tribunwarta.com – Lokasi: Nagri Tengah, Purwakarta Regency, West Java 41114Maps: Klik DisiniHTM: GratisBuka Tutup: 08.00 – 17.00 WIB, Minggu LiburTelepon: –
Di setiap negara memiliki landmark atau bangunan dengan ciri khas tersendiri. Bukan Cuma di Indonesia saja. Di Singapura ada Merlion dan Marina Bay Sands. Di Amerika Serikat atau AS ada World Trade Center atau wtc di New York dan juga White House.
Di Malaysia, Malesia atau Malaya ini ada menara Petronas yg ada di Kuala Lumpur aau KL dan disebut juga dengan gedung kembar. Gedung-gedung ini menjadi ikon serta landmark dari negara-negara untuk menunjukkan eksistensinya.
Seperti WTC yg ada di Amerika Serikat atau usa. Gedung ini sangat ikonik dan menjadi incaran para teroris dimana terjadi sebuah tragedi kala ditabrak pesawat. Bahkan videonya sudah banyak tersebar di youtube termasuk konspirasinya mengenai peristiwa kejadian runtuhnya wtc.
Proses peristiwa hancurnya salah satu gedung kembar ini sudah tersebar di dunia. Praktis membuat banyak gedung-gedung pencakar langit sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas pendeteksi agar tidak terkena serangan.
Sementara di Dubai sendiri juga terdapat sebuah landmark yang terkenal dimana menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia dan masuk ke dalam 3 besar gedung dengan bentuk unik dan memiliki ketinggian di atas laut. Ditambah lagi dengan desain dari arsitek ternama dunia
Sedangkan di Indonesia hampir di setiap kota memiliki landmark berupa gedung kembar. Seperti di Jakarta, Bandung, Medan, Malang, Surabaya, hingga beberapa kampus seperti UMY, Undip dan juga ITB memiliki landmark tersebut. Pertamina juga memiliki gedung kembar ini.
Pertamina Energy Tower memiliki fakta bahwa mempunyai tinggi diatas menara petronas. Dengan tinggi tersebut tentu saja menjadi salah satu menara pencakar langit cukup tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Di Purwakarta juga memiliki landmark tersebut yang bernama Gedung Kembar. Gedung ini memiliki nilai sejarah bahkan cerita misteri tersendiri yg menyelimutinya. Gedung yg sekarang ini berubah fungsi menjadi museum ini memiliki sejarah pembangunan tersendiri.
Mengenal Lokasi
Landmark khas dari Purwakarta ini memang sudah ada semenjak zaman penjajahan. Sekarang ini fungsinya berubah setelah direnovasi menjadi museum digital. Nama dari museum ini sendiri adalah Museum Diorama Digital Bale Panyawangan Tatar Sunda Purwakarta.
Museum ini sekarang merupakan salah satu tempat favorit untuk dikunjungi. Tentu saja dengan adanya media digital di sini, membuat para pengunjung akan lebih betah dan tertarik. Terutama anak-anak. Apalagi bisa digunakan secara gratis.
Menurut cerita sejarahnya, bahwa di awal penjajahan yg menyebabkan bersatunya tentara dan masyarakat di Indonesia Gedung Kembar ini menjadi saksi bisu. Sebelumnya memang dijadikan toko sepatu dan kamera.
Usai kemerdekaan, bangunan yg letaknya berada di dekat Stasiun Purwakarta tersebut akhirnya kembali ke tangan Pemkab Purwakarta.
Sejarah Singkat
Dari namanya tentu sudah mengetahui bahwa gedung ini adalah 2 buah bangunan yang mempunyai bentuk sama dan berdampingan. Kabarnya gedung ini dibangun pada abad ke 19 M. Usai Purwakarta masuk ke dalam Karesidenan Karawang di tahun 1854.
Namanya memang diambil dari sebutan para pribumi. Hal ini disebabkan bentuk bangunan sama serta mirip dan juga berdampingan layaknya pintu gerbang. Meski belum diketahui dengan pasti tanggal pembangunannya, akan tetapi sudah banyak yg menyebutkan di bangun abad 19.
Bahkan ada yg menyebutkan bahwa bangunan ini dibangun pada paruh kedua di abad ke-19 tersebut. Hal ini disebabkan dengan gaya arsitektur klasik Eropa yg sangat kental dan juga cukup menarik.
Sementara untuk fungsi utama dari bangunan tersebut pada masa Hindia Belanda ini juga belum diketahui dengan pasti. Kabarnya bangunan ini diperuntukkan untuk memperindah kota Purwakarta dimana kala itu menjadi ibukota keresidenan.
Sedangkan kabar lainnya adalah bangunan tersebut adalah pintu gerbang menuju arah stasion kereta api. Ada beberapa cerita dari masyarakat setempat bahwa di abad ke-20, gedung ini adalah sebuah toko sepatu bernama “Janam.”
Toko ini dimiliki oleh orang Indonesia keturunan Cina. Ketika masa pendudukan Jepang, gedung di area selatan ini digunakan untuk studio foto oleh tentara Jepang. Ketika menginjak revolusi kemerdekaan, bangunan di sisi utara dijadikan Markas BKR.
Kemudian gedung ini kembali beralih fungsi. Mulai dari toko hingga sekretariat koperasi. Gedung di sisi utara bahkan pernah menjadi Kantor Polsek Kota Purwkarta. Sekitar tahun 1985 – 1987 dimana kantor polsek ada di sisi utara tersebut.
Belum begitu banyak data dan juga dokumen mengenai fungsi Gedung Kembar tersebut dari masa ke masa. Akan tetapi sejarah kota Purwakarta memang tidak bisa dilepaskan dari gedung tersebut.
Apalagi bangunan ini mempunyai nilai sejarah yg cukup kental meski jauh dibandingkan dengan Pendopo, Gedung Keresidenan hingga Stasion Kereta Api.
Perubahan Terjadi
Sekarang ini kondisinya sudah mengalami beberapa pemugaran tanpa sedikitpun mengubah ciri khas serta ikon nya. Sekarang ini digunakan untuk museum dengan diorama bale panyawangan nusantara.
Sedangkan di tahun 2002 ini sempat dijadikan Kantor Bupati Purwakarta. Lalu di bagian selatan ini dijadikan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta.
Di era kepemimpinan Dedi Mulyadi, bangunan heritage ini sekarang diambil alih dan fungsinya diubah menjadi fasilitas publik. Hingga sekarang fungsinya diubah menjadi Museum Diorama Digital Bale Panyawangan Purwakarta.
Museum ini berisikan mengenai kisah sejarah kesundaan dan juga perkembangan Kabupaten Purwakarta dari masa ke masa. Sedangkan di salah satu area adalah ruang kerja dari Bupati Dedi. Ada pula Gedung Negara Bale Nagri yang lokasinya di komplek Pendopo Kabupaten Purwakarta.
Bangunan heritage ini memang memiliki sisi romantika tersendiri. Apalagi perawatannya juga sangat spesial dan khusus. Praktis memiliki dua fungsi yaitu rekreasi dan sejarah. Dengan adanya pembuatan museum ini tentu saja memudahkan untuk proses maintenance.
Museum ini menceritakan mengenai perkembangan Purwakarta dari masa lampu ahingga masa depan. Bangunan ini menjadi salah satu tempat selain Gedung Juang Veteran 45 yang dirombak dan direnovasi untuk memberikan informasi kepada para wisatawan.
Para pengunjung bisa melihat dan menikmati sajian informasi dengan teknologi digital. Selain itu bisa pula berfoto dan mengambil gambar di lokasi yg beralamat di Nagri Tengah tersebut.