Jurus Wilmar Padi Tingkatkan Produktivitas Padi Lewat Penerapan GAP

Jurus Wilmar Padi Tingkatkan Produktivitas Padi Lewat Penerapan GAP

tribunwarta.comPT Wilmar Padi Indonesia menerapkan program demonstration plot (demplot) bersama petani mitra di sejumlah wilayah di Indonesia. Melalui program ini, Wilmar mendorong penerapan praktik pertanian yang baik (good agriculture practices/GAP) yang menjadi salah satu kunci sukses dalam meningkatkan produktivitas padi.

Adapun praktik pertanian yang baik ini diterapkan melalui pemupukan yang tepat dengan menggunakan Pupuk Mahkota yang juga diproduksi Wilmar, penggunaan bibit unggul, pengendalian hama penyakit, penggunaan teknologi, pengaturan masa tanam, dan pemanenan.

Farmer’s Engagement Program Head PT Wilmar Padi Indonesia, Andi Bachtiar mengungkapkan salah satu program demplot yang telah berjalan berada di wilayah Lampung Selatan dan Lampung Timur. Dari 12 titik demplot dengan luas sekitar 18 hektare (ha) tersebut, petani mitra tercatat memeroleh peningkatan produksi gabah kering giling (GKP) sebanyak 23-24 persen atau 1,3-1,4 ton per ha. Petani juga mengantongi tambahan pendapatan Rp 2,2 juta-Rp 4,9 juta per ha.

“Peningkatan produksi otomatis akan mengerek pendapatan petani,” kata Andi dalam keterangan tertulis, Minggu (4/12/2022).

Di sela panen raya di Palas Jaya, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (30/11), Andi menjelaskan peningkatan pendapatan petani adalah sesuatu yang positif dalam jangka panjang. Selain dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional, hal ini juga akan mendorong lebih banyak generasi muda terjun ke sektor agribisnis.

“Perlu ada daya tarik agar generasi muda mau masuk ke pertanian,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjabarkan total luas lahan padi yang telah dikerjasamakan dengan petani hingga saat ini, termasuk demplot, mencapai 4.000 ha. Jumlah tersebut tersebar di Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Lampung.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, ungkap Andi, praktik pertanian yang baik tersebut hasilnya bervariasi. Di Sumatera Utara misalnya, peningkatan produksi padi dapat mencapai 30 persen per ha.

Andi menambahkan upaya peningkatan produksi padi tersebut sesuai dengan arahan pemerintah. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai kelompok tani di sejumlah wilayah, pemerintah daerah, dan Bulog. Ke depan, perusahaan berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam membantu pemerintah meningkatkan pasokan pangan nasional.

“Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam penyediaan pasokan pangan dalam negeri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *