Tutup 2022, Nestlé Indonesia Perkuat Komitmen Investasi Berkelanjutan di RI

Tutup 2022, Nestlé Indonesia Perkuat Komitmen Investasi Berkelanjutan di RI

tribunwarta.com – JAKARTA – Nestlé Indonesia telah menyatakan bakal terus memperkuat komitmen perusahaan untuk investasi berkelanjutan di Indonesia, seperti membangun pabrik baru, penambahan kapasitas operasional di tiga pabrik lainnya dan melanjutkan jalinan kemitraan dengan para petani lokal untuk mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan bagi produksi.

Disampaikan dalam keterangan tertulis, dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé Indonesia berupaya untuk memastikan seluruh proses operasional berkontribusi dalam melindungi bumi untuk masa depan. Perusahaan melakukan berbagai upaya sebagai bagian dari perjalanan net zero emission untuk membantu melindungi, memperbaiki dan memperbaharui bumi untuk generasi mendatang.

Dalam hal keberlanjutan, Nestlé Indonesia memiliki dua komitmen yaitu mencapai net zero emission di 2050 dan memastikan 100% kemasan yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali, serta mengurangi sepertiga penggunaan resin plastik baru. Sebagai bagian dari perjalanan net zero emission ini, Nestlé Indonesia melakukan berbagai upaya untuk membantu melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi untuk generasi mendatang. Salah satunya adalah dengan meluncurkan instalasi boiler biomassa dari sekam padi di pabrik Karawang, Jawa Barat dan Kejayan, Jawa Timur.

Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar mengungkapkan masih percaya dengan Indonesia untuk jangka panjang, baik dalam hal investasi dan komitmen keseluruhan. Ia mengatakan bahwa Indonesia masih berada di jalur yang benar.

“Tapi untuk jangka pendek, 3-6 bulan, tantangan terbesar yang terpaksa kami hadapi di Indonesia adalah cost komoditas, bahan baku dan inflasi global. Ini jadi tantangan, karena bagaimana kita dapat memberikan kualitas yang sama dengan nilai yang sama untuk konsumen, dan bersamaan menghadapi tantangan cost,” ujar dia dalam keterangan.

Ditambahkan oleh Ganesan, konsep berkelanjutan adalah sesuatu hal yang mahal dan susah, bahkan bila perlu perusahaan tidak perlu berbuat apa-apa. “Tetapi masalah lingkungan merupakan hal yang penting bagi masa depan dan generasi ke depan. Oleh karenanya, perusahan dengan sukarela memulai dengan mengganti semua sedotan plastik dengan sedotan kertas, meski biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal dan kami telah melakukan hijrah itu tanpa paksaan, dan kami harus absorp biayanya. Semua perkara keberlanjutan membutuhkan usaha lebih. Kita harus mengawal cost. Mungkin konsumen belum bersedia menerima perubahan dari sisi cost,” katanya.

Direktur Keberlanjutan Nestlé Indonesia Prawitya D Soemadijo menjelaskan, hal tentang keberlanjutan seperti investasi jangka panjang dan menjaga keberlanjutan dinilai mampu membentuk citra yang baik terhadap perusahaan.

“Lingkungan tidak cuma sekarang, tapi ke depan dan untuk generasi ke depan. Kita berkomitmen untuk bertanggungjawab terhadap lingkungan, dengan mengatur karbon emisi di pabrik-pabrik kita. (Terkait) konsumen, banyak survei yang menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai sadar akan lingkungan, tentang plastik karena di depan mata ada banyak sampah plastik. Kedepanya konsumen akan melihat perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan. Tahun depan, di hampir semua kemasan kita akan memasukkan kisah soal keberlanjutan sebagai upaya untuk mengenalkan kepada konsumen tentang brand yang bertnggungjawagb terhadap lingkungan dan masa depan,” demikian penjelasannya.

Sejalan dengan nilai – nilai untuk menjadi Be a Force for Good bagi perusahaan, komunitas dan bumi, Nestlé Indonesia juga secara langsung memberikan dampak dalam mendorong kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas di Indonesia; memajukan pemuda Indonesia, dan lingkungan.

Berbagai upaya yang berhasil dilakukan tahun ini adalah Program Magang SETARA; Nestlé Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang dipilih oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menjadi advokat G20 untuk suarakan komitmen perusahaan dalam kesetaraan gender melalui kebijakan pemberian cuti melahirkan berbayar selama 7,5 bulan bagi karyawati dan 20 hari bagi karyawannya; program SalesDev yang mengembangkan talenta lokal dari luar Jawa untuk berkarir dan memberikan dampak sosial, dan mempersiapkan pemuda Indonesia menjadi angkatan siap bekerja setelah lulus.

“Meskipun saat ini kita sedang berada dalam masa pemulihan dari pandemi serta tantangan lainnya, Nestlé terus memperkuat komitmen jangka panjangnya untuk menciptakan manfaat bersama melalui berbagai inisiatif dan program yang kami luncurkan di Indonesia. Ini merupakan wujud komitmen nyata kami untuk turut serta memajukan dan memperkuat Indonesia serta menjadi perusahaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Meskipun tujuan ini membutuhkan waktu yang tidak cepat, tapi kita harus mulai dari sekarang. Kami berharap langkah kami dapat terus menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Indonesia dalam menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Jika bukan sekarang, kapan lagi,” demikian penuturan Ganesan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *