tribunwarta.com – Terbaru, per hari ini, Sabtu, 10 Desember 2022 , pasien meninggal kasus Covid-19 tercatat mencapai 23 orang. Sementara jumlah kasus positif bertambah menjadi total 2.191.
Namun, kabar tersebut dibarengi jumlah kesembuhan yang lebih banyak, yaitu bertambah jadi 3.507 kasus.
Selain itu, masih dari data serupa, hari ini kasus aktif mencapai sebanyak 41.977, dengan 43.450 spesimen yang diperiksa, dan 3.691 suspek yang diamati.
Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 yang disebut lebih agresif ternyata masih disusul kabar tidak mengenakan lainnya menuju penghujung tahun.
Pasalnya, saat ini muncul lagi subvarian baru yang diberi nama Omicron BN.1. Kasusnya pertama kali dikonfirmasi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022 lalu.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) RI, Covid-19 sub varian Omicron BN.1 telah menginfeksi 20 orang. Diantaranya 9 kasus di Jakarta dan 5 kasus di Jawa Tengah.
Kepulauan Riau dan Sumatra Utara memiliki 3 kasus, sedang Kalimantan Barat serta Kalimantan Selatan punya 1 kasus positif BN.1.
Kasus orang positif BN.1 pertama kali terdeteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes , Siti Nadia Tarmizi beri penjelasan upaya tindak lanjut.
Dia menegaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus memonitor kasus BN.1 secara intensif, untuk menemukan kebaruan apa dan seberapa agresif subvarian kali ini.
“Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia,” katanya, Kamis, 8 Desember 2022.
Selanjutnya, Nadia menjelaskan bahwa BN.1 merupakan sublineage dari BA.2.75 yang juga merupakan turunan dari varian Omicron .
Secara global, kasus BN.1 pertama kali dilaporkan terdeteksi di India pada akhir Juli 2022. Hingga saat ini, BN.1 juga telah terdeteksi di Amerika Serikat (AS), Inggris, Austria, dan Australia.
Siap hadapi segala kemungkinan, Kemenkes konsisten melakukan pelacakan kasus Covid-19 dengan mengintensifkan survailens genomik.
Hal serupa juga disampaikan oleh Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, ia berharap agar Indonesia dapat mengantisipasi kenaikan kasus menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023.
Selain menerapkan kembali pengetatan protokol kesehatan, Syahril berharap masyarakat kooperatif dengan pemerintah untuk memenuhi target dosis vaksin. ***