Gerindra NTB targetkan menang di Pemilu 2024

Gerindra NTB targetkan menang di Pemilu 2024

tribunwarta.com – DPD Partai Gerindra Nusa Tenggara Barat menargetkan mampu menjadi partai pemenang padaPemilu 2024 mendatang.

“Untuk NTB kami menargetkan menjadi pemenang Pemilu 2024, makanya seluruh calon legislatif dari Gerindra mulai tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota harus duduk menjadi Ketua DPRD,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, Ali Usman Alkhairy di Mataram, Senin.

Ia mengatakan untuk mencapai target menang tersebut, pihaknya sudah menjaring pendaftaran calon legislatif (caleg) yang dimulai sejak 10 Nopember hingga ditutup pada 10 Desember 2022. Pendaftaran itu dilakukan di semua tingkatan daerah pemilihan (dapil) baik itu di provinsi, kabupaten dan kota.

“Kami berterima kasih untuk Pemilu 2024 Partai Gerindra masih diberikan kepercayaan kepada seluruh caleg legislatif mulai dari kabupaten, kota dan provinsi untuk bisa berjuang bersama-sama dan memastikan Gerindra jadi pemenang di NTB dan mengantarkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai presiden,” terangnya.

Ali sapaan akrabnya menegaskan para caleg yang dipersiapkan Partai Gerindra ini memiliki latar belakang berbeda-beda, mulai dari tokoh milenial, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

“Jadi, mereka yang mendaftar ini adalah tokoh-tokoh berpengaruh. Contoh untuk DPRD NTB itu semua incumbent atau petahana rata-rata maju lagi. Kecuali Mori Hanafi, Ridwan Hidayat dan Abdul Thalib ini tidak mendaftar lagi. Ridwan Hidayat konfirmasi tidak mendaftar karena ingin beristirahat. Kalau Abdul Thalib tidak mendaftar karena mencalonkan anaknya sebagai gantinya,” ujar Ali.

Khusus untuk Mori Hanafi, kata Ali, tidak pernah ada konfirmasi ke DPD Gerindra NTB untuk mendaftarkan diri sampai batas akhir penutupan pendaftaran pada 10 Desember 2022.

“Untuk Mori ini kita tunggu-tunggu tidak ada konfirmasi mendaftar. Padahal kita sudah berikan kesempatan untuk mendaftar sama seperti caleg lainnya. Kalau caleg lain kan daftar. Hanya saja Mori Hanafi yang tidak mendaftar,” terangnya menyinggung Mori Hanafi.

Ia mengakui jika sudah seperti itu, pihaknya menyimpulkan bahwa dengan tidak mendaftar-nya Mori Hanafi sebagai caleg Gerindra, menandakan bahwa mantan Wakil Ketua DPRD NTB itu sudah bukan lagi kader Gerindra.

“Secara verbal kalau begitu dia (Mori, red) berarti tidak ingin menjadi bagian dari Partai Gerindra, karena tidak mau mendaftar. Padahal kita sudah berikan kesempatan. Kalau seperti ini lebih baik Mori mundur baik-baiklah. Karena syarat menjadi caleg ini harus lengkap, salah satunya harus ada surat dukungan dari tokoh dan itu bermaterai. Untuk DPR RI itu harus mendapat 100 dukungan, provinsi 50 dukungan dan kabupaten 25 dukungan,” katanya.

Sementara Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Partai Gerindra NTB, Sudirsah Sujanto mengakui antusias masyarakat yang mendaftar sebagai caleg melalui partai itu cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang mendaftar, namun karena terbatasnya kuota sehingga tidak semua bisa dipenuhi.

“Ini suatu tanda Partai Gerindra dan Prabowo dicintai masyarakat NTB,” ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD NTB ini menyatakan bahwa partai pimpinan Prabowo Subianto itu menargetkan mampu menduduki Ketua DPRD NTB. Di mana saat ini Gerindra memiliki delapan kursi di DPRD NTB hasil Pemilu 2019.

“Jadi target kita itu 12 kursi untuk DPRD NTB. Begitu juga di DPRD kabupaten dan kota harus menjadi pimpinan. Termasuk, untuk DPR RI baik Dapil NTB I Pulau Sumbawa dan NTB II Pulau Lombok harus terisi. Artinya menang jumlah suara dan menang jumlah kursi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *