Pertama Kali, Amir Ohana Politisi Gay Terpilih Jadi Ketua Parlemen Israel

Pertama Kali, Amir Ohana Politisi Gay Terpilih Jadi Ketua Parlemen Israel

tribunwarta.com – Mantan menteri Amir Ohana terpilih sebagai ketua parlemen Israel pada hari Kamis waktu setempat. Amir Ohana merupakan gay pertama yang menduduki jabatan tersebut dalam sejarah Israel.

Dilansir AFP, Kamis (29/12/2022) menjabat sebagai anggota parlemen sejak 2015, Amir Ohana merupakan anggota partai Likud sayap kanan. Parlemen Israel memberikan suara untuk menyetujui pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri yang akan datang yakni Benjamin Netanyahu.

Dari 120 anggota parlemen, 63 suara mendukung pemerintahan baru, sedangkan 54 suara menentang.

Sebelumnya, Netanyahu membentuk pemerintahannya dengan dukungan partai ultra-ortodoks dan sayap kanan setelah pemilu pada November.

Politik Israel diprediksi bergerak semakin ke kanan, menyusul keberhasilan Benjamin Netanyahu membentuk koalisi mayoritas yang untuk pertama kalinya melibatkan partai kanan ekstrem.

Ketua Umum Partai Likud itu telah melapor kepada Presiden Isaac Herzog pada Rabu (21/12), sesaat menjelang tenggat berakhir. Netanyahu, yang pernah dua kali menjabat sebagai perdana menteri, mendapat 32 kursi di Knesset usai pemilu kelima dalam empat tahun terakhir pada November silam. Untuk memerintah dia membutuhkan setidaknya 61 kursi.

Kembalinya Netanyahu ke kekuasaan dicapai berkat dukungan Partai Zionisme Religius atau Tkuma yang berhaluan ekstrem kanan. Dia juga menjalin koalisi dengan dua partai ultrareligius lain.

Dia mewarisi kekuasaan dari koalisi bekas PM Naftali Bennett dan Yair Lapid. Koalisi pemerintahan lintas spektrum yang terdiri dari delapan partai itu bercerai Juni silam karena pertikaian internal. Dalam pemilu terakhir, Partai Masa Depan pimpinan Lapid menjadi yang terkuat kedua di parlemen dengan 24 kursi.

Di bawah perjanjian koalisi yang dicapai awal Desember silam, Ketua Umum Tkuma, Bezalel Smotrich, akan mengawasi Kementerian Keuangan dan Pertahanan, yang berwenang atas pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan di Tepi Barat, Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *