tribunwarta.com – JAKARTA, Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertimbangkan untuk membuka penghentian perdagangan (suspensi) saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebelum tahun ini berakhir. Adapun suspensi pada saham maskapai BUMN itu dilakukan sejak Sesi I Perdagangan Efek pada 18 Juni 2021 karena penundaan pembayaran kupon sukuk slobal.
Direktur Penilaian Perdagangan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI mempertimbangkan untuk membuka suspensi saham GIAA setelah penerbitan sukuk global. Adapun GIAA akan melakukan penerbitan sukuk global baru sebesar Rp1,09-Rp1,28 triliun. Penerbitan sukuk global ini dilaksanakan berbarengan dengan rampungnya proses private placement yang dijadwalkan hari ini.
“Berdasarkan perjanjian perdamaian antara Perseroan dengan krediturnya, perseroan akan menerbitkan sukuk global baru dengan skema yang baru setelah adanya putusan pengesahan perjanjian perdamaian berkekuatan hukum tetap,” kata dia di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Dia menuturkan, dalam hal GIAA telah menerbitkan sukuk global baru dengan skema baru, maka Bursa dapat mempertimbangkan pembukaan suspensi saham perseroan.
“Bursa juga akan melakukan review atas pemenuhan kewajiban perseroan sebelum pembukaan suspensi saham perseroan,” ujar Nyoman.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya mengatakan, dengan penerbitan sukuk ini, GIAA telah memenuhi seluruh persyaratan agar suspensi terhadap saham GIAA dibuka.
Editor : Jujuk Ernawati
Follow Berita iNews di Google News