Hujan Ekstrem Sampai Kapan? Simak Prakiraan Cuaca BMKG

Hujan Ekstrem Sampai Kapan? Simak Prakiraan Cuaca BMKG

tribunwarta.com – Intensitas hujan diperkirakan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujam ekstrem bakal berlangsung dari Jumat (30/12/2022) hingga pergantian tahun.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa besok hujan ekstrem akan mengguyur wilayah Jawa Barat bagian utara hingga Jawa Tengah bagian utara. Curah hujan lebih dari 150 ml akan terjadi seharian.

“Ini yang perlu diwaspadai, namun ini hujan ya, bukan badai. Intensitasnya bisa ekstrem,” kata Dwikorita saat konferensi pers secara daring, Kamis (29/12/2022).

Kemudian, hujan sangat lebat diperkirakan terjadi di Banten bagian utara dan selatan, DKI Jakarta bagian utara, dan sebagian Jawa Timur bagian utara.

Banten bagian barat, DKI Jakarta bagian selatan, Jawa Barat bagian selatan, DI Yogyakarta, Jawa Tengah bagian selatan, dan Jawa Timur bagian selatan diprediksi diguyur hujan lebat.

Dwikorita mengatakan, potensi intensitas hujan ekstrem akan berlangsung besok secara merata di area Jabodetabek. Kondisi ini terutama akan terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi bagian utara.

“Berlangsung terus sore sampai dini hari. Ini sampai pergantian di tanggal 31 Desember. Jadi ini perlu diwaspadai mulai sore berlangsung terus sampai malam,” ucap Dwikorita.

Di sisi lain, potensi hujan sangat lebat akan melanda wilayah Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, jakarta Utara, serta Kota Bekasi. Adapun, potensi hujan lebat akan terjadi di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang selatan, Kota Bogor, Kabupaten Bogor bagian selatan, Depok, serta Jakarta Pusat.

Dwikora mengatakan bahwa pemicu peningkatan intensitas hujan ini masih dipicu dinamika atmosfer sebagaimana yang telah terdata kemarin, mulai dari signifikannya aktivitas Monsun Asia.

Kemudian, ia menekankan, yang membedakan adalah adanya peningkatan aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Kondisi ini diperburuk dengan adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.

“Ini maksudnya agar ibu bapak merencanakan kegiatannya dengan beradaptasi dengan kondisi tersebut,” kata Dwikorita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *