tribunwarta.com – Terletak dekat dengan Indonesia, Singapura adalah salah satu negara maju di kawasan Asia Tenggara. Negara ini memiliki banyak perusahaan ternama di dunia, dan berhasil menjadikan Singapura sebagai salah satu kawasan dengan ekonomi terkuat di dunia.
Hal ini membuat banyak orang dari berbagai negara, termasuk Indonesia, merantau ke Singapura untuk bekerja dan mencari kehidupan yang lebih baik. Gaji di Singapura tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, kualitas pendidikan di Singapura juga tidak kalah bagus dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Jaraknya yang tidak terlalu jauh juga membuat banyak mahasiswa Indonesia memilih untuk kuliah di Singapura.
Namun, hal ini tentunya menjadikan Singapura sebagai negara dengan biaya hidup termahal kedua di Benua Asia setelah Hong Kong. Nah, sebenarnya berapa sih biaya hidup di Singapura per bulan tahun 2022? Yuk, kita simak dulu rinciannya berikut ini.
1. Tempat Tinggal
Tentu saja, hal paling utama yang harus dipikirkan ketika akan merantau ke Singapura adalah tempat tinggal. Biaya untuk akomodasi akan menjadi salah satu pengeluaran terbesar setiap bulan. Harganya tergantung dari lokasi, luas, fasilitas, dan bangunannya.
Ada beberapa pilihan untuk tempat tinggal di Singapura, yang tentunya didominasi oleh hunian vertikal karena keterbatasan lahan. Rumah tapak pun juga ada, hanya saja harganya sangat tinggi sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa membelinya!
Bagi para mahasiswa, tinggal di asrama adalah salah satu pilihan yang tepat karena akan memangkas biaya utilitas, transportasi, dan makan. Kamarnya pun ada beberapa tipe, yakni single atau sharing, dan ketersediaan AC atau tidak.
Di National University of Singapore (NUS), harga sewa asrama tanpa AC adalah sekitar S$ 500 untuk kamar single dan S$ 300 per bulan buat sharing dua orang. Jika ingin menggunakan AC, harganya berkisar dari S$ 500-600 dan biaya AC dihitung per jam.
Sementara itu, bagi para pekerja serta mahasiswa yang tidak ingin tinggal di asrama, ada pilihan lain untuk akomodasi yaitu housing and development board. HDB merupakan rumah susun yang disubsidi oleh pemerintah dengan fasilitas standar.
Nah, kalian bisa menyewa satu kamar saja atau satu unit sekaligus jika tinggal di HDB. Satu unit biasanya terdiri dari dua hingga tiga kamar. Jika kalian hanya menyewa satu kamar dalam satu unit, maka kamar lainnya bisa ditempati pemilik unit atau orang lain.
Tentunya, akan lebih murah jika kalian hanya sewa satu kamar. Nah, kalian bisa memilih antara common room atau master room. Bedanya, master room memiliki kamar mandi dalam, sementara common room di luar.
Harga sewa satu kamar untuk sebulan rata-rata adalah S$ 600 untuk common room dan S$750-800 untuk master room. Sementara itu, untuk harga sewa satu unit berkisar dari S$1.800 hingga 3.000 per bulan.
Pilihan lain untuk akomodasi adalah apartemen atau kondominium. Nah, bedanya dengan HDB adalah apartemen adalah milik swasta sehingga harga sewanya lebih mahal, namun fasilitas yang ditawarkan lebih bervariasi dan mewah.
Untuk harga sewa common room di apartemen bisa mencapai S$ 1.000 per bulan dan S$ 1.500 untuk master room. Sementara itu, satu unit dengan tiga kamar harga sewanya bisa mencapai S$ 3.800 per bulan! Perbandingannya memang cukup jauh dengan HDB.
2. Tagihan Utilitas
Dengan memiliki atau menyewa sebuah tempat tinggal, tagihan utilitas menjadi pengeluaran lain yang tidak bisa dihindari setiap bulan. Jumlahnya berbeda-beda untuk setiap orang tergantung dari pemakaian.
Buat kalian yang tinggal di asrama, biasanya tagihan utilitas sudah termasuk di dalam biaya sewa per bulannya, begitu pun dengan beberapa HDB. Namun, jika belum, setidaknya kalian perlu menyisihkan S$ 50 hingga 80 per bulan.
