tribunwarta.com – Kinerja reksa dana terus terkoreksi di sepanjang tahun 2019 ini. Sayangnya, reksa dana secara garis besar menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan.
Lantas bagaimana langkah tepat yang harus diambil investor?
Rubrik Finansialku
Kinerja Reksa Dana Anjlok Lebih dari 50 Persen
Penurunan imbal hasil yang cukup signifikan terjadi pada segelintir perusahaan manajer investasi. Bahkan tercatat ada 32 reksa dana yang mengalami kemerosotan hingga lebih dari 50 persen pada akhir tahun ini.
Data Infovestama utama mencatat, reksa dana saham mengalami ambles hingga 11,44 persen, jauh lebih dalam daripada penurunan IHSG yang minus 2,95 persen. Lantas disusul berikutnya yakni reksa dana campuran yakni minus 3,22 persen.
Sementara itu, total dana kelolaan reksa dana yang dikelola 89 manajer investasi sudah mencapai angka Rp544,6 triliun.
Menurut data Infovestama, beberapa reksa dana yang mengalami koreksi di atas 50 persen, yaitu:
[Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Jadi Mudah Dicairkan Dengan Fitur ini!]
Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan, berpendapat industri reksa dana sedang menjadi sorotan publik pasca terkuaknya gagal bayar Narada Asset Management pada November lalu.
Berita tersebut diperkeruh juga dengan berita dibekukannya seluruh reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi Minna Padi Pasopati Saham yang diketahui secara diam-diam menawarkan reksa dana dengan imbal hasil pasti (fixed interest).
Ketua Presidium Aprdi, Prihatmo Hari Mulyano berkata bahwa setiap manajer investasi memang memiliki strategi masing-masing dalam meracik dana kelolaan, akan tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan pula jika sang manajer investasi juga ikut bermain di saham saham “gorengan”.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku memang membekukan dan membubarkan sejumlah reksa dana yang bermasalah demi keamanan investor dan masyarakat.
[Baca Juga: Tips Memilih Produk Reksadana Terbaik Buat Mahasiswa Zaman Now]
Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) mendorong agar regulator, investor, dan pelaku industri reksa dana melihat kejadian tersebut sebagai pembelajaran agar semua pihak menjadi lebih cerdas dalam berinvestasi sehingga industri reksa dana tetap sehat secara jangka panjang.
Mauldy Rauf Makmur, Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia mengungkapkan:
“Investasi tidak ada yang bisa menggaransi imbal hasil. Semua tergantung investor, harus bisa cermat.“
Investor Juga Harus Cerdas
Di luar informasi berita saham yang terus naik turun setiap waktu, kita tidak dapat memungkiri bahwa memang tidak ada investasi yang benar-benar aman di dunia ini.
Semua investasi memiliki risikonya masing-masing, sehingga sebetulnya investorlah yang harus cerdas dalam memilih investasi yang tepat.
Atau dalam konteks kasus reksa dana, maka investor harus cerdas memilih siapa manajer investasi yang paling pantas dipercaya.
Apabila Anda masih belum paham mengenai reksa dana dan seluk beluknya, Anda bisa mengikuti Webinar Reksa Dana: Mengelola Gaji Bulanan dengan Investasi Reksa Dana. Klik di sini untuk informasi lebih lengkapnya.
Anda juga bisa membaca dan download ebook Reksa Dana untuk Pemula.
GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula
Apabila Anda ingin solusi yang lebih praktis lagi, Anda bisa mencoba aplikasi perencana keuangan seperti Finansialku.
Finansialku adalah perencana keuangan yang sudah tersertifikasi OJK, yang sudah pasti berkompeten membantu Anda memilih reksa dana mana yang paling tepat, disesuaikan dengan impian keuangan Anda di masa depan dan juga profil investor Anda.
Anda bisa mendownload aplikasi Finansialku GRATIS di Google Play Store.
Bagikan informasi ini jika Anda rasa bermanfaat, terima kasih!
Sumber Referensi:
Sumber Gambar: