tribunwarta.com – Dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas keterampilan finansial generasi muda, platform investasi multiaset Pluang menjalin kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kolaborasi antara keduanya ini ditandai dengan diadakannya Talk Show bertajuk Smart Investment for Smart Generation: Tren Finansial Anak Muda Menjelang 2023 pada Selasa, 20 Desember lalu.
“Pluang dan UGM akan merancang program edukasi yang membantu mahasiswa mengidentifikasi skema risiko dan keuntungan aset investasi yang logis. Kami tidak ingin ada para generasi muda kapok berinvestasi karena pengalaman yang tidak mengenakan. Pluang berharap, kolaborasi ini bisa membentuk kebiasaan berinvestasi sejak dini dan dapat membantu generasi muda Indonesia menyiapkan diri untuk meraih financial security di masa depan,” tutur Kartika Dewi selaku Head of Corporate Communications Pluang dalam rilis media pada Selasa (27/12/2022).
Melalui kolaborasi yang diadakan ini, Pluang ingin menekankan bahwa pelajar dan mahasiswa merupakan kelompok investor muda dan pemula yang perlu dibekali pengetahuan finansial sejak dini guna mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik. Hal ini menjadi relevan manakala hasil studi terkait platform investasi multiaset tahun 2022 mencatat keterwakilan pemuda dalam proporsi investor ritel mencapai hampir 75% dengan mayoritas usia 18-35 tahun, di mana pelajar atau mahasiswa menempati proporsi yang cukup signifikan.
Urgensi edukasi finansial sejak dini pun diperlukan dan telah menjadi dasar utama dalam kolaborasi ini, di mana alasan utama merujuk pada data OECD tahun 2020 yang menunjukkan bahwa tendensi masyarakat Indonesia untuk terjebak investasi bodong termasuk scam dan fraud sebesar 22,5%. Angka yang cukup besar jika dibandingkan dengan tingkat rata-rata global yang hanya 4,4%.
“Milenial dan Generasi Z merupakan generasi yang telah mengalami tiga gelombang krisis ekonomi, krisis finansial Asia di 1998, krisis global subprime mortgage dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Di masa pandemi ini, para generasi Z sedang melewati masa-masa kuliah, perdana masuk dunia kerja dan meniti karir. Tumbuh dengan kondisi ketidakpastian terus menerus memengaruhi bagaimana cara pandang mereka terhadap manajemen keuangan,” ujar Co-founder Pluang Claudia Kolonas.
Antusiasme dari para generasi muda dalam dunia investasi saat ini perlu diapresiasi dan didukung ke arah yang lebih produktif. Literasi keuangan pun diperlukan, sehingga relasi finansial anak muda mulai dari spending, saving, sampai investing bisa menjadi jauh lebih sehat.
Guru Besar Hukum Bisnis UGM, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M menilai bahwa penting bagi investor muda untuk membaca prasyarat dan kondisi keuntungan maupun risiko yang mungkin terjadi. Sehingga jangan sampai investor muda menghabiskan modal dengan berinvestasi di satu aset hanya menjadi ajang adu keren tanpa ada manajemen risiko di kemudian hari. Oleh karena itu, saat ini para mahasiswa perlu untuk memiliki pola pikir kritis dalam investasi.
“Secara DNA, Generasi Z seperti sudah dipersiapkan untuk menghadapi ketidakpastian di berbagai hal. Membagi proporsi aset investasi dengan kritis berdasarkan kemungkinan risiko menjadi sebuah keniscayaan bagi generasi yang tumbuh di dunia yang serba tidak pasti ini,” terang Prof. Paripurna.
Sementara itu, memberikan harapannya terkait dengan kolaborasi antara Pluang dengan UGM, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D mengatakan, “Bersama Pluang, kami ingin generasi mudah lebih memahami menajamen keuangan. Dengan memilih aplikasi investasi yang aman dan memiliki izin regulator, mahasiswa tidak akan lagi terjebak dalam investasi abal-abal.”