3. Makan dan Minum
Kebutuhan pokok lain yang tidak kalah penting untuk bertahan hidup adalah makan dan minum. Jumlah biaya untuk makan setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung gaya hidup. Tentunya, memang lebih murah untuk memasak sendiri.
Namun, bagi yang sewa kamar di dalam sebuah unit, ada syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan. Ada beberapa kasus dimana penghuni yang menyewa kamar saja tidak boleh memasak di dalam unit HDB, kecuali masak makanan instan dan air.
Jika kasusnya seperti itu, maka kalian harus membeli makan di luar. Kalian bisa menemukan makanan murah di hawker centre, kantin, atau makan nasi rames yang satu porsinya rata-rata di bawah S$ 10.
Buat kalian yang ingin makan di café, harga makanannya berkisar dari S$ 10 hingga 20 per porsinya. Nah, buat yang ingin hidup hemat, diperlukan uang untuk makan sehari sebesar S$10.
4. Biaya Transportasi
Untuk menunjang mobilitas dalam kehidupan sehari-hari sebagai anak rantau, kalian memerlukan transportasi. Hampir semua orang di Singapura menggunakan transportasi umum seperti bus dan MRT, karena sudah sangat memadai.
Sistem pembayarannya pun sudah menggunakan kartu tap yang bisa diisi ulang semau kalian. Nah, tinggal dihitung dalam seminggu berapa hari kalian akan pergi menggunakan transportasi umum. Untuk pulang pergi dalam sehari, S$ 3 sudah cukup.
5. Komunikasi
Agar tetap bisa terhubung dengan keluarga dan teman-teman di tanah air, tentunya kalian perlu mengisi paket data untuk ponsel. Harga untuk paket data juga berbeda-beda bagi setiap provider, namun setidaknya kalian butuh S$ 34 per bulan.
Pengeluaran untuk paket data pun bisa ditekan dengan memanfaatkan penggunaan wifi di berbagai tempat umum, bahkan di HDB dan apartemen kalian lho.
6. Belanja Bulanan
Sebagai seorang anak rantau, tentunya kalian perlu belanja berbagai kebutuhan pokok seperti persediaan makanan instan, bahan mentah, serta perlengkapan kebersihan.
Biaya untuk belanja juga berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan masing-masing. Setidaknya, kalian perlu menyisihkan S$ 200 per bulan untuk belanja.
7. Asuransi Pribadi
Sebagai salah satu upaya antisipasi terhadap hal-hal yang tidak terduga, asuransi pribadi sangat penting untuk dimiliki, sebab rata-rata asuransi kantor hanya menanggung kecelakaan kerja saja.
Ada banyak perusahaan asuransi, rata-rata kalian akan membutuhkan S$ 120 per bulan. Mengingat mahalnya biaya layanan kesehatan di Singapura, ini menjadi alasan lain kenapa kalian harus memiliki asuransi.
8. Hiburan dan Rekreasi
Untuk melepas penat dari kegiatan sehari-hari sebagai seorang anak rantau, sebagian besar dari kalian pasti perlu hiburan dan rekreasi di waktu luang. Biaya yang dikeluarkan untuk hal ini juga berbeda-beda, tergantung gaya hidup setiap orang ya.
Harga tiket bioskop berkisar dari S$ 8 hingga 13, tergantung harinya. Jika kalian ingin liburan ke tempat wisata seperti para turis atau nongkrong dengan teman-teman juga bisa, minimal membutuhkan S$ 50 – 100.
9. Pendapatan Rata-Rata
Tentunya, gaji pekerja di sana tergantung dari pekerjaan yang dijalani dan kebijakan setiap perusahaan. Singapura memang memiliki upah tertinggi di Asia Tenggara, dan jika dibandingkan Singapura vs Indonesia perbedaannya sangat jauh.
Mungkin beberapa dari kalian yang suka baca kaskus sudah sering mendengar besarnya gaji di negara-negara maju. Gaji rata-rata TKI di Singapura mencapai S$ 1.302 per bulan atau sekitar 14 jutaan jika diubah ke dalam Rupiah.
10. Total dan Kesimpulan
Jadi, perkiraan minimal uang yang dibutuhkan untuk biaya hidup di Singapura adalah S$ 1.204 per bulan atau setara dengan Rp. 12.813.594 jika 1 SGD sama dengan Rp. 10.642.