tribunwarta.com – INDRAMAYU, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) melepas ekspor mangga Indramayu di acara Panen Raya Perkebunan Mangga dan Launching Ekspor Perdana Mangga Indramayu Mendunia. Dalam acara itu, dia juga memborong 1 ton mangga tersebut di atas harga pasar.
“Tapi harganya bukan Rp 3.500, tapi Rp10.000,” kata Mendag Zulhas, Kamis (13/10/2022).
Dia menuturkan, kualitas buah lokal tidak kalah dengan buah impor. Dia pun berharap produksi buah lokal meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi buah masyarakat, sehingga dapat membantu petani buah meningkatkan pendapatannya.
“Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat berbudidaya, dan juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi buah sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Mendag Zulhas mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor mangga dari Indonesia ke dunia pada tahun lalu sebanyak 3.112 ton senilai 4,56 juta dolar AS. Indonesia berada di posisi 21 negara pengekspor mangga di dunia.
Adapun negara tujuan ekspor mangga Indonesia, di antaranya Singapura senilai 1,18 juta dolar AS, Kanada 760.000 dolar AS, Amerika Serikat senilai 630.000 dolar AS, dan Vietnam 600.000 dolar AS.
Data impor mangga dunia tercatat mencapai 4,2 miliar dolar AS pada tahun lalu. Dengan begitu, Indonesia menguasai pangsa pasar ekspor mangga di dunia baru 0,1 persen.
“Ini dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah Indonesia,” ucap Zulhas.
Lebih lanjut dia menjelaskan, komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan seperti mangga memiliki potensi besar meningkatkan devisa negara dan menjadi andalan untuk memenuhi pasar ekspor. Apalagi, masyarakat dunia pascapandemi Covid-19 mulai menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi buah.
Dia menambahkan, dengan mengonsumsi buah dalam negeri, masyarakat dapat memperoleh manfaat langsung, seperti terpenuhi kebutuhan vitamin dan meningkatkan pendapatan petani buah lokal. Selain itu, juga dapat mengurangi impor buah.
Mendag juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Gabungan Kelompok Karya Tani Bakti atas suksesnya kegiatan ekspor mangga tersebut. Dia menuturkan, jumlah produksi mangga di Indonesia cukup tinggi, berada di urutan ketiga kategori produksi tanaman buah terbanyak setelah pisang dan nanas.
“Jumlah produksi mangga di Indonesia mencapai 2,8 juta ton lebih pada tahun 2021 yang sebagian besar dipasarkan di dalam negeri dan juga diekspor. Produksi mangga provinsi Jawa Barat sendiri mencapai 444.000 ton dan menempati 3 posisi ketiga setelah Jawa Timur sebesar 1,1 juta ton disusul Jawa Tengah sebesar 457 ton pada tahun 2021,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, salah satu petani mengatakan masih menghadapi berbagi tantangan dalam budidaya mangga, di antaranya biaya produksi yang mahal dan penurunan harga saat panen. Mendag Zulhas pun menyarankan agar petani dapat bekerja sama dengan perbankan dan melakukan pemasaran digital untuk mengatasi hal tersebut.
Editor : Jujuk Ernawati