tribunwarta.com – Industri telekomunikasi China mencatat ekspansi yang stabil dalam 11 bulan pertama tahun ini, dengan bisnis emerging dan infrastruktur baru yang berkembang pesat, menurut data resmi.
Pendapatan bisnis gabungan dari perusahaan-perusahaan di sektor tersebut mencapai 1,45 triliun yuan (1 yuan = Rp2.242), naik 8 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Total volume bisnis sektor itu tercatat 21,4 persen (yoy) lebih tinggi jika dihitung dengan harga konstan dari tahun lalu, kata kementerian tersebut.
Tiga raksasa telekomunikasi China, yaitu China Telecom, China Mobile, dan China Unicom, mencatat pendapatan mereka dari sejumlah layanan emerging, seperti pusat data internet, mahadata (big data), komputasi awan (cloud), dan Internet of Things (IoT), melonjak 32,6 persen (yoy) menjadi 281,1 miliar yuan.
Sektor tersebut juga melaporkan kemajuan yang stabil dalam pembangunan infrastruktur baru. Stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G di China mendekati angka 2,29 juta hingga akhir November, 862.000 lebih banyak dibandingkan pada akhir 2021, menyumbang 21,1 persen dari semua BTS seluler di negara tersebut.
Hingga akhir bulan lalu, pengguna ponsel 5G dari tiga raksasa telekomunikasi China mencapai 542 juta, yang merupakan kenaikan bersih sebanyak 187 juta dibandingkan pada akhir tahun lalu.