tribunwarta.com – Pasukan Rusia membombardir sejumlah kota di Ukraina pada Hari Natal di saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia siap untuk negosiasi.
Dilansir Reuters dan The Star, Senin (26/12/2022), komando militer utama Ukraina mengatakan bahwa Rusia pada Minggu (25/12) waktu setempat melancarkan lebih dari 10 serangan roket ke distrik Kupiansk di wilayah Kharkiv, menggempur lebih dari 25 kota di sepanjang garis depan Kupiansk-Lyman, dan hampir 20 kota di wilayah Zaporizhzhia.
Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari – yang disebut Moskow sebagai “operasi khusus” – telah memicu konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
“Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tetapi itu terserah mereka – kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, merekalah yang menolak,” kata Putin kepada televisi Rusia, Rossiya 1 dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu.
Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Putin perlu kembali ke kenyataan dan mengakui Rusia-lah yang tidak menginginkan pembicaraan.
“Rusia sendirian menyerang Ukraina dan membunuh warganya,” kata penasihat itu, Mykhailo Podolyak dalam postingan di Twitter. “Rusia tidak menginginkan negosiasi, tetapi berusaha menghindari tanggung jawab,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kremlin telah mengatakan akan berjuang sampai semua tujuan teritorialnya tercapai. Sementara Ukraina mengatakan tidak akan berhenti sampai setiap tentara Rusia dikeluarkan dari negara tersebut.
Ditanya apakah konflik geopolitik dengan Barat mendekati tingkat berbahaya, Putin pada hari Minggu mengatakan: “Menurut saya itu tidak terlalu berbahaya.”
Sebelumnya, Putin telah meminta para kepala industri pertahanan Rusia untuk meningkatkan produksi mereka guna memastikan bahwa pasukan Rusia dengan cepat mendapatkan semua senjata, peralatan, dan perangkat keras militer yang diperlukan untuk berperang di Ukraina.
Dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (24/12/2022), Putin menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke Tusla, pusat pembuatan senjata pada Jumat (23/12) waktu setempat.
“Tugas utama terpenting dari kompleks industri militer kita adalah menyediakan unit dan pasukan garis depan kita dengan semua yang mereka butuhkan: senjata, peralatan, amunisi, dan perlengkapan dalam jumlah yang diperlukan dan kualitas yang tepat dalam jangka waktu sesingkat mungkin,” kata Putin.