tribunwarta.com – Tahun 2023 mendatang akan ada empat gerhana. Namun hanya tiga gerhana yang bisa dilihat dari Indonesia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam akun Instagram @lapan_ri, menjelaskan tiga gerhana yang bisa dilihat di Indonesia tahun depan adalah Gerhana Matahari Hibrida (20 April), Gerhana Bulan Penumbra (5-6 Mei), dan Gerhana Bulan Sebagian (29/Oktober).
“Sedangkan Gerhana Matahari Cincin 15 Oktober tidak dapat disaksikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra Bulan,” jelas BRIN, dikutip Senin (12/12/2022).
Melansir laman Edusainsa BRIN, terdapat 38 ibukota provinsi yang bisa melihat Gerhana Matahari Hibrida dan 10 lokasi yang dilewati jalur gerhana total di Indonesia.
Sementara itu Gerhana Bulan Penumbra akan dimulai pada 5 Mei 2023 pukul 22:14:08 WIB. Akhir gerhana terjadi keesokan harinya pukul 02:31:40 WIB.
Berikut jadwal Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023:
“Gerhana dapat diamati dari arah Tenggara ke Barat Daya untuk zona WIB. Sedangkan untuk zona WITA, gerhana dapat diamati dari arah Selatan ke Barat Daya,” tulis Andi Pangeran dari Pusat Riset Antariksa BRIN.
“Sementara itu, untuk zona WIT gerhana dapat diamati dari arah Barat Daya ke Barat”.
Proses Gerhana Bulan Sebagian pada 29 Oktober 2022 dimulai pada pukul 01:01:44 WIB dan berakhir 05:26:19 WIB. Pada awal penumbra, awal sebagian dan puncak gerhana bisa dilihat di seluruh Indonesia.
Akhir sebagian gerhana bisa dilihat di seluruh Indonesia, kecuali Papua Barat, Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Sementara itu, pada akhir penumbra, dapat dipantau dari seluruh Sumatra, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat (kecuali Indramayu, Kab. dan Kota Cirebon, Majalengka, Kuningan, Kota Banjar, Kab. dan Kota Tasikmalaya, Garut, Pangandaran). Selain itu juga di sebagian Kalimantan Barat (Sambas, Landak, Singkawang, Bengkayang, Kubu Raya, Mempawah, Pontianak).