Bocah Bunuh Bocah di Sampang demi Anting dan Gelang

Bocah Bunuh Bocah di Sampang demi Anting dan Gelang

Sampang: Seorang bocah perempuan berinisial DF, 6, warga Dusun Barat Desa Mandangin, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, tewas diduga dibunuh. Pelaku diidentifikasi sebagai AS, 12, teman main korban.
 
Kapolres Sampang AKBP Arman mengungkapkan hasil penyelidikan sementara, pelaku mengikat kaki, tangan, dan leher korban menggunakan sebuah tali. Agar korban tak berteriak, pelaku juga membungkam mulut korban dengan kain.   
 
Tak berhenti di situ, pelaku juga memukul korban dengan batu berkali-kali. Diduga, hantaman batu itulah yang menewaskan DF.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Di lokasi kejadian terdapat barang bukti sejumlah batu yang diamankan. Batu-batu itu diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban,” ujarnya, Senin, 11 Juli 2022.
 
Ia melanjutkan, sebelum melakukan pembunuhan, AS sempat menginap di rumah DF selama 5 hari. Pada Sabtu, 9 Juli 2022, korban menghilang usai pergi bersama AS. Korban kemudian ditemukan tak bernyawa satu hari setelahnya di saluran air.
 
Baca juga: Sadis! Bocah Bunuh Bocah di Sampang, Mayatnya Dibuang ke Saluran Air
 
Arman menduga, tersangka AS membawa korban ke belakang rumah ibu tirinya yang berlokasi tak jauh dari rumah korban. Di belakang rumah itu, korban diikat dan dijerat termasuk dipukul menggunakan batu berkali-kali.
 
“Di sana korban dibekap mulutnya menggunakan kerudung. Kemudian kaki dan tangan diikat. Karena masih meronta, korban lehernya dijerat menggunakan tali. Selanjutnya korban dipukul berkali kali di bagian kepala menggunakan batu,” jelas Arman.
 
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan kepada tersangka, polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan terhadap DF. Tersangka ingin memiliki gelang dan anting yang dipakai korban.
 
“Lima hari menginap di rumah korban menimbulkan keinginan memiliki anting dan gelang korban. Sehingga korban diajak ke belakang rumah ibu tirinya dan dibunuh,” ucap Arman.
 
Terbukti, lanjut dia, perhiasan milik korban terlepas. Bahkan ada keterangan saksi yang melihat perhiasan sempat dipakai tersangka. Sehingga menguatkan dugaan tersangka ingin memiliki perhiasan yang dilihatnya selama beberapa hari.
 
“Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap dua orang. Mereka di bawah umur semua. Tapi hanya satu orang yang terlibat,” jelas Arman.
 
Dari hasil pemeriksaan sementara, imbuh dia, tindakan tersangka tidak terindikasi dicampuri pihak lain. Termasuk belum ditemukan tekanan dari pihak lain dalam melakukan pembunuhan terhadap korban.
 

(MEL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *