tribunwarta.com – – Gubernur Florida Ron DeSantis melesat menjadi calon presiden favorit Partai Republik untuk pilpres AS 2024.
Hasil sejumlah jajak pendapat menunjukan DeSantis pelan tapi pasti mulai menyalip mantan Presiden Donald Trump .
Survei terbaru dari Yahoo dan YouGov menunjukan, gubernur muda berusia 44 tahun itu unggul 48 persen berbanding 40 persen melawan Trump.
Padahal, Trump yang kembali mendeklarasikan pencalonannya bulan lalu sudah lama digadang-gadang akan menang tanpa perlawanan serius dan kembali menjadi capres Republik untuk kali ketiga secara berturut-turut.
Trump juga konsisten terus memimpin hasil survei hingga bulan lalu.
Trumpisme tanpa Trump
Pemilih Republikan pada dasarnya masih menginginkan Trumpisme berlanjut di partai yang identik dengan warna merah itu.
Namun, kontroversi tanpa henti Trump terutama penolakannya terhadap hasil pilpres AS 2020 ketika dikalahkan Joe Biden membuat pemilih mulai mencari alternatif.
DeSantis kerap disebut sebagai Trump versi lebih muda karena kemiripan gaya dan ideologi politik kedua politisi itu.
Bahkan tidak sedikit yang menjulukinya pewaris Trumpisme yang lebih intelektual dan bebas skandal politik.
Karier politik DeSantis memang tidak dapat terlepas dari Trump. Tanpa mantan presiden berusia 76 tahun itu, hampir pasti dia tidak akan menjadi Gubernur Florida hari ini.
Sebelum menjabat gubernur, DeSantis adalah anggota DPR tiga periode yang tidak terlalu dikenal oleh warga AS. Dia kemudian maju sebagai calon gubernur pada pemilihan 2018.
Dukungan terbuka Trump meroketkan elektabilitasnya dan menjadi kunci dia memenangi nominasi Republik. Veteran Angkatan Laut AS ini kemudian menang tipis mengalahkan calon Demokrat Andrew Gillum.
Nama DeSantis mulai menghiasi kancah politik “Negeri Paman Sam” setelah dia menolak memberlakukan pembatasan atau protokol kesehatan apapun menghadapi pandemi Covid-19.
Kaum konservatif menjunjungnya sebagai ideolog sejati yang pro kebebasan, karena penolakannya terhadap pemakaian masker, lockdown, dan penyuntikan vaksin.
Dia juga berhasil mencapai surplus anggaran belanja Florida yang membuat popularitasnya semakin melonjak.
Puncaknya, DeSantis memenangi periode kedua gubernur dengan telak pada pemilu 9 November 2022 dengan selisih 19,4 persen.
Angka ini sangat fenomenal, karena reputasi Florida yang selalu dikenal sebagai swing state atau negara bagian yang menjadi medan pertempuran pilpres dan dimenangi dengan selisih tipis.
Hal yang semakin mencengangkan adalah keberhasilan lulusan Harvard University itu meraih mayoritas suara pemilih Hispanik yaitu 58 persen. Blok pemilih ini dikenal loyal memilih Demokrat selama puluhan tahun.
Hubungan Trump dan DeSantis yang selama ini dekat terlihat mulai merenggang setelah DeSantis mengisyaratkan akan maju menantang mantan mentor politiknya itu.
Suami Melania itu meluncurkan julukan barunya yang mengejek untuk DeSantis, memanggilnya Ron DeSanctimonious dan mewanti-wantinya agar tidak mencapreskan diri.
Pesona politik Trump yang selama ini tidak tersentuh mulai pudar setelah rentetan skandal yang terus menjeratnya.
Antusiasme terhadap pencalonan Trump terlihat menyurut dan mayoritas politisi senior Republik memilih menunggu apakah akan mendukungnya kembali atau tidak.
Selain DeSantis, nama-nama lain yang diperkirakan akan menantang Trump adalah mantan Wakil Presiden Mike Pence, mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Gubernur Maryland Larry Hogan, dan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson.
Tidak ketinggalan, nama lain adalah Gubernur Virginia Glenn Youngkin, mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, serta mantan Dubes AS untuk PBB Nikki Haley.
Panel Kongres Amerika Serikat (AS) yang menyelidiki penyerbuan Capitol Hill 6 Januari 2021 merilis laporan terakhirnya pada Kamis (22/12/2022) menyatakan, Trump harus menghadapi tuntutan pidana karena menghasut kerusuhan itu.
Panel itu mendesak panitia jaksa federal menuntut Trump dengan empat kejahatan yaitu penghalangan dan pemberontakan, upaya membatalkan hasil pilpres AS 2020, serta memicu serangan terhadap pusat pemerintahan.
Trump mengecam laporan itu bersifat partisan dan merupakan upaya untuk menjegalnya maju kembali ke pilpres AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.