tribunwarta.com –
Lokasi: Salamanmloyo, Barusari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149Map: Klik DisiniHTM: Gratis, Parkir Motor Rp.2.000, Mobil Rp.4.000Buka Tutup: 07.00-21.00 WIBTelepon: 024 3513366
Berada di Tengah
Kota Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang letaknya berada di pesisir laut utara atau berada di jalur pantura.
Hal ini membuat kota Semarang sebagai jalur administratif yang sangat penting sebagai daerah yang berada di tengah-tengah antara propinsi Jawa Timur dan Jawa Barat.
Selain itu, terdapat Pelabuhan Tanjung Mas yang menjadi salah satu transportasi laut sebagai jalur yang memudahkan transportasi antar pulau sehingga ikut membantu kemajuan perekonomian melalui jalur laut.
Disamping itu, ada juga Bandara Ahmad Yani yang menjadi sarana transportasi udara dan tentu saja juga memudahkan jalur perhubungan dari dalam dan luar negeri.
Semua sarana transportasi sudah lengkap di kota Semarang sehingga kota ini menjadi salah satu pusat kota yang sangat ramai di propinsi Jawa Tengah.
Maka tidak heran jika daerah yang mendapatkan julukan sebagai kota Atlas ini menjadi jalur transportasi yang sangat penting di pulau Jawa seperti yang bisa dilihat petanya melalui Google map.
Tempo Dulu
Ternyata kota Semarang memang sudah ramai sejak tempo dulu dan menjadi jalur transportasi utama di wilayah Jawa.
Awal mula pada masa penjajahan Belanda, wilayah Semarang memang sudah sangat ramai dan daerah yang paling ramai adalah sebuah wilayah dengan taman yang sering dijadikan pasar tradisional rakyat.
Taman tersebut dinamakan sebagai Wilhelminaplein atau taman Wilhelmina dan menjadi sebuah legenda serta misteri di daerah tersebut yang sekarang berdiri bangunan monumen Tugu Muda.
Fungsi Tugu Muda
Fungsi bundaran Tugu Muda yang berada di tengah-tengah persimpangan sebagai denah yang mudah bagi pengguna jalan untuk menuju pusat kota Semarang.
Denah Tugu Muda Semarang juga bisa dilihat melalui situs Wikimapia beserta beberapa tulisan dan artikel lengapnya. Bunderan Tugu Muda adalah jalan lingkar yang menghubungkan berbagai jalur peta menuju beberapa daerah di kota Semarang.
Di sebelah barat adalah jalan menuju kawasan Kali Banteng atau jalur keluar dari kota Semarang. Sedangkan di sebelah selatan adalah jalur yang menghubungkan ke Rumah Sakit Dr. Karyadi dan Kantor Poltabes Semarang serta Universitas Negeri Semarang dan gereja katedral.
Sedangkan jalur di sebelah timur menuju ke kawasan Simpang Lima. Untuk Sebelah utara ada dua, Jalan di depan gedung Lawang Sewu menghubungkan jalur menuju Stasiun Poncol dan apotek Kimia Farma, sedangkan jalan di sebelah barat laut adalah jalur menuju ke Bandara Ahmad Yani.
Walaupun jalan di bundaran tersebut sanga ramai, namun pengaturan lampu lalu lintas sangat tertata sehingga bisa menghindari kecelakaan.
Tugu Muda Semarang merupakan salah satu ikon atau lambang perjuangan anak-anak muda ketika melawan penjajah Jepang dan Belanda.
Bangunan ini adalah sebuah monumen sebagai pengingat tentang sejarah pertempuran 5 hari 1945 yang terjadi di tempat itu ketika mengusir penjajah.
Sejarah itulah yang menjadi latar belakang dibangunnya monumen Tugu Muda tersebut oleh Mr.Wongsonegoro yang menjabat sebagai gubernur dan walikota bapak Hadi Subono pada tahun 1949.
Selanjutnya bangunan Tugu Muda diresmikan oleh presiden Soekarno sebagai monumen perjuangan kota Semarang pada tahun 1953. Bentuk bangunan tersebut seperti lilin yang terus menyala dan tidak pernah padam.
Arsitek banguna semangat anak-anak muda yang selalu berkobar untuk menolak siapa saja yang menjajah di bumi Nusantara khususnya kota Semarang.
Bangunan tersebut terbuat dari batu dan terdapat 5 relief atau miniatur sebagai penyangga, setiap relief memiliki cerita dan kisah tersendiri dari zaman penjajahan sampai kemerdekaan di daerah tugu muda.
Relief pertama adalah gambaran rakyat Semarang dengan tubuh kurus kering sehingga terlihat kerangkanya dengan jelas karena kelaparan akibat penindasan penjajah.
Relief kedua adalah pertempuran dahsyat yang terjadi di tempat itu karena berlangsung sampai 5 hari pada bulan Oktober 1945.
Pada relief ketiga merupakan gambaran penyerangan warga Semarang yang didominasi para pemuda ketika mengusir penjajah Jepang yang masih bercokol di Gedung Lawang Sewu.
Sedangkan relief keempat adalah gambaran banyaknya korban yang gugur akibat perang yang berlangsung selama 5 hari tersebut.
Relief kelima atau terakhir sebagai gambaran kemenangan rakyat Semarang setelah berjuang habis-habisan dan mendapatkan kehidupan yang merdeka lepas dari para penjajah.
Diatas relief tersebut terdapat lambang Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima sebagai dasar negara Republik Indonesia. Di bawah bangunan Tugu Muda tersebut terdapat sebuah kolam dan air mancur sebagai hiasan monumen tersebut.
Di sekitar bangunan juga terdapat tanah lapang yang ditumbuhi berbagai tanaman untuk mempercantik sekitar monumen dan dijadikan sebagai taman kota.
Kawasan monumen ini sering dijadikan tempat nongkrong bagi warga Semarang dan selalu ramai kecuali pada waktu siang hari.
Pada pagi hari kawasan monumen dijadikan sebagai trotoar bagi para pejalan kaki yang akan pergi memulai aktifitas sehari-hari. Dari anak-anak yang akan berangkat sekolah sampai kalangan dewasa dan orangtua yang akan berangkat kerja.
Ketika sore hari, kawasan Tugu Muda dijadikan sebagai sarana nongkrong dan bermain serta bersepeda bagi anak-anak muda.
Biasanya anak-anak muda sering melakukan selfi ataupun narsis dengan mengambil photo tugu muda dan dijadikan dp bbm sehingga terlihat lebih keren bagi teman-temannya.
Sedangkan suasana malam hari juga selalu ramai, terutama pada malam minggu dan sering dijadikan tempat berkumpul anak-anak muda.
Pada malam hari, monumen ini sangat terang karena banyak sekali lampu penerangan taman dan penerangan jalan yang menyoroti kawasan Tugu Muda agar tidak gelap gulita.
Bangunan Tugu Muda juga sangat terang dengan adanya lampu yang ada dibawah tugu yang menyorot ke atas untuk menerangi bangunan monumen.
Diseberang Jalan juga sering dijadikan tempat mangkal pedagang bakso yang menawakan dagangannya kepada para pengunjung monumen.
Gambar Tugu Muda juga dijadikan logo pemerintah kota Semarang dan banyak masyarakat di sekitarnya menggunakan gambar Tugu Muda sebagai brand ataupun hal lainnya.
Salah satunya SSB atau Sekolah Sepak Bola di kawasan tersebut yang menggunakan nama sepak bolanya adalah SSB Tugu Muda. Selain itu kaos dan jersey sepak bola juga menggunakan gambar Tugu Muda sebagai ikon kota Semarang.
Banyak juga anak-anak muda membuat gambar vector Tugu Muda, kemudian diupload di situs Google.
Selain itu banyak juga lukisan Tugu Muda yang di jual dalam kotak bingkai oleh para pelukis yang mangkal di sepanjang jalan Pangandaran sebelah timur Monumen Tugu Muda.
Hotel Dekat Sini
Di sekitar kawasan monumen Tugu Muda banyak sekali hotel dan penginapan serta banyak juga rumah-rumah masyarakat setempat yang dijadikan tempat kos sehingga para mahasiswa atau pendatang mudah sekali untuk mencari info rumah kost murah atau rumah kontrakan di sekitar kawasanTugu Muda.
Hotel yang paling dekat dengan monumen Tugu Muda yaitu Amaris Hotel Pemuda Semarang dan hanya berjalan kaki sekitar 5 menit. Hotel ini termasuk kelas bintang 2 dengan harga terjangkau bagi para wisatawan menengah ke bawah.
Namun fasilitasnya juga tidak kalah dengan hotel bintang 5 karena dilengkapi dengan ruangan ber AC, Wifi gratis, telepon serta ruangan yang agak lebar.
Sedangkan grand hotel terdekat kedua yaitu Louis Kienne Hotel dan cukup berjalan kaki sekitar 7 menit dari kawasan Tugu Muda. Alamat hotel ini berada di jalan Pandanaran dan termasuk kelas bintang 4 dengan bangunan yang tinggi serta memiliki lebih dari 196 kamar.
Setiap kamar dilengkapi LED TV dengan fasilitas channel Internasional serta ketel elektrik untuk menikmati kopi dan teh panas. Fasilitas spesialnya adalah kolam renang out door yang terdapat di lantai atas sehingga bisa menikmati pemandangan kota Semarang.
Ada juga penginapan yang murah, yaitu Hostel Imam Bonjol yang letaknya sekitar 500 meter dari lokasi Tugu Muda Semarang.
Para tamu bisa bermalam di rumah penginapan ini dengan merogoh kocek sekitar 100ribu dan sudah bisa menikmati ruangan berAC dengan fasilitas losmen.
Rumah pengnapan ini sangat cocok bagi para backpacker atau orang-orang yang sekedar mampir untuk bermalam saja.
Peringatan Sejarah
Setiap tahun, tepatnya pada bulan Oktober digelar acara peringatan di Tugu Muda ini dengan mengadakan drama dengan tema peristiwa peperangan 5 hari dan kirab batik oleh warga Semarang dan segenap jajaran pemerintah kota setempat.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat setempat bisa mengetahui arti dan filosofi serta bisa tahu asal usul dibangunnya Tugu Muda tersebut.
Sebelum pementasan drama, para pemain melakukan latihan di sekitar Tugu Muda selama beberapa hari sebelum tiba hari peringatan.
Selain itu, dalam acara peringatan tersebut juga banyak sekali menyajikan acara kuliner khas Semarang, seperti Lumpia, Wingko Babat, Tahu Gimbal serta makanan lainnya.