tribunwarta.com – Para pemimpin Ukraina dan Rusia berjanji untuk mendorong kemenangan melalui pidato mereka pada Tahun Baru 2023.
Dalam pidato keduanya, Volodymyr Zelensky berbicara tentang rasa terima kasih dan rasa sakit, sementara Vladimir Putin mendesak tugas ke Rusia , menjadikan perang sebagai pertarungan yang hampir eksistensial.
Zelensky juga mengingat kembali beberapa momen dramatis dan kemenangan perang dalam sebuah video yang berdurasi 17 menit.
Video tersebut memperlihatkan sebuah rekaman serangan Rusia terhadap negara Ukraina .
“Kami diberitahu: Anda tidak punya pilihan lain selain menyerah. Kami berkata: kami tidak punya pilihan lain selain menang,” kata Zelensky, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Euro News.
Kabarnya, beberapa menit setelah pidato Zelensky banyak ledakan terdengar di ibu kota dan di seluruh bagian negara Ukraina .
Serangan itu menyusul rentetan lebih dari 20 rudal jelajah yang ditembakkan di seluruh Ukraina pada Sabtu, 31 Desember 2022.
Sementara itu, Putin menyampaikan pesan Tahun Baru dengan diapit oleh pasukan dan berbicara dengan tegas tentang tahun 2022.
Saat mencoba mendapatkan dukungan dari orang-orang di Rusia di tengah kemunduran medan perang dan meningkatnya kritik internal terhadap strategi militernya, Putin mengucapkan terima kasih kepada pasukan Rusia .
Tak hanya mengungkapkan rasa terima kasihnya, Putin juga menuntut banyak hal dari para pasukan tentang nasib negara Rusia .
“Pertahanan tanah air adalah tugas suci kita kepada leluhur dan keturunan kita. Kebenaran moral dan sejarah ada di pihak kita,” kata Putin.
“Kami selalu tahu, dan hari ini kami kembali yakin bahwa masa depan Rusia yang berdaulat, merdeka, dan aman hanya bergantung pada kami, pada kekuatan dan kemauan kami,” ujarnya menambahkan.
Kemudian, Presiden Zelensky menjanjikan pengembalian tanah yang diproklamirkan Moskow telah dianeksasi pada bulan September lalu.
“Tidak mungkin untuk dilupakan. Dan tidak mungkin untuk memaafkan. Tapi itu mungkin untuk menang,” katanya.
Saat mencantumkan keberhasilan Ukraina , Zelensky merujuk pada Jembatan Krimea yang menghubungkan negaranya dengan Rusia , ketika bulan Oktober 2022 terjadi ledakan di jembatan tersebut.***