikan saham di emiten batu bara miliknya PT Bayan Resources Tbk. Diketahui, dia melakukan pembelian saham sebesar 1,28 juta, atau senilai dengan Rp26,7 miliar. Lebih lanjut berikut profil dari orang terkaya di Indonesia ini.

Selain itu, Low Tuck Kwong juga melepas 80.000 saham BYAN, dengan harga penjualan Rp13.000 per saham di akhir 2022 lalu. Alhasil, uang sebesar Rp1,04 miliar berhasil dia dapatkan di penghujung tahun kemarin.

Low Tuck Kwong memegang perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy, yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources. Tak hanya itu, Low Tuck Kwong juga memegang peranan penting di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.

Selain itu, Low Tuck Kwong juga mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan tiga negara, yakni Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Dalam perjalanannya, Bayan Resources telah membawa banyak pembangunan di berbagai wilayah, bahkan Bayan Resources juga menjangkau daerah yang sangat terpencil. Selain itu, mereka juga berkomitmen akan selalu melibatkan dan mempekerjakan masyarakat yang berada di sekitar mereka. Bahkan, mereka juga berjanji akan terus berinvestasi dalam infrastruktur, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Pada Oktober 2019 lalu Low Tuck Kwong bahkan dilaporkan telah mendonasikan sebanyak $7 juta kepada Dana Lestari ITB, dana abadi dari Institut Teknologi Bandung.

Dibalik kesuksesannya itu, dia merupakan seorang pria yang hangat dan penuh kasih sayang. Tak hanya menyayangi antar sesama manusia, dia juga sangat peduli kepada binatang. Bahkan menurut Forbes, dia telah mensponsori kebun binatang dengan siamang, beruang madu, burung merak dan juga orangutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *