Pemerintah akan Subsidi Motor Listrik Senilai Rp7,8 Triliun, Pakar: Lebih Baik untuk Kendaraan Umum

Pemerintah akan Subsidi Motor Listrik Senilai Rp7,8 Triliun, Pakar: Lebih Baik untuk Kendaraan Umum

tribunwarta.com – JAKARTA, Sejumlah pakar transportasi mengkritisi rencana pemerintah yang akan mensubsidi motor listrik senilai Rp7,8 triliun.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan alangkah lebih bijak jika dana tersebut digunakan untuk subsidi kendaraan umum listrik. Sebab menurutnya jika digunakan untuk kendaraan umum listrik, maka ada beberapa tujuan yang akan tercapai.

“Tidak hanya satu tujaun tercapai setidak nya ada 4 tujuan akan tercapai, yakni mengurangi kemacetan lalu lintas, polusi udara terkendali, angka kecelakaan menurun dan ada perubahan perilaku budaya bertransportasi,” ujar Djoko kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (4/11/2022).

Dia menilai, anggaran Rp7,8 triliun terlalu besar jika digunakan untuk memberikan subsidi sebanyak 1,4 juta sepeda motor.

“Justru di saat sekaranglah momentum untuk benar-benar membenahi angkutan umum perkotaan di Indonesia,” kata Djoko.

Senada dengan Djoko, pakar transportasi Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menyebut kebijakan subsidi sepeda motor listrik merupakan keputusan yang keliru, sebab hal tersebut menurutnya hanya akan menambah semrawut jalan raya.

“Mestinya kalo mau kasih subsidi itu untuk angkutan umum. Kalo motor ya yang untung itu pabrik motornya. Tapi kalo angkutan umum maka masyarakat juga merasakan manfaatnya dengan tarif angkutan yang murah dan green,” kata Djoko.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa rencana pemberian subsidi untuk motor listrik sudah dalam tahap finalisasi.

“Kita lagi finalisasi subsidi sepeda motor listrik. Mungkin Rp6 juta atau Rp6,5 juta, kira-kira berkisar segitu,” ungkap Djoko.

Luhut mengatakan, pemberian subsidi tersebut juga sebagai upaya pemerintah mengurangi impor bahan bakar minyak. Tidak hanya itu, penggunaan kendaraan listrik juga lebih efisien dibandingkan menggunakan bensin.

Pemerintah juga menargetkan sebanyak 2 juta kendaraan listrik beroperasi hingga 2025 mendatang. “Kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik daripada sepeda motor fosil, dan begitu juga mobil,” tutur Luhut

Editor : Jeanny Aipassa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *