Travel  

Potret Keindahan Pemandangan Kota Samarinda Tempo Dulu dan Sekarang, Simak Ulasan Ini!

Potret Keindahan Pemandangan Kota Samarinda Tempo Dulu dan Sekarang, Simak Ulasan Ini!

tribunwarta.com – Belakangan ini, Samarinda kerap menjadi pembicaraan sejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk memindahkan ibukota negara Indonesia di sebagian Penajam Paser Utara (PPU) dan juga Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Karena dengan begitu, Samarinda akan menjadi penyangga ibukota disamping Balikpapan. Kota tersebut berbatasan langsung dengan Kutai Kartanegara yang nantinya wilayahnya akan menjadi ibukota baru Indonesia.

Selain dikenal sebagai kota terpadat di Kalimantan, Samarinda juga cukup populer karena memiliki kain tenun yang unik dan menjadi salah satu potensi menarik dari daerah tersebut.

Tak hanya itu, Samarinda juga sebenarnya masih punya banyak lagi hal menarik yang pantas untuk dieksplor, dari mulai sejarahnya, perkembangannya di masa sekarang sampai objek wisatanya.

Nah, kamu mau tau lebih lanjut tentang Samarinda? Yuk simak ulasan dibawah ini!

Sejarah Kota

Kota Khatulistiwa ini dulunya dikenal sebagai salah satu wilayah kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Pada abad ke-13 Sebelum Masehi, yakni pada tahun 1201-1300, wilayah tersebut masih belum dikenal dengan nama Samarinda.

Dan sebelum diberi nama Samarinda, di wilayah tersebut terdapat 6 perkampungan penduduk, yaitu Karang Asam, Kamumus, Pulau Atas, Sembuyutan, Luah Bakung dan Mangkupelas. Semuanya tercantum jelas di manuskrip surat Salasilah Raja Kutai Kartanegara.

Manuskrip tersebut ditulis oleh Khatib Muhammad Tahir pada 30 Rabiul Awal 1256 H atau tanggal 24 Februari 1849 Masehi.

Dan pada tahun 1565, Suku Banjar pun melakukan migrasi dari Batang Banyu ke daratan Kalimantan Timur, kemudian menyebar ke wilayah Kutai Kartanegara yang sekarang disebut Samarinda.

Dan inilah yang melatarbelakangi bahasa Banjar menjadi bahasa dominan di Samarinda, walaupun sebelumnya sudah ada suku Jawa serta Bugis.

Untuk gambar lambang kotanya sendiri terdiri dari perisai, dua ekor pesut, bintang 5 sudut, jaring Samarinda, 21 butir padi, 7 kapas mekar putih, jembatan Mahakam, 3 arus sungai Mahakam dan papan bertulis “Tepian”.

Asal Mula Penamaan

Mengenai asal mula penamaan kota tersebut, tradisi lisan masyarakat sekitar mengatakan bahwa namanya diambil dari kata Samarendah. Hal ini dilatar belakangi karena posisi permukaan sungai sama rendahnya pesisir daratan kota.

Jadi tempo dulu, setiap kali air sungai mengalami pasang, maka tepian kota akan selalu tenggelam. Sehingga pada pinggiran Mahakam dilakukan penimbunan berkali-kali sampai kini akhirnya tingginya bertambah 2 meter dari ketinggian semula.

Namun ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa asal kata “sama randah” bahasa Banjar karena permukaan tetap rendah, tidak bergerak, bukan disebabkan permukaan air sungai yg naik turun.

Sebutan sama randah ini lah yang menjadi awal mula disebutkan pada nama lokasi yg terletak di tepian sungai Mahakam. Dan lama kelamaan, pelafalannya berubah menjadi lebih melodius yakni “Samarinda”.

Masa Sekarang

Memiliki luasan sekitar 718 kilometer persegi, Samarinda sekarang menjadi kota paling ramai di Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk yakni sebanyak 812.597 jiwa per tahun 2015.

Sejak tahun 2010, kota ini dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53 desa. Penduduknya pun heterogen dari beragam suku dengan bahasa keseharian yakni bahasa Banjar serta Kutai.

Pemerintah kota Samarinda pun mulai melakukan penataan melalui pembangunan berbagai infrastruktur dan fasilitas publik, dari mulai penyediaan bandara, terminal, shopping mall, pusat hiburan, tempat wisata, pusat pendidikan, hotel hingga jalan tol.

Saat Siang Hari

Mengalami perkembangan yang begitu pesat dan memiliki potensi alam yang kaya membuat banyak perusahaan berlomba-lomba membuka kantor di kota ini. Bahkan kini, Samarinda menjadi tujuan banyak pencari kerja dari berbagai daerah untuk mengais rezeki.

Tak heran kalau kini Samarinda menjadi salah satu kota yang dipenuhi dengan kesibukan layaknya kota besar saat siang hari. Tidak hanya area perkantoran ataupun fasilitas umum yang dipenuhi keramaian orang.

Sederet tempat populer seperti pusat perbelanjaan, pasar, restoran, cafe hingga tempat wisata pun menjadi lokasi yang diburu saat siang hari baik oleh masyarakat setempat ataupun wisatawan.

Saat Malam Hari

Jika malam tiba, pemandangan kota Samarinda pun semakin eksotis dimana bangunan-bangunan megah, jalanan dan rumah-rumah penduduk mulai menyuguhkan pemandangan eksotis lewat lampu-lampu yang berwarna-warni.

Tak hanya di siang hari, saat malam tiba sejumlah tempat populer pun akan semakin ramai dikunjungi orang-orang, seperti kafe, restoran ataupun lokasi hits lainnya disana.

Berkunjung ke Samarinda, melewatkan suasana malam di sini sangat disayangkan. Dan salah satu yang wajib kamu kunjungi pada saat itu adalah jembatan Mahakam IV yg baru diresmikan pada awal tahun 2020 lalu.

Pemandangan di sekitar jembatan ini begitu menarik karena dihiasi dengan lampu terang tematik yg berwarna-warni, sehingga menambah indahnya panorama kota Samarinda.

Dari Atas Ketinggian

Memiliki kondisi geografi daerah berbukit dengan bentangan luas dan panjangnya sungai Mahakam membuat panorama kota Samarinda sangat indah jika dilihat dari atas ketinggian.

Dan Bukit Steling Selili adalah rekomendasi tempat yang paling pas untuk menikmati keindahan view kota Samarinda dari ketinggian. Meski medan yang dilalui cukup sulit, namun semua akan terbayar lunas ketika sampai di lokasi.

Bukit Steling ini juga menjadi tempat paling pas untuk dikunjungi para sunrise atau sunset hunter, karena dari sini kamu akan disuguhi pemandangan indah matahari terbit dan terbenam kembali ke ufuknya.

Objek Wisata

Samarinda juga menjadi tempat yang pas untuk menghabiskan liburan. Meski pariwisata disini tidak begitu dikenal, namun sebenarnya kota ini memiliki banyak objek wisata yg patut untuk dikunjungi.

Selain Kampung Tenun di Samarinda seberang, berikut adalah beberapa objek wisata lainnya yang memiliki pemandangan tak kalah indah dari tempat lain di Indonesia.

Kebun Raya Unmul

Kata Unmul yang melekat pada nama kebun ini sebenarnya adalah singkatan dari Universitas Mulawarman. Ya, karena memang spot tersebut merupakan milik perguruan tinggi itu dan terbuka untuk umum.

Di kawasan Kebun Raya Unmul ini ada sebuah danau besar dan disana kamu bisa menyewa sepeda air untuk mengelilinginya. Selain itu, terdapat juga kebun binatang mini serta museum yang menyimpan berbagai koleksi kayu.

Desa Budaya Pampang

Desa Pampang adalah salah satu tempat untuk kamu yang ingin lebih mengenal budaya lokal Samarinda. Daerah ini dihuni oleh suku Dayak Kenyah dan menjadi destinasi yg sering dikunjungi pelancong karena memiliki keunikan tersendiri.

Disini terdapat sebuah gedung yang dihiasi dengan ukiran khas Suku Dayak dan berfungsi sebagai tempat pementasan seni budaya penduduk lokal.

Pulau Kumala

Nah, objek wisata satu ini sebenarnya tidak terletak di kota Samarinda namun bisa ditempuh dalam waktu cukup singkat dari kota tersebut, karena jaraknya hanya sekitar 27 kilometer saja.

Jika dilihat secara seksama, bentuk pulau Kumala menyerupai perahu terbalik. Sebagai salah satu destinasi wisata favorit, spot ini memiliki sebuah taman rekreaksi dengan berbagai wahana permainan seru.

Pulau Beras Basah

Objek wisata rekomendasi selanjutnya adalah Pulau Beras Basah. Seperti Kumala Island yang menurut peta tidak berada tepat di pusat kota Samarinda, namun spot ini menjanjikan pemandangan alam yang luar biasa indah.

Keindahan pasir putih yang berpadu dengan kejernihan air yg berkilau membuat setiap pengunjungnya lupa akan semua masalah. Oleh karenanya, spot ini sangat cocok buat sekedar refreshing.

Nah, itu dia info singkat seputar gambar kota Samarinda. Informasi diatas belum sepenuhnya lengkap, jadi kalau kamu ingin lebih mengeksplornya, jangan lupa berkunjung ke sana ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *