tribunwarta.com – Setelah badai PHK yang melanda Xiaomi dan produksi iPhone dikabarkan seret, banyak yang berasumsi bisnis HP bakal lesu. Namun, Samsung agaknya masih optimis tahun depan.
Pabrikan Korea Selatan tersebut dilaporkan bakal meningkatkan produksi chip di pabrik semikonduktor terbesarnya, di Pyeongtaek, Korea Selatan. Adapun chipset yang digenjot adalah seri terbaru yang dinamai “P3”. Produksi P3 sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak Juli 2022 lalu. Samsung menilai turunnya pasokan dari vendor-vendor chipset belakangan ini membuat mereka perlu berinvestasi lebih ke produk yang menjadi tulang punggung produk HP dan laptop tersebut.
Kali ini, Samsung dikatakan bakal menambah setidaknya sepuluh mesin litografi ultraviolet ekstrim (EUV) baru ke unit manufaktur semikonduktor P3. Samsung juga berencana untuk memperluas pabrik dengan menambahkan kapasitas wafer 12 inci untuk chip memori DRAM.
Selain itu, produsen seri Galaxy tersebut berencana untuk memproduksi chip 4nm atau lebih kecil di pabriknya, meskipun mungkin tidak banyak pelanggan besar yang membutuhkannya, dikutip dari AndroidHeadlines, Rabu (28/12/2022).
Perusahaan seperti Qualcomm dan Tesla telah beralih ke saingan TSMC baru-baru ini. Laporan pasar baru-baru ini mengatakan kedua perusahaan masing-masing merebut 56,1 persen dan 15,5 persen dari pasar pengecoran global. Samsung sedang berjuang untuk menutup celah tersebut.
TSMC telah mengumumkan pemotongan sepuluh persen dalam investasi semikonduktor tahunannya tahun ini. Pembuat chip memori Micron Technology juga mengumumkan bahwa mereka hanya akan berinvestasi sekitar US$7,5 miliar pada tahun fiskal 2023, turun dari US$12 miliar tahun 2022. Pemotongan investasi dapat berlanjut pada tahun 2024 tergantung pada situasi pasar.
Samsung, di sisi lain, mengatakan tidak berniat mengurangi produksi chip, apalagi memangkas investasi.
“Kami berencana untuk mendukung rencana investasi infrastruktur awal kami,” kata wakil presiden eksekutif bisnis memori Han Jin-man pada Oktober lalu.
Analis melihat strategi ini bakal membuahkan hasil dan membantu Samsung mendapatkan tempat yang lebih kuat di pasar memori. Rencana tersebut pada akhirnya dapat menambah harga sahamnya ketika permintaan semikonduktor pulih.
“Penurunan industri chip akan menambah kesulitan perusahaan chip menengah ke bawah, dan berdampak positif pada penguasaan pasar perusahaan top seperti Samsung,” kata Greg Roh, kepala riset di Hyundai Motor Securities.