Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mukhammad Khanif memastikan uang tersebut sudah diganti pihak manajemen hotel.“Petugas berkoordinasi dengan pihak hotel. Setelah dikonfirmasi, dipastikan bahwa uang jemaah tersebut dicuri di kamar sehingga langsung diganti pada hari itu juga oleh manajemen hotel,” ungkap Khanif di Makkah, Kamis, 21 Juli 2022.
Khanif menyebut ada tiga orang yang melaporkan kehilangan uang. Ketiganya tinggal di satu kamar yang sama. Jumlahnya berbeda-beda yakni SAR2.500 atau setara Rp10 juta, SAR900 (Rp3,6 juta), dan SAR100 (Rp400 ribu). Selain itu, salah satu orang juga kehilangan tas kecil dan beberapa dokumen yang ada di dalamnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Jadi totalnya SAR3.500 atau sekitar Rp14 juta. Tidak sampai Rp30 juta sebagaimana yang disebutkan dalam video yang beredar. Semuanya sudah diganti manajemen hotel dan uangnya sudah langsung diterima jemaah. Penggantian dilakukan pada hari yang sama. Pihak manajemen hotel sebelumnya minta penjelasan kronologis dari jemaah, lalu menghitung jumlah kerugian, dan langsung memberikan uang penggantinya,” tutur Khanif.
Khanif mengapresiasi komitmen manajemen hotel untuk mengganti uang jemaah yang hilang. Hal itu sejalan dengan perjanjian kontrak sewa akomodasi yang sudah disepakati sejak awal. Dalam salah satu klausul kontrak disebutkan, apabila ada kehilangan dalam kamar jemaah/hotel karena dicuri, maka pihak manajemen akan bertanggungjawab terkait kehilangan tersebut.
“Alhamdulillah, manajemen komitmen dan hari itu langsung memberikan ganti,” ungkap dia.
Khanif mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk melaporkan kepada petugas jika mengalami kehilangan di kamar atau hotel. Sehingga petugas dapat menindaklanjuti kepada manajemen hotel untuk diproses sebagaimana yang diatur dalam kontrak kerja sama. Jika memang hilang karena dicuri, tentu akan diganti.
“Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bersama. Sebaiknya jika ada kehilangan, segera saja melapor ke petugas untuk ditindaklanjuti dengan pihak manajemen hotel,” tegas dia.
Khanif juga menyesalkan adanya youtuber yang membuat konten tentang jemaah yang kehilangan uangnya secara tidak komprehensif. Konten yang beredar hanya berhenti pada masalah yang terjadi, tidak menjelaskan penyelesaian yang sudah dilakukan. Apalagi, konten informasinya juga tidak terverifikasi, masih ada yang keliru. Misalnya, menyebut bahwa yang hilang sampai Rp30 juta.
“Hal itu tidak semestinya terjadi jika yang bersangkutan mengkoordinasikan dulu dengan petugas untuk mendapat penjelasan yang lengkap. Tidak semestinya dia membuat konten secara serampangan lalu menguploadnya karena itu bisa memunculkan kesalahpahaman,” jelas Khanif.
Daker Makkah, kata Khanif, sudah memanggil youtuber tersebut untuk dimintakan klarifikasi dan penjelasan. Dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
“Ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Dia sudah minta maaf atas kesalahannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya,” tegas dia.
(LDS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.