Listing Perdana, Saham Personel Alih Daya (PADA) Meroket 35 Persen

Listing Perdana, Saham Personel Alih Daya (PADA) Meroket 35 Persen

tribunwarta.com – JAKARTA, PT Personel Alih Daya Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (8/12/2022). Harga saham emiten dengan kode PADA tersebut dibuka meroket 35 persen ke Rp135 dari harga penawaran sebesar Rp100 per saham.

Adapun, volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 232,49 juta, dan nilai transaksi mencapai Rp28,81 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 19.612 kali.

Direktur Utama PADA Suwignyo mengatakan, usai mencatatkan sahamnya di BEI, perseroan akan terus berupaya meningkatkan kemampuan, memperluas pangsa pasar, menambah jumlah pelanggan, dan pendapatan. Perseroan juga akan memperkuat strategi bisnis dengan fokus pada layanan teknikal, memberikan layanan integrated facility management kepada pelanggan, meningkatkan kualitas layanan dan inovasi melalui penerapan teknologi dan infrastruktur digital, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami dari awal proses IPO,” kata Suwignyo dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).

Adapun dalam penawaran umum perdana sahamnya, PADA menawarkan sebanyak 900 juta saham atau 28,57 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO sekitar 11,33 persen atau Rp9,71 miliar untuk membeli alat bantu teknikal, yaitu komputer, genset, site master, thermal logger, grounding tester, pipe binders, dan lain-lain.

Selain itu, sekitar 6,08 persen atau Rp5,21 miliar untuk pengembangan IT (system dan perangkat) guna mendukung seluruh lini bisnis jasa perseroan, seperti server, pengembangan aplikasi HRIS, aplikasi rekrutmen dan on demand services. Sedangkan 7,32 persen atau Rp6,27 miliar akan digunakan pada lini bisnis jasa perkantoran (office services) untuk pembelian peralatan, yaitu vacuum cleaner, hydro cleaner, karpet extractor, mesin potong rumput, alat fogging, mesin disinfektan, agro fogger, jenilift dan lain-lain.

Sementara 5,98 persen atau Rp5,13 miliar akan digunakan pada lini bisnis customer care center untuk pembelian infrastruktur call center yang diletakkan di kantor Perseroan, yaitu komputer, headset, UPS, server, cubical dan-lain-lain. Sekitar 3,83 persen untuk lini bisnis pelatihan untuk modernisasi ruang pelatihan seperti ruang pelatihan/ruang pamer jasa-jasa perseroan dan kelengkapan alat-alat pendukung training (proyektor, sound system, televisi, layar dan lain-lain).

Lalu, 2,2 persen atau Rp1,88 miliar untuk pembaharuan IT (system dan perangkat) untuk mendukung kegiatan operasional perseroan, seperti server, pengembangan ERP keuangan, CCTV, AC, dan software. Sisanya 63,26 persen untuk keperluan modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing yang ditempatkan oleh perseroan pada pengguna jasa perseroan, yang ada saat ini maupun yang akan ada di kemudian hari.

“Dengan menggunakan dana hasil IPO, maka struktur permodalan perseroan menjadi lebih baik, dapat mengeksekusi kegiatan operasional dengan lancar, dan diharapkan dapat nilai lebih bagi investor,” ujar dia.

Editor : Jujuk Ernawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *