tribunwarta.com – Baru-baru ini fenomena solstis Desember 2022 menjadi perbincangan hangat netizen di internet, banyak juga rumor yang beredar.
Salah satunya terkait larangan untuk tidak keluar rumah pada malam hari saat terjadi fenomena solstis Desember 2022.
Larangan tersebut tidak benar. Faktanya, fenomena solstis bukan suatu kejadian yang berbahaya bagi manusia. Sebab solstis adalah peristiwa alam yang terjadi secara berkala yang disebabkan adanya perputaran Bumi di sekitar Matahari.
Untuk mengenal lebih banyak tentang kejadian astronomis itu, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang fenomena solstis .
1. Terdapat dua fenomena solstis
Fenomena solstis tidak hanya terjadi pada bulan Desember saja setiap tahunnya, tetapi juga akan ditemukan pada bulan Juni.
Solstis Desember terjadi di belahan Bumi utara merupakan titik balik Matahari musim dingin dan menjadi hari terpendek dalam setahun.
Lalu di belahan Bumi selatan disebut sebagai titik balik Matahari musim panas dan menjadi hari terpanjang dalam setahun. Alasannya, karena ekuinoks dan titik balik Matahari berseberangan di sisi planet yang berlawanan.
2. Terjadi pada titik waktu tertentu
Fenomena solstis tidak terjadi begitu saja, melainkan terjadi pada saat tertentu yakni ketika Matahari tepat berada di atas Tropic of Capricorn.
Pada Desember 2022, titik balik Matahari terjadi pada tanggal 22 Desember sekitar pukul 4.49 WIB, 5.49 WITA, atau 6.49 WIT.
3. Matahari akan diam
Seperti makna dari istilah solstis yang berasal dari kata Latin solstitium yang berarti Matahari diam.
Hal itu merujuk pada Matahari yang mencapai posisi paling selatan jika dilihat dari bumi, planet itu tampak diam di Tropic of Capricorn dan kemudian berbalik arah.
4. Tanggal bervariasi
Fenomena solstis tidak selalu terjadi pada tanggal yang sama, melainkan bervariasi seperti pada tanggal 20, 21, 22, atau 23 Desember.
Kendati demikian peristiwa tersebut jarang terjadi pada 20 atau 23 Desember. Fenomena solstis 23 Desember terakhir terjadi pada tahun 1903.
5. Menandakan awal musim dingin
Fenomena solstis Desember menjadi pertanda datangnya awal musim dingin untuk para astronom dan ilmuwan belahan Bumi utara dan akan berakhir pada ekuinoks Maret.
Berbeda dengan ahli meteorologi yang percaya musim dingin mulai tiga minggu lebih awal, yakni pada 1 Desember.
6. Bumi dekat dengan Matahari
Untuk Belahan Bumi utara, selama musim dingin berlangsung Bumi akan menjadi yang paling dekat dengan Matahari. Tetapi, musim yang berbeda tidak ditentukan oleh jarak Bumi dari Matahari.
Pergantian musim terjadi karena Bumi mengorbit Matahari dengan posisi miring sekitar 23,4 derajat. Karenanya, jumlah sinar matahari akan berbeda di Belahan Bumi Utara dan Selatan.
7. Matahari terbenam paling awal bukan di solstis Desember
Sebagian besar tempat di belahan Bumi utara melihat matahari terbenam paling awal beberapa hari sebelum solstis dan terbit paling akhir beberapa hari setelahnya.
Kondisi itu dapat terjadi karena adanya perbedaan antara cara mengukur waktu menggunakan jam tangan dan waktu yang dihitung dengan jam matahari.
8. Jam siang meningkat lebih cepat di utara
Bagi penduduk belahan Bumi utara mungkin akan merasakan peningkatan laju siang hari bergantung pada garis lintang lokasi. Siang hari akan terasa lebih cepat dibandingkan saat berada di garis lintang yang lebih selatan.
9. Hampir seluruh dunia merayakan
Saat solstis Desember, banyak budaya di seluruh dunia menggelar pesta dan merayakan liburan sekitar fenomena tersebut. Salah satu paling sering dijumpai adalah Natal.
Itulah beberapa hal tentang fenomena solstis yang perlu diketahui agar tidak termakan hoaks dari dunia maya.***