Yen Menguat Terhadap Dolar AS, Terbesar dalam 2 Bulan

Yen Menguat Terhadap Dolar AS, Terbesar dalam 2 Bulan

tribunwarta.com – NEW YORK, Nilai tukar yen Jepang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pada penutupan perdagangan Jumat (21/10/2022) atau Sabtu (22/10/2022) dini hari WIB.

Mengutip Nikkei, yen naik 148,195 poin atau 1,4 persen per dolar AS pada perdagagan akhir pekan. Hal itu merupakan kenaikan harian terbesar mata uang yen terhadap dolar AS dalam dua bulan terakhir, atau sejak 10 Agustus 2022.

Dalam pemberitaan, Sabtu (22/10/2022), Nikkei menyebut Pemerintah Jepang dan Bank Sentral Jepang (BoJ) melakukan intervensi pembelian yen, dalam bentuk penjualan dolar AS di pasar valuta asing. Kementerian Keuangan Jepang menolak berkomentar tentang masalah ini.

Namun analis pasar keuangan menduga penguatan yen terhadap dolar AS disebabkan intervensi otoritas Jepang untuk membendung penurunan mata uang negara matahari terbit itu.

“Saya pikir itu intervensi. Kami melihat banyak penjualan dolar dan yen bergerak hampir vertikal karena posisi short terjepit,” kata Kepala Strategi Pasar Corpay, Karl Schamotta, di Toronto, Jumat (21/10/2022).

Pernyataan senada disampaikan Ahli Strategi Senior Valas TD Securities, Mazen Issa, di New York. Menurutnya, Kementerian Keuangan Jepang telah turun ke pasar untuk mengintervensi pelemahan yen terhadap dolar AS.

“Sangat jelas Kementerian Keuangan Jepang melangkah masuk untuk menjual dolar-yen. Mereka berusaha dengan gigih mempertahankan kebijakan mereka yang sangat longgar,” kata Mazen Issa.

Pada Jumat (21/10/2022), Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki, mengatakan pihak berwenang secara ketat berurusan dengan spekulan mata uang.

Sementara Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, mengatakan bank sentral akan mengawasi dengan cermat dampak pergerakan mata uang dolar AS terhadap yen.

Dengan kenaikan pada Jumat (21/10/2022), yen juga menghentikan penurunan greenback yang terjadi beruntun selama sembilan minggu.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,7 persen pada 112,17, turun dari tertinggi tiga minggu di 113,95, yang dicapai selama sesi.

Greenback berada di bawah tekanan setelah sebuah laporan mengatakan beberapa pejabat Bank Sentral AS atau Federal reserve (The Fed) telah mengisyaratkan kegelisahan yang lebih besar dengan kenaikan suku bunga yang besar untuk melawan inflasi.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat The Fed sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga sebesar 0,75 poin persen pada pertemuan November 2022.

Dolar telah menguat signifikan seiring kebijakan hawkish The Fed yang menaikkan suku bunga untuk mengendalikan lonjakan inflasi AS. Meskipun melemah terhadap sejumlah mata uang dunia pada perdagangan Jumat (21/10/2022), indeks dolar tetap mendekati level tertinggi dalam dua dekade.

Editor : Jeanny Aipassa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *